Happy reading gaes😊
Sorry gaes typo beterbangan😅
***
Setelah selesai mandi, Reny bergegas menuju ruang keluarga, di mana keluarga nya akan membicarakan hal penting."Reny, sini duduk dulu nak." ucap mama lembut sambil menepuk sofa yang kosong didekat nya. "Ada apa ma, kok aku di panggil ke sini?" tanya Reny ke mama. Yang langusung di jawab papa. "Gini,abang kamu Briyan mau pulang ke Indo---" belum selesai bicara Reny langsung bertanya kembali ke papanya. "Kapan pa bang Ian dateng?" tanya Reny dengan wajah yang sumringah mendengar kabar Itu. Sedangkan papa Reny menatap Reny dengan tajam, karena telah memotong bicaranya. Sedangkan Reny hanya memberikan cengiran khas nya sambil menampilkan dua telunjuknya. "Papa juga gak tau. Soalnya dia nggak bilang sama papa atau sama mama. Papa tau ini malah dari temenya kalo Kak Ian mau pulang." lanjut papa Reny yang di balas hanya anggukan kecil. Papa langsung to the poin kenapa Reny di panggil ke bawah. "Gini, kamu tadi siang kenapa? Kok gak mau makan? Ada yang ganggu kamu? Atau kamu mau sakit?" tanya papa. "Jadi pa Rina tuh kan gak sengaja nabrak anak laki laki. Terus aku jatuh dan kaki aku tadi sedikit terkilir. Sedangkan cowok tadi itu gak mau minta maaf. Jadi, Reny kejar dan membuat kita tercengang itu saat cowok itu tau nama kita. Dan saat upacara tadi, Reny udah pucet terus pingsan. Dan tadi gak ada yang mau nolongin,terus si cowok yang nabrak Rina itu doang yang mau bawa Reny ke UKS. Saat Reny udah siuman, kami kembali ke kelas terus banyak anak cewek yang bisik bisik soal Reny yang di gendong cowok populer itu. Tadi itu ada yang manggil Reny untuk mendekat. Kami kira dia mau kenalan atau jadi teman. Ternyata dugaan kami salah, tidak lama dari itu, gadis tadi menjambak Reny dan langsung aku ke ruang guru. Jadi si cewek tadi dapet hukuman." cerita Rina panjang kali lebar. Eh kok rumus? Maaf lupa😅
"Oh jadi gitu Reny?" selidik Papa Reny itu. Yang hanya di jawab anggukan saja dari Reny. Sambil mengusap lembut rambut anak kembarnya mama berkata kepada mereka. "Lain kali,kalo ada yang ngapa ngapain kalian,kalian tinggal bilang aja sama papa atau guru BP ya sayang?" ucap mama sambil
"Ay ay captain." ucap mereka barengan sambil mengangkat tangan seperti hormat bendera.
Derai tawa dari keluarga kecil itu terdengar dan tak lama dari itu suara bel rumah berbunyi. "Ren bukain tuh pintu nya." perintah Rina yang di angguki oleh Reny.
Krek... Suara pintu terbuka menampilkan orang yang barusan di bicarakan. Reny yang semangat kalau kakak nya pulang itu langsung berteriak kegirangan.
"Maaaaa Paaaa Rinn." teriak Reny dari teras rumah. "Apaan sih Ren,teriak mulu lo. Sakit nih kuping gu--e." kata Rina terputus ketika sampai di teras.
"Dek gak ada yang ngangenin abang nih hm? Gak ada yang mau peluk? Okey fine. Abang bakal pergi lagi deh." ucap Brian
"Abangg.." teriak kedua Rina Reny secara bersamaan dan berlari menuju abang nya.
"Uhh adek abang pada kangen ya ama abang?" tanya ian sambil memainkan kedua alis nya.
"Yaiyalah abang mah kalo pergi lama amat ya gak Rin?" tanya Reny dan dapat anggukan Rina."Iya maap,kan abang di sana sekolah dek. Yaudah masuk yuk." ajak Brian yang dapat anggukan dari kedua adiknya.
Sampe sini dulu gaes:)
Salam: Deliadn💜
KAMU SEDANG MEMBACA
RenyAdrian
Teen FictionKepo sama cerita gue? Baca aja. Tapi ada syaratnya. Apaan coba? Ini nih: 1. Kalo gak suka/tersinggung silahkan tinggalkan lapak cerita ku. 2. Gak suka gak boleh komen yang aneh² di kolom komentar. 3. Gak boleh nyontoh cerita gue,pasti kalian bisa ko...