"Gue di kursi sebelah sana ya Le," tunjuk Kai pada satu kursi di seberang."Terus ngapain lo ngomong sama gue?" tanya Lea ketus. Ia sudah duduk nyaman di kursinya, asik mengobrol dengan Rahma mengenai Dinda dan Dirga.
"Ya sapa tau lo kangen gitu," kekeh Kai seraya berlalu.
Rahma yang melihat peristiwa langka itu melongo. Sedari tadi ia tak henti mengagumi kecantikan Lea, juga sedikit membahas Kai yang penampilannya makin maskulin dan keren saja. Lalu kemudian ia dihadapkan pada kejadian tak terduga di mana Kai dengan mesra berbisik di telinga Lea hanya untuk memberitahu posisi duduknya.
"Lima taon lo ngilang terus tiba-tiba lo dateng bareng si urakan?" gemas Rahma, "pacaran lo sama dia?"
Lea memutar bola matanya jengah, memainkan bibirnya kesal. Ia sudah menduga bahwa kedatangannya bersama Kai akan menimbulkan banyak spekulasi.
"Setelah gue ninggalin dan ngebunuh cinta gue ke dia sekian lama? Gue bisa dapet yang lebih baek dari dia Ma," jawab Lea angkuh.
"Meskipun gue akui dia tambah ganteng dan keren sih Le, cuma gue tau gimana dulu dia memperlakukan lo. Akan jadi pertanyaan malah kalo lo sekarang jadian sama dia."
"Ceritanya panjang kenapa gue bisa bareng sama dia. Tapi nggak kayak yang lo liat, hubungan gue sama Kai nggak semesra itu," ucap Lea mantap.
Rahma mengangguk-angguk paham mendengar jawaban Lea. Matanya membelalak besar dan ia heboh sendiri saat menatap ke arah kursi Kai. Dipukulnya keras-keras bahu Lea agar ikut menoleh.
"Siluman dora!" tunjuk Rahma pada deretan kursi di belakang Kai.
Pandangan Lea mengikuti arah tunjukan Rahma. Dilihatnya Siska menepuk bahu Kai yang terkejut melihatnya. Mereka nampak saling bertegur sapa, bertukar kabar dengan gembira. Karena Siska dan Kai sama-sama IPS dulunya, tempat duduk mereka ada pada sisi yang sama.
Mengetahui luka lamanya membayang di depan mata, Lea memilih fokus pada dua orang pembawa acara di depan. Ia sampai harus disenggol Rahma saat tak menyadari seseorang menepuk lembut bahunya. Lea mendongak dan nampaklah wajah lama yang tak pernah asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrouvailles
Teen FictionLea tak pernah mengira bahwa rasa kagumnya terhadap si urakan Kai akan membawa perasaannya terjatuh begitu dalam. Dia hanya tertawa saat surat cinta itu disampaikan Dinda pada sekelompok anak bandel yang selalu membuat gaduh upacara bendera. Kairanu...