Aomine berjalan berputar-putar di depan pintu kamar Akashi. Perasaannya tak tenang jika terus seperti ini. Dengan perasaan yang siap ia mengetuk pintu besar itu. Namun, belum sempat Aomine membukanya. Akashi telah keluar dari rangan itu dengan stelan rapi. Pasti menemui momoi, aku harus menghentikannya. Pikiran itu membenak.
"Maaf Alashi-sama, saya mengganggu waktu anda. Tapi ada sesuatu yang ingin saya beritahukan pada anda. Ini tentang tunangan anda momoi...."
"..........." Akashi tampak terkejut, namun tak lama setelah itu wajahnya kembali tenang. Ia menunggu lanjutan pembicaraan Aomine.
"......Dan tentang Butler anda, Kuroko Tetsuya..."
Mate heterochrome membulat. Tangan mengepal.
"CERITAKAN PADAKU! SEKARANG!!" tangan meraih kerah baju Aomine. Namun. Aomine langsung menahan tangan itu.
"Tunggu, tuan. Sebelum itu.... Anda harus ikut saya, Kuroko Tetsuya dalam bahaya...."
Dengan satu kalimat, tangan Akashi yang sempat meremat kerah baju Aomine. Aomine yang merasa sudah tak ada waktu untuk menceritakan. Lebih memilik bergerak secepatnya pergi dari tempat tersebut.
"Kemana kau ingin membawaku, Aomine..... Apa yang terjadi dengan Tetsuya?!" berlari, kaki itu mempercepat gerakannya.
"Kuroko Tetsuya. Tuan, Tetsu akan di jadikan budak para alpha. Ini semua ulah Momoi Satsuki-Sama. Maafkan saya, tuan. Saya tak memberitahu sebelumnya...."
Langkah kaki itu semakin di percepat. Surai merah tersulut emosi. Namun, ini bukan sesuatu yang harus ia sulut emosinya sekarang. Saat ini, Kuroko-nya lebih penting. Kuroko-nya harus ia selamatkan."Kumohon, semoga aku tepat waktu...... Tetsuya.... Bertahanlah.... Kumohon...kau baik-baik saja..."
---------Π---------
Aomine POV
Aku tak tahu apa yang membuat Satsuki sangat ingin mendapatkan cinta Akashi. Padahal ia tahu, Akashi bahkan tak sedikitpun meliriknya. Dan malah menaruh kebencian pada Tetsu.
Dia bahkan tak melihatku yang sejak kecil sudah menjaganya. Ya, aku sudah jatuh cinta pada Satsuki sejak keluarganya mempekerjakan aku di rumahnya. Sejak itulah aku mengetahui bahwa aku mencintai gadis itu.
Gadis yang di jodohkan dengan lelaki yang sederajat dengannya. Namun sayangnya lelaki itu tidak mencintainya. Lelaki itu mencintai butlernya. Bahkan rela melakukan apapun untuk butlernya, Tetsu. Aku mengenal Tetsu, sejak aku sering bermain kemari dengan Satsuki dan keluarganya.
Aku tak tahu bagaimana caranya membuat Satsuki untuk menoleh ke arahku. Melihatku sebagai lelaki yang mencintainya, bukan sebagai teman masa kecil dan butlernya.
Namun kini berbeda, Satsuki sudah kehilangan akal sehatnya. Cintanya membutakannya, mengubahnya menjadi wanita jahat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan aku harus menghentikan itu.
------Π------
Kami sampai di sebuah bangunan kecil di pinggir perbatasan kota. Dengan sangat hati-hati, aku dan Akashi-sama melangkahkan kaki pelan agar tidak ada yang mengetahui gerak gerik kami.
Bisa kulihat Akashi-sama sudah di penghujung emosinya. Sepertinya sudah di ubun-ubun. Namun, meski begitu aku tetap mengingatkan Akashi-sama untuk menyelamatkan Kuroko terlebih dahulu daripada menyerang.
Langkah kian mendekat, hingga hanya beberapa meter saja dari tempat Kuroko diperbudak. Akupun bisa melihat sendiri, bagaimana Kuroko diperlakukan oleh para alpha. Mengerikan, aku tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan para apha itu dan juga Satsuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Butler
General FictionALpha!AkashiXOmega!Kuroko. WARN OOC, BOYXBOY, MALEPREGNANCY, TYPO dan sesuai judul, kemungkinan saya menaruh adegan R18+, 80% meski gagal R18nya nanti karna aku canggung membuat adegan hawt. (ini jujur haha) BTW, jangan memaksa meminta kelanjutan ya...