2018
Aku terus melihat ke arah jam tanganku sambil melihat - lihat kearah samping. Tak lama ada seseorang menepuk pundakku dari arah belakang ternyata itu Lisa. Aku pun tersenyum ke arahnya dan berkata, "Duh.. Baru sampek ya?"
"Iya nih maafin ya telat, tadi tuh Papi nyariin nyuruh gue ke kantor bentar." Alasannya. Aku hanya tersenyum dan menjawab, "Iya gak papa."
15 menit kemudian...
"Gebetan lu mana sih Sa, ko gak dateng-dateng." Kataku yang sedikit kesal.
"Udah sabar aja dulu."
"Iya, tapi mau sampek kapan. Keburu makanan kita dingin nih."
"Ya udah, kalok lo laper makan aja dulu gak pa pa."
"Beneran nih gue boleh makan?" Kataku yang mengambil makanan didepanku. Lisa pun tersenyum dan mengangguk. Saat makan, kulihat ia sedang cemas dan sesekali melihat handphonenya.
"Ehmmm... Btw gebetan lu kuliah dimana?" Tanyaku pelan.
"Di kampus kita." Jawabnya singkat yang masih fokus memandangi handphonenya.
"Kampus kita? Kok gue gak pernah denger."
"Ya iyalah kan kita beda jurusan. Dia jurusan Arsitektur sama kayak Adit." Jawabnya.
"Satu jurusan sama Adit, berarti dia playboy dong!" Kataku.
"Siapa bilang dia playboy?" Tanya Lisa yang terlihat kesal kepadaku.
"Gue, lagian Adit itu kan playboy setiap hari gonta-ganti pacar. Nah kalok gebetan lu temenya Adit otomatis dia playboy juga." Lisa pun tertawa dan menjawab,
"Dira...Dira... ya belum tentulah kalok dia playboy. Lagian ya, si gebetan gue tu orangnya baik."
"Lho, lu kok bisa tau dia baik. Dari mana?"
"Dari whatsapp." Jawabnya sambil cengar-cengir. Aku pun menoleh kearahnya dan menggeleng-gelengkan kepalaku.
"Gila ya lu Lis, masih jaman ya kenalan lewat online."
"Ya gak pa pa lah, lagian gue juga udah tanya-tanya kok sama Adit si gebetan gue itu orangnya gimana. Jadi lu tenang aja." Jawabnya. Aku pun mengangguk sambil sibuk memotong steak dan melahapnya. Saat tengah asyik menikmati makanananya, Lisa pun berdiri dan menyenggol-nyenggol lenganku dan berbisik, "Ra, dia dateng Ra! Ra..!!" Aku yang tengah asyik makan pun harus terhenti. Aku pun mengambil tisu dan ku usapkan ke bibirku. Sambil menunduk, aku melihat ada tangan yang menjulur didepanku. Aku pun menghela nafas sambil menaikkan kepalaku ke arah depan. Saat aku hendak berkata, "Hai" Aku dikagetkan dengan sosok yang amat sangat aku kenal dan kubenci. Dia adalah Fino, mantan pacarku. Ia pun juga terkejut melihat penampakan wujudku yang berdiri didepannya.
"Lo!!!" Kata kami serempak.
"Lo ngapain disini!" Tanyaku bentak.
"Lha lo yang ngapain disini!" Balik tanyanya. Kami saling berpandangan dengan tatapan mata sinis.
***
30 Juli 2012
Tahun ajaran 2012 pun tiba.
Inilah kesempatanku untuk masuk di SMP terfavorit didaerah Jakarta. Dengan beasiswa, aku sangat senang bisa masuk di SMP Labschool Kebayoran. Aku punya tekad untuk membanggakan Ayah dan Bang Radit dengan menjadi orang yang sukses dimasa depan nanti.Bel pun berbunyi, tanda siswa harus masuk ke kelas. Aku sekilas melihat jam tanganku dan mulai masuk ke kelas. Waktu aku masuk ke kelas, kursi sudah terisi penuh dengan siswa yang lain. Namun setelah aku menoleh kearah kanan aku melihat ada kursi nganggur, aku pun beranjak menuju kursi tersebut dan mulai duduk. Saat hendak duduk aku melihat cowok culun yang memakai kacamata besar duduk di samping kursi kosong itu. Ia duduk terdiam sambil membaca buku. Aku pun hanya diam dan langsung duduk disampingnya. Tak lama, ia menoleh kearahku dan mengulurkan tangannya, "Hai, murid baru ya?" katanya yang mengajakku berjabat tangan. Aku hanya terdiam dan membatin di dalam hati,
"Ya iyalah gue murid baru ya kalik gue tinggal kelas." Lalu aku pun menjulurkan tanganku dan berjabat tangan dengannya sambil berkata "Iya." kataku dengan senyuman sinis.
"Hmmm... Kalok boleh tau namanya siapa?" tanyanya yang membuatku jadi tambah ilfil.
Aku pun melepaskan genggaman tangannya dan berkata "Indira panggil aja Dira." Ia pun tersenyum dan berkata "Oh Dira to, kenalin gue Fino." Aku pun hanya tersenyum sinis kepadanya. Tak lama, seorang wanita parubaya pun datang dan mengenalkan dirinya bahawa beliau adalah seorang guru sekaligus wali murid dikelas ini.
Pelajaran demi pelajaran pun berlalu, dan saatnya kita untuk pulang. Saat aku hendak pulang, Vino langsung menghadangku.
Bersambung...
Hay semua! Maaf banget udah lama gk ngepost cerita. Kalok dijelasin panjang deh. Sebenarnya udah selesai sih nulisnya tapi aku masih ragu buat ngepost atau enggaknya.
Semoga kalian suka ya sama cerita baru ini 😊
Dont forget follow my ig @azzahnblh_
Copyright@azzahnabilaah_
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, I Love It
RomanceBagaimana rasanya kalok se kampus sama mantan yang nyebelin, apalagi kalok dia ngajak balikan kita ? Aduh... pasti bikin bingung. Inilah hal yang dirasakan Dira, gadis remaja yang punya mimpi besar menjadi orang sukses. Ia harus mengorbankan rasa ci...