One.

5.6K 473 8
                                    

"Dokter,Tuan Muda Dhiafakhri mengamuk kembali." ujar seorang perawat itu.

Seorang perempuan cantik memakai jas khas dokter langsung berlari keruang sahabatnya itu,ya,singkat cerita Iqbaal Dhiafakhri dan (Namakamu) Khaira memiliki hubungan yang sangat dekat.

Walau kini mereka jarang bertemu karna kesibukan,dan dipertemukan dalam keadaan Iqbaal yang seperti ini.

Dan kini,dia menjadi dokter psikiater khusus keluarga Iqbaal.

Back to story..

Cklek!

"Iqbaal.." ujarnya menghampiri Iqbaal yang mengamuk,saat jarum suntik penenang akan diberi kepada Iqbaal ia melarangnya.

"Kalian semua keluar!" titahnya.

"Tapi dok-"

"Jangan membantah!" titahnya tegas.

Akhirnya semua perawat itu keluar.dan menyisakan Iqbaal dan (Namakamu) berdua dikamar itu.

Dengan keberanian ia menatap Iqbaal yang menatapnya, "Baal.." lirihnya, "Kenapa?siapa yang nyakitin kamu?"

Iqbaal menatapnya datar, "Dia..ja..lang..it..itu.." ucap Iqbaal dengan suara bergetar dan menangis.

Sekitar 15 menit tangisan Iqbaal mereda,ia menatap (Namakamu) dan tersenyum.tersenyum?hei,Iqbaal tidak sepenuhnya gila.ia hanya seperti punya 2 kepribadian,kadang seperti orang normal kadang seperti tadi,mengamuk gak jelas.

"Makasih kamu selalu ada saat aku butuh." ucap Iqbaal,(Namakamu) tersenyum.

"Yaudah,kamu istirahat oke." ucap (Namakamu).

Kalian tau,hanya gadis ini yang dapat menenangkan Iqbaal tanpa harus disuntik.

Saat hendak melangkah keluar Iqbaal menggenggam erat tanganmu, "Kau akan menjadi istriku kan?" kamu hanya tersenyum.

"Apa kau akan tetap bersamaku?" tanya Iqbaal 'lagi-lagi'.kamu mengangguk mantap dengan senyuman manis.

"Istirahat sekarang Iqbaal,aku-"

"Temani aku.." pinta Iqbaal lirih.

...

Drrt..drrt..

Pip.

"Halo,"

'Bagaimana nak?'

"Alhamdulillah bunda,Iqbaal membaik."

'Baiklah,terimakasih.apa dia merepotkanmu?'

"Tidak bunda,ini sudah tugasku sebagai dokter dan calon istri Iqbaal."

Orang diseberang sana tersenyum dan mengucapkan TERIMAKASIH MENANTUKU terus menerus.kamu hanya tersenyum dan akhirnya telfon itu ditutup dengan salam.

"Nghh.." lenguhan Iqbaal kamu dengar dan langsung menghampirinya.

Kamu tersenyum duduk disamping brankar, "Kamu mau pulang?" tanya mu kepada Iqbaal.

Iqbaal mengangguk pelan.

"Baiklah,kamu aku rawat dirumah aja,ya?" tanya (Namakamu).Iqbaal tersenyum.

*

Saat ini Iqbaal dan (Namakamu) ada diperjalanan pulang.

"(Nama..)"

"Ya?"

"Aku ingin pulang bersamamu," Iqbaal terdiam sejenak, "Maksudku,tinggal bersamamu." kamu membolakan kedua matamu dan memberhentikan mobil dipinggir jalan.

"Baal,kita ini belum muhrim jika harus tinggal satu atap." ucapnya lembut.

Iqbaal menatapmu tajam dan perlahan mencekik lehermu,sisi lain Iqbaal keluar.

"Iq..amphh..apa..yanghh..ka..kauhh..lah..kukan?" tanganmu berusaha menggenggam tangan Iqbaal bermaksud menahannya.

"Kau telah menolakku," santai Iqbaal dengan tatapan membunuh.

"Ba..baiklah." ujarmu dan perlahan Iqbaal melepas tangannya dan tersenyum seperti tidak ada apa-apa.

...

Bersambung..

Dr.(Namakamu) [Completed.✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang