Nine.

3.3K 281 0
                                    

Seorang lelaki tengah menunggu dengan tidak tenang diluar ruang persalinan.

Ia meringis saat mendengar suara kesakitan sang istri yang sedang berjuang melahirkan anaknya.

Iqbaal,ya dia Iqbaal.

Ia berjalan mondar mandir tidak tenang menunggu (Namakamu) selesai melahirkan.

Sebenarnya ia ingin masuk,namun ia tidak akan kuat melihat wajah wanitanya itu kesakitan.

Andai ia bisa menggantikan posisi (Namakamu) saat ini.

Konyol memang :v

'Owek..owek..'

Suara itu membuat Iqbaal bernafas lega.

Ia tersenyum haru saat mendengar suara anaknya itu.

Namun tunggu,ia baru ingat jika anaknya itu kembar saat d USG,senyuman Iqbaal tambah mengembang saat mengingat hal itu.

Bagaimana ia akan berlibur bersama Twins Unyunya dan Wanitanya.

Ia bersujud sukur didepan pintu persalinan.

Dengerin ST 12 - Saat Terakhir.

Namun semua kebahagiaan itu terhenti saat dokter membuka pintu dan membuat matanya memanas.

Kakinya lemas saat dokter mengatakan salah satu dari mereka tidak bisa diselamatkan.

Dari dalam suara tangisan bayi terdengar ramai,artinya..

"(Namakamu)!!"

Iqbaal berlari kedalam menghampiri wanita itu.

Wajahnya pucat,nafasnya sudah hilang.

Iqbaal memeluk tubuh istrinya erat, "Bangun sayang.."

Dibisikkannya kata yang lembut agar istrinya itu bangun.

"Aku mohon sayang," Iqbaal kembali berucap lirih dan mencium kedua kelopak mata gadisnya.

"Aku mohon buka matanya," Iqbaal tidak kuasa menahan tangisnya.

Ia meletakkan tubuh istrinya lalu mengambil anak kembarnya yang berjenis kelamin cewek dan cowok kembar.

Iqbaal mengazankan buah hati mereka dengan berderai air mata.

"Mama kalian hebat sayang.." ucapnya sebelum kembali menaruh kedua anaknya di ranjang.

...

Iqbaal mengerjapkan matanya perlahan.

Berusaha menetralkan penglihatan.

Ia menatap bundanya yang tersenyum senang.

"(Namakamu).." lirih Iqbaal.

Rike mengusap dengan lembut lengan Iqbaal.

"Ikhlasin sayang,dia udah tenang."

Iqbaal menatap bundanya nanar.

"Maaf,dia dikuburkan saat kamu dirumah sakit nak."

Iqbaal menangis tanpa suara.

"Aku mau ketempat dia bunda.." lirihnya meremas pelan tangan Rike.

Menyalurkan segala kesakitan nya.

...

Iqbaal menatap nanar batu nisan dan gundukan tanah didepannya..

"Hai.." itulah kata awal yang diucapkannya.

Ia tersenyum, "Maaf sayang,aku gak ikut nganter kamu pulang."

"Kenapa kamu tega?"

Iqbaal memejamkan matanya..

Sakit:((

"Kamu marah gara-gara aku boong soal aku gila,iya?"

Iqbaal mengusap nisan itu dengan sayang, "Kamu boleh hukum aku dengan cara lain,tapi kenapa gini?"

"(Nama kamu).."

Iqbaal menghela nafas berat.

"Sekarang aku berbagi kesiapa?" tanyanya lirih.

"Makasih selama ini kamu stay d dekeet aku."

Iqbaal memutar memori saat ia bersama dengan wanitanya.

"Apapun keadaannya kamu selalu bertahan."

"Aku selalu cinta kamu."

.

Disisi lain wanita itu tersenyum haru menatap Iqbaal.

"Aku juga selalu cinta kamu."

...

End?

Dr.(Namakamu) [Completed.✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang