CHAPTER 5

1.4K 203 48
                                        

Naruto terlihat terlalu bersemangat saat memasukan barang - barang ke dalam ranselnya. Barang - barang yang baru mereka beli di toko pagi - pagi sekali. Apa boleh buat, awalnya mereka hanya ingin ke hutan Aokigahara saja, bukan untuk mendaki sampai puncak gunung Fuji, jadi mereka tidak membawa perlengkapan untuk mendaki.

Tidak banyak sebenarnya, hanya minuman beberapa obat - obatan, sarung tangan dan makanan ringan, juga kantong plastik untuk menyimpan sampah. Lainnya mungkin nanti akan mereka beli saat pendakian.

"Sebenarnya apa yang kita cari di gunung Fuji?'' Sasuke memilih duduk di halte daripada harus berdiri meski tempat duduknya sedikit tidak nyaman. Sedangkan dua pemuda lainnya berdiri di kiri kanannya.

Itachi dan Naruto mengatakan bahwa kemungkinan apa yang mereka cari ada di gunung Fuji semalam dan meminta Sasuke untuk berpikir apakah akan ikut atau tidak. Dan jelas saja Sasuke harus ikut. Setelah sejauh ini dan dia harus pulang, menikmati liburan sendiri di rumah. Tidak akan. Lebih baik ikut petualangan aneh kakak dan temannya ini.

"Kami belum yakin. Tapi menurut Itachi ada hubungan antara Kaguya yang tertulis di batu dengan leluhur kita''.

"Dewi Kaguya itu hanya mitos'' protes Sasuke.

"Memang, tapi Kaguya leluhur kita bukan mitos. Mungkin Kaguya dijadikan simbol yang merujuk pada sesuatu disana'' Itachi ikutan duduk. Tangannya ditopangkan di dagu, bergaya ala detektif yang sedang berpikir.

"Aku bingung'' Naruto menggaruk kepalanya, tidak bisa mengikuti cara berpikir Itachi ''Dewi Kaguya berasal dari bulan kan'' Naruto menatap langit yang terlihat cerah hari ini. Awan putih berarak seperti kumpulan kapas yang melayang.

"Dewi ya...'' Sasuke ikutan berpikir ''Apa itu merujuk dewi yang ada di gunung Fuji?''.

"Konohana Sakuya Hime?'' Itachi melirik adiknya yang masih sibuk berpikir.

"Bukankah cuma ada satu dewi di gunung Fuji?'' Sasuke membalas tatapan Itachi.

"Hey... kalian ini bicara apa sih?'' Naruto ikut - ikutan duduk kali ini.

"Kalau memang itu, berarti kita harus mendaki sampai ke puncak'' Itachi mendadak lemas memikirkan harus mendaki sampai puncak.

Mendaki gunung Fuji, tidak akan cukup sehari. Membayangkan dia harus mendaki gunung setinggi 3.776 meter membuatnya lelah padahal belum dimulai. Meski tidak setinggi itu juga sih, karena mereka akan naik bus. Bus akan mengantarkan mereka sampai titik pendakian ke lima, masih sekitar 1300 meter lagi. Tapi tetap saja itu masih sangat tinggi. Karena itu diukur berdasarkan ketinggian lurus ke atas, sedangkan jalur sebenarnya yang harus mereka lewati sekitar 10 km, dengan medan yang terjal, kemungkinan mereka harus menginap di perjalanan. Beruntungnya, mereka naik bukan di hari libur atau perayaan obon jadi paling tidak turis yang datang tidak akan terlalu banyak.

"Ada yang bisa memberitahuku apa yang sebenarnya kalian pikirkan?'' Naruto mulai kesal karena pertanyaannya tidak di jawab.

"Kemungkinan kita harus ke kuil Fujisan Hongou Sengen Taisha di puncak gunung'' Jawaban Itachi membuat mata Naruto membulat sepenuhnya.

"Tapi... kita datang dari jalur Yoshida, kalau mau ke kuil itu harus memutar lewat Shizuoka''.

"Lama. Kita memutar di puncak saja'' seru Sasuke.

"Maksudmu, memutari kawah?'' Naruto mendadak ngeri membayangkannya.

"Kenapa? Takut? Banyak turis asing yang berani, kenapa kau takut'' Sasuke mencibir melihat ekspresi Naruto.

Naruto meneguk ludah. Pemuda pirang itu tidak takut sebenarnya, hanya ngeri saja. Tapi memang kalau harus berbalik arah, akan lama. Naruto pernah naik ke gunung Fuji, tapi dulu, itupun tidak sampai puncak karena sudah kelelahan duluan, tapi itu saat usianya masih tujuh tahun, sekarang tentu saja beda.

TREASURE HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang