5

1.9K 164 2
                                    

Lisa tengah berada di sebuah taman dengan lelaki yang tertabraknya tadi

Tidak ada yang berusara diantara keduanya, masing-masing sibuk dengan pemikirannya

Hingga lisa memberanikan diri untuk memulai pembicaraan


"Emmm, btw nama lo siapa?" Lisa bertanya dengan menggigit sedikir biwir bawahnya kikuk , sekilas ia melirik lelaki disampingnya itu

Lisa kaget, lisa sedang melirik lelaki itu dengan intens tiba-tiba lelaki itu noleh dengan senyum ramah diwajahnya

"Hanbin. Nama gue kim hanbin" jawabnya dengan ramah tidak lepas dari senyumnya

"Gue Lisa, Lalisa Courtland" jawabnya tak kalah ramah, lisa senanga ada yang bisa diajak berbincang setelah kepergiannya kakaknya

"Oh hi lisa" hanbin senyum-senyum sendiri dengan terus menatap lisa dalam

.

"Hidup kita kayaknya gak jauh beda ya lis, sama-sama miris" hanbin berbicara dengan hatinya dan pikirannya, memikirkan betapa mirisnya hidup mereke. Haha:')








~di rumah lisa~

Terdengar bunyi telpon dari sebrang sana

Kring kring kring~~

Sang pemilik pun mengangkat telpon yang entah keseberapa kali nya berbunyi

"Halo?" Jawab mamah lisa

"Halo, selamat siang bu. Apa ini benar kediaman keluarga Courtland?" Tanya seorang laki-laki melainkan seorang polisi disebrang sana

"Iya betul. Ada apa ya pak?"

"Saya dari dinas kepolisian seoul"

Sebenarnya mamah lisa sedikit panik, pasalnya tidak pernah ada polisi yang menelpon ke kediaman keluarga nya. KECUALI

.

.

"anak ibu mengalami kecelakaan"

Kecuali jika terjadi kecelakaan.
Ya. Sebelumnya keluarga courtland tidak pernah menerima panggilan dari polisi yang berkaitan dengan krimininalitas , karena kaluarga mereka sangat terhormat.

.

Mereka hanya menerima panggilan dari polisi jika ada sebuah kecelakaan yang menimpa keluarga mereka. (Ya karena dahulu pernah terjadi kecelakaan yang begitu hebat menimpa salah satu keluarga courtland,dari situ lah jika ada polisi yang menelpon . Pasti ada lubang kematian di depan keluarga courtland). Ya walupun lisa tidak pernah dianggap bagian dari keluarga courtland, tetap saja dia terdaftar dalam KK mereka. Lalisa Courtland dan Lalina Courtland .

.

.

Setelah mendengar berita bahwa anaknya, lalisa courtland mengalami kecelakaan

"Sekarang--" helaan nafas yang terengah-engah menahan tangisan, mamah lisa berusaha sekuat mungkin untuk tenang
"Dimana--hiks" dan kali ini air mata itu keluar , dia benar-benar merasa tidak pantas untuk menyebut lisa sebagai anaknya setelah apa yang dilakukannya selama ini , setelah apa yang dia dengar tadi pagi tentang kehidupan lisa dan lina

"Dimana anak saya pak?" Getaran dan air mata yang begitu sedih dipandang.

Sekarang dia (mamah lisa) merasakan apa yang telah dirasakan oleh kedua putrinya, menagis! Tangisan yang tidak bisa berhenti ketika hati dan pikiran begitu kacau, tangisan yang tidak pernah dia rasakan sebelumya.



.

.

~di sisi lain~

Seorang wanita paruh baya tengah menangis dipelukan seorang pria dan anak kecil yang begitu manis yang menyaksikan wanita itu menangis. Sulit bagi anak kecil berumur 5 tahun untuk mengerti artinya kehilangan

.

"Ini salahku" ucap wanita paruh baya itu dengan tangisan yang terus menerus sambil memukul-mukul dada nya.

Terasa sesak, ada rasa bersalah pada dirinya.

"Kenapa? Kenapa mamah begitu tidak perhatiannya kepada anak kandung mamah. Kenapa hanbin? Kenapa kamu tega lakuin ini sama mamah? Kamu bilang sayang sama mamah walu mamah tidak pernah menjawab kembali ucapanmu?"

Terdengar isakan lebih keras setelah ia mengucapkan kalimat itu didalam hatinya

"Hanbinnn!!!!!! Mamah--hikss ssaa-- hiks--juga sayang sama kamu sayang! Mamah janji--hiks hiks. Mamah bakalan perhatian sama kamu, mamah bakalan selalu ada buat kamu binn!"

"Mah emang kak hanbin kenapa?" Tanya anak kecil melainkan adik kandung hanbin.

Sang mamah tidak menjawab, dia hanya memeluk erat putri sulungnya itu.

"Kita ke rumah sakit sekarang"

.

~lisa dan hanbin~

"Nama lo kayak barat-barat gitu. Lo blasteran? Apa lo bukan orang korea?" Tanya hanbin aneh, masalahnya tidak banyk nama seperti itu di korea kecuali ya dia blasteran

"Emm. Bisa dibilang gitu sih. Papah gue orang Prancis mamah gue orang korea" jawab lisa namun pandangan kedepan yang masih bergelut dengan pikirannya

"Jawaban lo ke gue, tapi pikiran sama mata lo ke arah lain" lisa kaget denger hanbin ngomong gitu

"Ehh apa? Nanya apa lagi? Sorry, gue kepikiran sesuatu" jawab lisa kikuk

Tiba tiba lisa nangis sambil nundukin kepadalnya

Hika--hikss

"Lo nangis? Kenapa? Sorry gue gak maksud buat gitu. Ya taku aja lo kemasukan gitu, abisnya gak focus" tanya hanbin panik

"Gue--hiks hiks . Gue tiba-tiba kangen sama mereka. Apa mereka lagi nyusul gue ke tempat kejadia? Apa sekarang gue lagi dibawa ke rumah sakit didampingi mereka? Apa bahkan mereka masih inget sama gue? Hiks hiks. Gue--hikss"

Grepp~~~ hanbin meluk lisa

"Gue gak tahu siapa mereka yang lo maksud, gue gak tahu permasalahan lo apa. Tapi gue yakin, mereka sekarang lagi ada disamping lo, lagi pegang tangan lo . Mereka lagi nangis karena ditinggal wanita cantik kayak lo"

Hanbim berusaha nenangis lisa, masalahnya tangisan lisa mengingatkan dia saat dia tengah menghadapi problem dengan orangtuanya

.

.


.

.

"Mah, pah. Tolong peluk dan genggam tangan ku dengan erat" hanbin & lisa

Wake Me Up [hanlice END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang