Hati-hati typo banyak beredar.Happy Reading.
*
Jimin dan Aliya pulang dengan keadaan bahagia, bahkan saking bahagianya mereka masih saja tertawa mengingat kejadian tadi. "Kaendae Jimin-ah, kenapa kau bisa terlibat dengan Yeoja tadi?" Tanya Aliya.
"Dulu dia Yeojachingu-ku dan saat kami baru menjalin hubungan 4 bulan dia sudah selingkuh dengan Namja yang lebih kaya dariku" Jelas Jimin.
"Dia tidak cantik!" Nilai Aliya.
"Majja! Aku juga bingung bagaimana bisa aku tertarik dengan Nenek lampir seperti itu?" Kata Jimin bingung.
"Seleramukan memang Nenek-Nenek lampir" ledek Aliya pada Jimin.
"Aish kau yang Nenek lampir!" Balas Jimin.
"Kita pulang?" Tanya Aliya.
"Entahlah! Aku juga bingung. Ini masih jam 9 dan Eomma juga pasti belum pulang dan aku tidak mau di Rumah karena pasti ada Nenek-Nenek reot disana" Aliya terkekeh saat mendengar ucapan Jimin.
"Aku bingung bagaimana mungkin kau lebih menyukai para Maid dari pada Wanita luar?" Tanya Aliya aneh.
"Itu karena para Maid jauh lebih sopan dari pada Wanita luar. Kebanyakan Maid itu lebih Sopan dan Polos" Aliya membenarkan ucapan Jimin.
"Jadi kau mau menikah dengan Maid?" Tanya Aliya.
"Yakh tidak juga. Aku hanya ingin bersenang-senang dengan para Maid itu, tapi jika untuk urusan teman hidup aku akan memilihnya sendiri" kata Jimin.
"Jinja? Seperti apa Type-mu?" Tanya Aliya.
"Tidak terlalu tinggi, cantik, pandai memasak, murah senyum, dan ramah" ujar Jimin.
"Chebol?" Jimin menggeleng.
"Aku tidak pernah menilai orang dari kekayaanya. Walaupun nanti calon istriku hanya anak dari pegawai pabrik atau apa saja aku tidak keberatan yang penting dia memiliki kriteria yang kusebutkan tadi!" Jawaban Jimin membuat Aliya tersenyum. Jimin masih saja sama tidak membeda-bedakan orang dengan status sosialnya dan inilah yang Aliya kagumi dari sosok pecicilan Jimin.
"Aku lapar" kata Aliya.
"Kita makan dulu baru pulang"
*
Jimin dan Aliya makan dengan santai di Caffe Mouse Rabbit milik Ayah Aliya. "Aku tidak menyangka Caffe Appa masih seramai ini!" Ujar Aliya sambil melihat sekeliling.
"Caffe Samchon dibuka dari kita kecilkan?" Tanya Jimin.
"Nde saat umurku 5 tahun" jawab Aliya.
"Samchon memang berbakat dalam berbisnis" puji Jimin.
"Entahlah aku juga tidak terlalu peduli dengan Caffe Appa ini. Di China Appa juga punya banyak Caffe, tapi diurus Jin Oppa" ujar Aliya.
"Jin Hyung kan punya kelebihan memasak dari dulu" ujar Jimin.
"Jimin-ah" Aliya dan Jimin menoleh saat mendengar seseorang memanggil Jimin.
"Kita sudah lama tidak bertemu" Aliya menatap aneh Wanita yang langsung duduk disamping Jimin.
"Ah ya kau kesini dengan siapa?" Tanya Wanita itu lagi. Sementara Jimin masih diam, dan tidak membalas pertanyaan Wanita tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boy.✔
Humor{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } "Dasar Namja gila" teriak Aliya kesal. "Kau juga gila" balas Jimin kesal. "Idiot, Stress, Mesum, Pendek, Pecicilan, Brengsek, Bodoh kau Park Jimin" maki Aliya berapi-api. "Ck! Dasar Yeoja aneh pembuat masalah...