Part 6.

10.9K 623 43
                                    

Happy Reading.

*

Memasuki awal Desember semua Keluarga Kim pindah ke Seoul. Mereka menggunakan rumah lama mereka. Jaraknya tidak jauh dari rumah Keluarga Park bahkan masih satu Komplek. Aliya tentu saja datang untuk menyambut Keluarganya.

"Kukira kau tidak datang!" Ujar Taeyung yang melihat adiknya duduk di sofa.

"Aku bosan sendirian" ujar Aliya.

"Jimin masih di Paris?" Tanya Jin dan dibalas anggukan oleh Aliya.

"Dia masih akan disana 2 hari" jawab Aliya.

"Jadi kau kesepian?" Tanya Jihyo.

"Tidak juga, aku akan menginap disini!" Jawab Aliya cuek.

"Kamarmu akan digunakan Lisa untuk sementara waktu!" Kata Taehyung.

"Shireo! Lisa Eonni akan tidur dengan Oppa dan aku tidur sendirian!" Tolak Aliya.

"Mereka belum menikah Magnae!" Bujuk Jin.

"Aku tidak peduli. Mereka belum menikah tapi sering tidur bersama! Lalu apa gunanya kalian menghalangi? Ck bahkan Taehyung Oppa sudah membobol Lisa Eonni berulang kali. Aku tidak yakin jika dalam seminggu mereka tidak melakukanya sekali. Atau yang lebih buruk adalah setiap hari!" Aliya langsung berlari menuju kamarnya, ia yakin jika Taehyung akan mengamuk saat ia membocorkan rahasia Taehyung dan Lisa. Tapi Aliya tidak peduli, ia sedang kesal sekarang.

"Tidur bersama?" Taehyung menatap ngeri Kakak sulungnya yang terlihat marah. Taehyung dalam masalah besar.

"Hyung...."

"KIM TAEHYUNGGG"

*

Aliya merasakan aneh saat merasakan lengan kekar yang memeluk tubuhnya dari belakang. Aliya tidur sendirian semalam dan bagaimana mungkin ada yang memeluknya. Jungwoon? Tidak mungkin. Jin? Juga tidak, Taehyung? Apalagi si Alien itu.

"Tidak merindukanku hem?" Itu suara Jimin, dengan cepat Aliya berbalik dan menemukan Jimin yang tertidur nyaman disampingnya.

"Kau disini?" Jimin mengangguk pelan. Mengusap sayang dahi Aliya.

"Kapan kau pulang?" Tanya Aliya lagi.

"Semalam!" Jawab Jimin sambil memeluk erat Aliya.

"Aku masih mengantuk jadi diam dulu ya?" Jimin kembali memejamkan matanya. Ia baru pulang jam 3 pagi tadi dan masih sangat lelah.

Aliya hanya diam, sampai menyadari sesuatu. "Yakh kenapa kau tidak menghubungiku selama ini? Kau membuatku khawatir Idiot!" Jimin mengulum senyum saat mendengar teriakan Aliya.

"Kau marah hem?" Aliya mendengus sambil mencoba melepaskan pelukan Jimin.

"Lepas!" Jimin semakin mengeratkan pelukanya.

"Yakh lepas...emphh" Jimin mencium lembut bibir Aliya. Merasakan manis dari bibir yang ia rindukan. Menyesapnya dalam dan penuh perasaan. Sementara Aliya hanya bisa diam saat Jimin menciumnya. Sebenarnya Aliya ingin membalas ciuman Jimin tapi Aliya masih kesal dan memilih diam.

"Aku hanya ingin fokus pada pekerjaanku. Dan jika aku menghubungimu dan mendengar suaramu pasti aku akan langsung pulang" jelas Jimin.

"Memangnya kenapa?" Tanya Aliya ketus.

"Karena aku pasti akan merindukanmu" Darah Aliya berdesir mendengar ucapan Jimin. Jimin baru saja bilang jika merindukanya dan Aliya senang akan fakta itu.

Crazy Boy.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang