Mentari yang terbit dan kicauan burung membangunkan tidur mereka. Mereka semua bersih-bersih, sholat, dan lain sebagainya karena siang nanti akan diadakan acara yaitu mencari jejak. Di sini mereka bukan hanya ingin membahas tentang festifal tetapi mereka juga melatih kekompakkan antar ekskul.
Saat ini mereka semua sudah kumpul dan bersiap untuk melakukan pencarian jejak yang sudah diberi petunjuk oleh panitia.
"Untuk semuanya kalian bisa masuj ke dalam hutan bersama kelompok kalian, kita udah masang petunjuk untuk kalian" ucap Malvin.
Semua murid pun satu persatu mulai masuk ke dalam hutan yanh dimaksud Malvin.
"Ren lo sama gua aja ya" ucap Malvin yang berada di samping Renata.
"Hah lo mau ikut? emang berani?. Anak manja kayak lo mah pasti gak akan berani" ucap Viola.
"Tau nih, palingan juga lo ngerok di belakang Malvin" ujar Bagas.
"Gue berani kok, siapa bilang gue gak berani. Gue akan buktiin sama kalian kalo gue berani, gue akan cari jejak sendiri" tantang Renata.
"Oke silahkan lo buktiin, kalo lo kalah lo harus pulang malam ini" ujar Viola.
"Oke" sembari meninggalkan mereka semua.
"Lo semua apa apaan sih, kenapa nyuruh Renata nyari jejak sendiri, kalo dia kenapa-napa gimana?" sambar Malvin.
"Dia kok yang bukan kita yang nyuruh dia" ujar Viola.
"Udah lah vin lo tenang aja dia pasti balik kok" ucap Bagas sembari memnepuk bahu Malvin.
"Lo pasti gak akan bisa balik Renata, dan lo akan pulang malam ini" batin Viola.
>>>>><<<<<
Satu persatu murid-murid sudah kembali menuju tenda, karena hari sudah ingin gelap.
"Renata mana ya kok belom keliatan sih?" Malvin mulai cemas dengan Renata.
"Dlie kira-kira si Renata mana ya, kok belom.muncul juga?" tanya Malvin.
"Palingan tuh anak kaga bisa balik wkwkwk" sahut Bagas.
"Bener tuh kata Bagas, si Renata kan penakut mana berani dia sama yang beginian" sambar Viola.
"Udah vin lo tenang aja, mungkin Renata bentar nyampe" ucap Fadlie.
"Iya vin lo harus tenang, lo gak usah dengerin omongan mereka" ucap Nadira.
Semakin lama hari pun mulai gelap tetapi Renata belum juga muncul. Akhirnya Malvin berinisiatif untuk menyusul Renata ke dalam hutan.
>>>>><<<<<
"Aduh ini dimana sih, kok gak ada petunjuknya ya?" ucap Renata.
Renata terus mencari-cari petunjuk jalan agar ia dapat keluar dari hutan tersebut.
"Aaaaaaaa" teriak Renata.
Renata tak sengaja tersandung dan terjatuh ke dalam jurang, karena jalanan yang gelap tanpa ada penerangan.
"Tolong, tolong siapa pun tolong gue hiks hiks hiks" lirihnya.
"Tolong tolong tolong gue" teriaknya lagi.
Tak sengaja Malvin mendengar ada yang berteriak meminta tolong. Dengan refleks Malvin pun menghampiri.sumber suara tersebut.
"Pless siapa pun tolong gue, gue ada di sini hiks hiks hiks" teriak Renata dengan isakan yang semakin besar.
"Siapa di sana?" tanya Malvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARET
Teen FictionRenata Anastasya yang kerap disapa dengan Rena seorang manja, sedikit angkuh, tetapi sebenarnya orang yang sangat baik dan pintar. Dia menyukai seorang laki-laki bernama Malvin Oktavian yang kerap dipanggil Malvin seoarang yang dikenal pintar, good...