Malvin mengejar Renata yang sedang berlari di koridor sekolah menuju luar sekolah.
"Ren tunggu dong" Malvin berteriak memanggil Renata tetapi ia tidak menghiraukan sedikit pun.
"Renata" Renata terus berlari tanpa menoleh ke arah Malvin sedikit pun.
Malvin berlari sekuat mungkin agar bisa mensejajarkan dirinya dengan Renata. Setelah dirinya sejajar dengan Renata ia langsung meraih tangan Renata agar Renata berhenti berlari.
"Hey ren jangan marah dong" Malvin tak melepaskan genggaman tangannya dengan Renata.
"Lagian siapa coba yang gak marah, udah nunggu lama-lama sampai gue ngantuk taunya yang ditungguin malah enak-enakan sama cewe" ucap Renata seraya melepaskan genggaman tangan Malvin.
"Yaudah deh gue minta maaf udah buat lo nunggu lama, gue ngaku gue salah, gue minta maaf ya" ucap Malvin dengan senyum tulus.
"Iya iya gue maafin"
"Lo tunggu sini ya gue mau ambil tas dulu abis itu kita pulang" Renata mengangguk patuh.
Tak perlu menunggu lama Malvin sudah datang dengan membawa tas di pundaknya.
"Ayo pulang" Malvin mengantarkan Renata pulang ke rumahnya.
Setelah beberapa menit mereka berdua pun sudah sampai di rumah Renata.
"Makasih ya udah anter gue balik" ucap renta dengan senyuman.
"Iya sama-sama, kalo gitu gue balik ya" ucap Malvin.
"Iya, hati-hati ya" Renata masuk ke dalam rumah dan Malvin menuju rumahnya.
>>>>><<<<<
1 Minggu kemudian
"Non kenapa kok kelihatannya lagi bingung?" tanya bi Inah.
"Gini loh bi, besok kan Malvin ulang tahun tapi aku bingung mau kasih kado apa" ujar Renata yang terus berfikir ingin memberikan kado apa untuk Malvin.
Yaps besok adalah hari ulang tahun Malvin, ulang tahun Malvin tidak terpaut jauh dari ulang tahun Renata hanya berbeda 10 hari, renta tanggal 8 Oktober sedangkan Malvin tanggal 18 Oktober.
"Kenapa non gak beli kue aja di toko kue" saran bi Inah.
"Itu udah biasa bi aku maunya ngasih yang luar biasa" cecar Renata.
"Gimana kalo non buatin den Malvin kue aja"
"Boleh juga tuh saran bibi, yaudah deh aku mau belanja bahan-bahan buat bikin kue dulu ya bi" Renata langsung pergi menuju supermarket untuk berbelanja bahan-bahan membuat kue.
Setelah membeli bahan-bahan untuk membuat kue Renata mulai membuat kuenya.
"Mau bibi bantu non?" tanya bi Inah.
"Gak usah bi aku mau kue ini dibuat pake tangan aku sendiri gak ada campur tangan dari orang lain, bibi cukup kasih tau aja cara" ucap Renata dengan semangat.
"Yaudah kalo seperti "
Renata terus membuat kuenya karna kue yang dihasilkannya belum sempurna, Renata mau kue hasil buatannya sempurna.
Tanpa disadari kini telah pukul 23.00 WIB tetapi Renata masih berkutik dengan adonan kuenya.
Setelah cukup lama ia mengulang membuat kue akhirnya kue yang dihasilkannya saat ini sempurna, Renata pun menyimpannya di lemari es. Ia pun membersihkan dirinya dan segera tidur karna besok ia harus sekolah.
>>>>><<<<<
Bulan kini telah berganti oleh mentari, kicauan burung-burung pun mulai terdengar di telinga gadis yang tengah tertidur dengan selimut yang masih menggulung di tubuh mungilnya.
"Hoamm, jam berapa ya?" Renata meraba-raba balas tempat tidurnya untuk melihat jam.
"Udah jam setengah enam, mending aku sholat setelah itu mandi" Renata menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menjalankannya ibadah sholat subuh.
Kini Renata telah siap dengan seragam sekolahnya. Kali ini Renata berangkat sekolah lebih awal karena ia ingin memberikan kejutan kepada Malvin.
>>>>><<<<<
"Vin dipanggil sama anak-anak di ruang musik" ucap Fadlie.
"Oh iya, nanti gue nyusul lo duluan aja" ujar Malvin yang masih sibuk dengan tugasnya.
"Oke, gue duluan ya, jangan lama-lama" Fadlie langsung pergi meninggalkan Malvin dan menuju ruang musik.
Setelah selesai dengan tugasnya Malvin pun segera menuju ruang musik untuk menemui teman-temannya.
>>>>><<<<<
Renata pun sudah sampai di sekolah sekarang ia sedang bersiap-siap memberikan suprise untuk Malvin.
"Eh lo liat Malvin gak?" tanya Renata dengan memegang sebuah kotak yang cukup besar.
"Kalo gak salah sih tadi dia di suruh ke ruang musik sama Fadlie" jawab anak tersebut.
"Oke makasih" Renata bergegas menuju ruang musik.
>>>>><<<<<
"Mereka ngapain ya manggil gue?" Malvin masih bingung mengapa ia dipanggil ke ruang musik.
Malvin membuka pintu ruang musik dan langsung terdengar suara teriakan dari teman-temannya.
"HAPPY BIRTHDAY Malvin" ucap mereka semua.
"Thank you guys" Malvin tak menyangka bahwa teman-temannya akan memberikan surprise.
"Eh kasih jalan dong ada orang spesial yang mau ngucapin" ucap Bagas.
"Asekkk" sahut Viola.
"Cie cie" ucap mereka semua.
"Apaan sih lo semua" ujar Malvin.
Mereka semua memberi sedikit jalan untuk Tasya lewat. Tasya pun menghampiri Malvin sambil membawa kue di tangannya.
"Happy birthday Vin" ucap Tasya.
"Iya" ucap Malvin dengan senyuman.
"Tiup lilinnya dong, tapi sebelum itu make a wish dulu" ucap tasya sambil memberikan kue yang ia bawa.
Brakkk
Belum sempat Malvin meniup lilinnya, sudah ada orang yang mendobrak pintu ruang musik dengan cukup keras.
Kira-kira siapa yang yang mendobrak pintu ruang musik?. Penasaran kan?, tunggu di part selanjutnya.
Sorry kalo ada :
1. Tulisan yang typo
2. Cerita yang kurang nyambung
3. Dan gak dapet feel dalam memabacaVote and coment guys😉😊😁
KAMU SEDANG MEMBACA
MARET
Teen FictionRenata Anastasya yang kerap disapa dengan Rena seorang manja, sedikit angkuh, tetapi sebenarnya orang yang sangat baik dan pintar. Dia menyukai seorang laki-laki bernama Malvin Oktavian yang kerap dipanggil Malvin seoarang yang dikenal pintar, good...