Masih tentang masa lalu kami, masa kecil kami, aku ingin engkau tahu apa yang terjadi di antara aku dan Lucas. Pria yang saat ini sedang duduk di sampingku di kala aku menulis kisah kami ini.
---
"Iih kembaliin punya gue!"
Aku mengejar Lucas ke luar kelas ketika laki - laki itu mengambil seenaknya ponselku. Kami sudah sedekat itu selama satu semester ini, hingga kami sering bertukar ponsel untuk mencoba game masing - masing.
Tapi kali ini aku tidak mau Lucas memegang ponselku. Dia baru saja membajak dengan mengirim sms kepada kakak kelas 9 yang sedang aku sukai. Kau tahu, di jaman sekolah menengah pertama seperti ini masih jaman mengirim pesan lewat SMS. Ada facebook, tapi aku rasa SMS lebih baik. Tandanya aku memiliki nomor teleponnya bukan? seperti layaknya orang dalam sebuah hubungan. Bertukar nomor telepon."EH DIBALES!" teriak Lucas heboh sambil mengangkat tinggi - tinggi ponselku.
"LUCAS! WOY! MARK BANTUIN GUE!"
Aku berjinjit berusaha meraih ponselku. Lucas, dia tinggi seperti tiang bendera di lapangan.
"Luke, balikin. Ntar nangis lagi loh." ucap Mark, dia memang penyelamatku dari sikap kejam Lucas.
"Kalo gak gini, gak ada kemajuan antara lo sama kak Winwin." ucap Lucas yang masih sibuk mengetik dari ponselku.
"Nggak papa!" bentakku namun tidak membuat Lucas menghentikan perbuatannya. Cowok itu keras kepalanya melebihi batu. Air mataku saja tidak mampu membuat kepalanya itu terkikis seperti batu yang tererosi air hujan.
"Kayaknya lo harus bisa bahasa Cina deh, Kak Winwin kan orang cina dan gue sangat bisa ngajarin lo." Lucas mengembalikan ponselku, aku meraihnya kasar lalu mendengus.
Ya, Lucas bisa berbahasa Cina. Awalnya aku tidak percaya bahwa dia memang bisa, Gak tahunya, itu sungguhan. Dia memfoto sertifikat les bahasa Cina yang digeluti sejak TK.
"Lucas ih." Aku memukul lengannya ketika melihat SMS yang dia kirim ke Kak Winwin.
Kak
Kak Winwin
Ini siapa?Adik kelas kakak, kelas 7.1
Kak Winwin
OohWǒ xǐhuān nǐ zài wǒ de kètáng qián sànbù de fāngshì. Nǐ kàn qǐlái hěn kù
(I like the way you walk in front of my class. You look cool.)
Kak Winwin
ahahaha.. Xièxiè. (ahahaha.. Thanks.)"LUCAS INI LO NGETIK APAAN!"
Lucas menepuk dahiku yang katanya lebar seperti ikan louhan jenis SRD asli Thailand. Kurang ajar memang, louhan SRD kan jidatnya kelewat jenong. Padahal nyatanya dahiku biasa saja, "Kemajuan satu persen. Mumpung habis ini dia juga mau lulus. Tos dulu dong."
Lucas menyodorkan telapak tangannya hendak mengajak untuk berhigh five. Aku kembali mendengus dan meninggalkannya. Memilih untuk duduk di sebelah Mark yang sedang main game di ponsel.
Benar - benar kesal aku pada Lucas.
"Lo marah?" tanya Lucas yang mengikuti ku.
"Keliatannya?"
"Maaf."
Aku diam dan masih memperhatikan apa yang sedang Mark mainkan. Laki - laki ini hobi main game online seperti yang lainnya. Anak - anak suka main bareng kalau jamkos begini. Beda sama Lucas, dia mabarnya pas pelajaran. Kalau jamkos hobinya ngisengin aku.
Pernah dia teriak ketika tim nya menang sewaktu pelajaran fisika, terjadilah penghapus papan tulis melayang ke kepalanya.
"Hei.. Maaf. Gue bakal minta maaf ke Kak Winwin, kalau sms itu gue bajak. Janji habis ini gak bakal isengin lo lagi."
Aku menoleh, Lucas tersenyum.
"Bohong."
"Sama es krim coklat mau gak lo?"
Aku tersenyum lebar dan mengangguk.
Sederhana, tapi dia mengerti bagaimana membuatku jadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Aja Tanpa Tapi ; Lucas NCT
Novela Juvenil"Orang yang awalnya homo aja bisa sembuh dan normal sejak mereka kenal kemudian jatuh cinta sama lo. Apalagi Lucas, cowok ganteng normal yang udah bertahun-tahun jadiin lo prioritas." "Heh, lo kira gue penyembuh cowok homo? Toh Percuma ganteng, d...