Yuk mareee dilanjut! kids underage stayback!!!
¤¤¤¤¤¤¤¤
Sekarang.
"Dengar ya, Tuan Sok Kaya, aku tidak pernah meminta apa pun dari Sean. Asal kau tahu, aku mendapat beasiswa sehingga dia tidak perlu membayar uang kuliahku. Sekalipun dia membayar uang sewa rumahku, itu adalah pinjaman yang akan aku kembalikan. Apa urusannya denganmu?" tanya Thania dengan nada tinggi.
Cengkeraman tangan William makin erat. Napasnya semakin menderu melihat Thania yang berlagak sombong dengan harga dirinya itu. "Tentu ada. Kau sudah mengganggu hidup salah satu anggota keluarga Anderson. Itu artinya kau sudah mengganggu hidupku," balas William sinis.
"Kau sudah mengganggu kehidupan adikku dengan mendekati dan merayu Sean. Kau pelacur murahan yang sanggup melakukan apa saja demi mendapat keinginanmu. Termasuk memberikan tubuh indahmu pada Sean!" Ucapan William sungguh menginjak-injak harga diri Thania.
Selama ini Thania sangat menjaga harga dirinya walaupun dia hanya seorang pelayan restoran dan anak penjual bunga. Thania tidak tahan dengan semua tuduhan William terhadap dirinya. Tiba-tiba tamparan yang sangat keras mendarat di pipi William.
William sangat terkejut. Dia tak pernah menyangka gadis yang terlihat lemah bisa dengan begitu keras menamparnya. Ya, tak pernah ada seorang pun gadis yang berani berbicara kasar apalagi sampai menampar William. Tamparan Thania membuat darahnya mendidih. Emosinya meluap tak tertahankan. Dia mendorong tubuh Thania ke dinding kamar itu dengan kencang.
"Aargh!" Thania menjerit kesakitan. William mencengkeram kedua bahu Thania dengan kedua tangannya. Thania merasakan sakit di bahunya akibat cengkeraman tangan William yang begitu kuat.
"Buktikan padaku kalau kau tidak seperti yang aku pikirkan!" kata William setengah berteriak.
Tangan William memutar paksa tubuh Thania hingga tubuh Thania berhadapan dengan dinding kamar, lalu merapatkan tubuh gagahnya ke tubuh Thania sedangkan tangannya sibuk memorak-porandakan kaus putih yang dipakai Thania. William menyobek kaus itu hingga punggung putih mulus Thania terlihat jelas.
"Sial, lepaskan aku! Dasar gila!" teriak Thania.
Aksi William semakin liar, dia mencoba menurunkan rok yang dipakai Thania dan melepas pakaian dalam Thania lalu memutar balik tubuh gadis itu sehingga berhadapan dengannya. Thania berusaha mati-matian mempertahankan pakaian dalamnya yang hendak dilepaskan oleh William.
"Seharusnya kau nikmati saja, Pelacur Rendahan! Tidak usah sok suci di depanku," bisik William di telinga Thania.
"Hiks ... lepaskan aku! Aku mohon!" Thania mulai terisak memohon pada William.
William tak menggubris sedikit pun permohonan Thania. William pun sudah berhasil melepas kaus dan rok yang melekat di tubuh Thania. Tubuh Thania kini hanya tertutup pakaian dalam saja. Thania menyilangkan tangannya menutupi bagian dadanya yang hanya terbalut bra hingga belahan dada Thania terlihat jelas dan menggoda.
Libido William semakin naik dan andrenalinnya semakin terpacu untuk segera melancarkan aksi yang akan menguras sebagian tenaganya itu. Thania meronta ketika tangan William mulai menyelusup di pinggangnya dan mulai naik ke punggungnya.
Sekuat apa pun dia meronta, tubuh William yang lebih tinggi dan lebih besar darinya tak mampu dia kalahkan. Sampai akhirnya William berhasil membuka pengait bra yang membalut dada Thania. Air mata Thania semakin deras mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My One and Only [New Edition]
RomanceMature Content! 21+ "Gadis sepertimu tidak termasuk dalam daftar calon pinangan para pangeran." -William- "Seandainya dia bukan seorang pangeran pun, aku tetap mencintainya." -Thania- Kesalahan Thania cuma satu yaitu mencintai pria yang dicintai o...