8

18 5 2
                                    

"Kenapa lu gak cerita sama gue dan lainnya Ndo?"

Saat ini, Ando dan Himala berada di warung dekat rumah Alwi yang biasa dipakai untuk para remaja.

"Gua gak mau ngerepotin kalian. Gua bisa nyelesain sendiri." ucap Ando sambil tertunduk.

"Egois lo. Kita sahabat lu, selama ini kita dianggep apa? Ha?" Ucap Himala dengan nada kesal.

Flashback on

"Maaf bang,gua gak tau beneran. Bukan gua yang ambil"

"Halah banyak bacot lu udah jelas jelas duit ada di tas lu"

"Sumpah bang, semiskin miskinnya gua,gua gak pernah diajarin nyolong"

Satu pukulan melayang di perut Ando. Belum puas, satu pukulan melayang lagi ke arah pipinya.

"Urusan gua sama lu belum selesai"

Flashback off

Sekarang, Ando sedang mengobati lukanya.

Himala diam diam mengambil foto Ando untuk ditunjukan ke Dina.

"Ndo,kalau ada masalah cerita ke kita. Lagian kok bisa sih lu ngambil?"

"Sumpah Him,gua gak ngambil. Gak tau siapa yang naro tuh duit di tas gua waktu di sekolah. Ya gua nanya ke temen temeb kelas gua. Itu duit jumlahnya gak kecil makanya gua tanya. Pas gua tanya, ada yang neriakin kalo gua yang ambil duit itu kaka kelas. Padahal sama sekali enggak sumpah" jelas Ando kepada Himala.

"Lu bisa balik dan ngobatin sendiri kan?"

"Atau gue panggilin Dina? TITIWWW CIAT CIAT MERAH MERAH ASIQ" goda Himala kepada Ando. Ando tak menanggapi sama sekali.

"Oke gue balik ya "

Himala berjalan menuju rumahnya.

Dina POV's

Hari ini, kami berlima telah merayakan ulang tahun Alwi. Meski terkesan sederhana,tapi aku dan teman teman merayakannya dengan penuh kesederhanaan dan kehangatan.

Tidak,ada yang mengganjal saat aku bertemu dengan Ando.

3 bulan yang lalu.

"Dina" panggil Ando dengan lirih.

"Kenapa" ucap Dina yang menikmati senja di taman sambil merasakan segarnya angin di sore hari apalagi bersama dengan Ando.

"Janji ya gak bakal ninggalin?" ucap Ando sambil mengacungkan kelingkingnya kepada Dina.

"Iya,aku janji," kelingking kanan Ando dan Dina menyatu.

Back

Aku selalu rindu masa masa ku bersama nya. Ya Ando.

Namun janji bukanlah janji. Janji itu hanya kami ucapkan. Namun nyatanya? Dia tidak bisa menepati janjinya kepada ku.

"Cukup. Jangan keluar lagi air mata," ucapku sambil menangis.

Author back

Setelah sampai rumah ia langsung masuk dan makan makanan yang sudah dihidangkan ibunya.

"Bu enak banget," ucap Himala sambil menyeruput soto khas ibunya.

"Suruh Alwi kesini sana, mamah udah bungkusin soto. Sekalian nanti kamu anterin juga ke Linda"

Himala langsung pergi ke atas untuk rapih-rapih pergi ke rumah Linda.

Himala mengambil HP nya dan menghubungi Alwi.

ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang