13

6 2 0
                                    

Cuaca mulai menunjukan siang. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Seluruh siswa memasukan buku bukunya ke dalam tas dan langsung mempersiapkan diri untuk berdoa.

"Eh gua gak enak gitu manggil nama Tian" ucap Himala yang sudah siap menggendol tasnya.

"Terus lu mau manggil gua apa? Cogan?" ucap Tian dengan percaya dirinya.

"Maaf. Tian aja manggilnya. Amit amit." ucap Himala menatap Tian dengan tajam.

"Lucu banget sih lo," Tian mencubit pipi Himala agak keras.

"Ih sakit." Himala menyingkirkan tangan Tian.

"Eak eak baru kenal udah nganu nganu. Gua bilangin Alwi lu," teriak Dina dari bangkunya.

"Alwi siapa?" tanya Tian kepada Himala.

"Ah,bukan siapa siapa." jawab Himala.

Himala memang anak yang supel. Padahal baru tadi mereka berkenalan,tapi sudah seperti orang yang lama kenal.

Seperti biasanya,doa dipimpin oleh Alvin,salah satu ketua kelas ganteng tukang ngupil. Setelah selesai,semua siswa keluar dari kelasnya.

"Him," sebuah tangan menarik lengan Himala.

"Ah,Alvin kenapa?" ucap Himala yang menengok kebelakang dan mendapati Alvin menarik tangannya.

"Balik bareng gua ya?" ajak Alvin kepada Himala.

"Iy-," belum selesai Himala menjawab,Handphone nya berbunyi. Himala mengambilnya dari dalam tas.

Alwii: gua tunggu ya Him depan gerbang.

Ternyata pesan dari Alwi yang menunggunya di depan gerbang.

"Maaf Vin,gua gak bisa bareng. Alwi udah nyamper. Duluan ya Vin" Himala langsung pergi meninggalkan Alvin.

Ando tiba tiba muncul dari belakang.
"Sabar ya bang,eneng selalu disini." ucap Ando kepada Alvin.

"Lawan gua nambah 1."

✴✴✴
Himala berjalan menelusuri lorong lorong kelas. Ia menuju kelas Linda untuk mengambil sebuah buku yang semalam dipinjam oleh Linda.

Himala sudah berada di depan kelas Linda. Namun,ada yang berbeda. Linda sedang berbicara dengan seorang lelaki yang memegang bola basket. Sudah dipastikan itu anak basket.

Tanpa banyak berfikir,Himala masuk dan mengagetkan keduanya.

"Hayolo,kalian ngapain disini? Dan lo siapa ya?" tanya Himala sambil menunjuk nunjuk laki laki tersebut.

"Ih apaan sih Him. Ini ka Bastian,kenalin." ucap Linda sambil memperkenalkan lelaki tersebut.

"Bastian," ucap cowo tersebut sambil menyodorkan tangannya ke arah Himala.

"Ye najis. Sok dingin banget lu." bukannya menjabat tangannya. Tapi Himala malah memukul tangan lelaki tersebut.

"Eh,maaf ya Ka. Emang kadang temen aku rada rada begini," ujar Linda kepada Bastian sambil tertunduk malu.

"Ngapain minta maaf ye," ucap Himala dengan nada nyolot.

"Yaudah Lin,makasih ya. Gua balik." lelaki tersebut langsung keluar kelas dan meninggalkan Linda serta Himala.

"Lu tadi ya malu maluin ih," ucap Linda sambil menggebuk punggungnya.

"Aw sakit anying. Tali surga gua kena nih," ucap Himala sambil memegang punggungnya.

"Btw,tadi siapa?" tanya Himala penasaram kepada Linda.

"Ah besok aja deh,ceritanya panjang benge. Oh iya nih mau balikin buku," Linda langsung mengeluarkan sebuah buku fiksi milik Himala.

ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang