12

12 3 2
                                    

Mentari mulai menampakan wujudnya. Himala pun terbangun karna mendentar suara masak ibunya dari bawah. Himala turun dari kasur dan langsung mengambil handuk.

"Masak apa bu?" tanya Himala sambil turun menuju kamar mandi.

"Masak kentang balado" ucap ibu Himala sambil menghaluskan cabai.

Ibunya memang selalu terlihat cantik ketika masak. Aura keibuannya selalu terlihat cantik dan ceria ketika memasak. Beruntungnya Himala mempunyai ibu yang pandai urusan masak memasak.

Himala bergegas ke kamar mandi dan buru buru membasuh badannya. Setelah beberapa menit di kamar mandi,Himala keluar sambil menggunakan handuk sebatas dada.

Ia langsung naik ke kamarnya untuk memakai seragam sekolahnya. Seragam nya sudah menempel ditubuhnya yang agak terlihat gendut akhir akhir ini. Namun baginya,berat badan bukanlah masalahnya.

Himala langsung mengecek HP. Seperti biasanya.

"Kok Alwi gak nge chat ya?" Himala bertanya sendiri.

Himala menaruh hpnya kembali. Ia langsung turun sambil membawa tasnya menuju meja makan. Himala langsung mengambil posisi di samping ibunya.

"Bu dikit lagi aku UN bu" ucap Himala kepada ibunya.

"Terus?" tanya Ibunya seakan akan tidak tahu maksud Himala.

"Ihh ibu,harusnya aku udah mulai cari SMA bu" ucap Himala sambil mengunyah makanannya.

"Kemarin ibu udah ngomong sama mamanua Alwi" perkataan ibu Himala membuat Himala tersedak.

"Loh? Kok gak kasih tau sih" ujar Himala kesal yang tidak diberitahu ibu nya.

"Kamu tidur. Ibu udah nentuin sama mama Alwi,kamu bakal SMA bareng" dan untuk kedua kalinya,perkataan ibunya membuat dia tersedak.

Belum tentu pilihan ibunya adalah SMA favorit yang ia inginkan. Himala memilih diam setelah perkataan ibunya tadi membuatnya tersedak.

Setelah selesai makan,Himala  berpamitan berangkat dan langsung memakai sepatu sekolah sehari harinya.

Setelah itu Himala berjalan keluar gang untuk menuju ke pangkalan tempat menunggu angkot.

Hampir 5 menit menunggu,angkot nya belum juga muncul dihadapan Himala.

"Biasanya Alwi jemput." tiba tiba Himala refleks mengeluarkan perkataan itu.

"Ih apaan sih ngada aja lo Him."

Tepat dihadapannya,motor scopy pun berhenti. Sudah diketahui,pasti Alvin.

"Gua tau lu nunggu dari tadi. Naik Him" ucap Alvin yang memakai jaket jeans.

"Gak usah Vin,gua bisa naik angkot kok" tolak Himala kepada Alvin.

Namun,bukan Alvin namanya jika tidak bisa membujuk Himala untuk berangkat dengannya.

"Ayo lah Him" rayu Alvin lagi.

"Padahal cewe cewe banyak loh yang mau berangkat ama gua,"

"Kenapa lu nggak?" lanjutnya.

"Gua ya gua. Jangan disama samain sama fans lu itu." ketus Himala kepada Alvin.

Tak lama angkot berhenti di hadapannya. Himala langsung cepat cepat masuk ke angkot tanpa memperdulikan Alvin.

Alvin hanya bisa pasrah melihat Himala yang menolaknya.

"Gua gak boleh nyerah"

🌌🌌🌌

"Depan kiri bang" ucap Himala sambil mengetuk jendela angkot. Himala turun sambil memberikan uang kepada sang sopir.

ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang