Kukuruyukkk
Suara ayam membangunkan tidurku. Sebenarnya itu bukan suara ayam sungguhan, melainkan suara alarmku. Kubuka jendela, kutatap langit biru berselimutkan awan putih yang lembut, kuhirup dalam-dalam udara segar, pelan-pelan semilir angin meniup rambutku dan korden jendela kamar yang terletak di lantai 2 ini.Ini hari pertama aku berada di villa milik ayahku. Sepertinya, aku akan menghabiskan liburan kelulusan SMAku di sini. Aku di sini bersama Ayah, Ibu dan adikku. Kurasa di sini aku akan tenang karena aku bebas dari polusi udara dan keramaian kota. Ya! Tentu saja di sini aku juga tidak bertemu dengan kakakku Noni yang cerewet dan selalu sok tahu soal cinta karena dia sibuk kuliah. Dia selalu menasehatiku soal cinta karena memang aku sering salah memilih dalam cinta dan akhirnya patah hati.
"Rayya... Sarapan dulu!!" Panggil ibuku dari lantai bawah
"Iya ibu sebentar ya" jawabku sambil bercermin merapikan rambutku dan membersihkan wajahku. Aku segera membuka pintu kamar dan menuruni tangga. Kami pun makan bersama. Selesai makan aku kembali ke kamar untuk mengambil dan memakai jaket.
"Yah, Bu. Rayya boleh jalan-jalan di sekitar sini kan?" izinku pada ayah dan ibu
"Iya boleh.."
"Tapi hati-hati ya" kata ayah dan ibu bersamaan
"Aldo boleh ikut nggak, kak?" sahut adikku
"Nggak boleh ya, dik. Kapan-kapan aja ikutnya hehehehe" kataku sambil meringisAku pun keluar dari villa yang menghadap ke arah utara ini. Jalan di villa ini belum diaspal dan masih banyak batu kecil bertebaran di jalan. Tapi di sini sangat sejuk karena banyak pepohonan. Sebelumnya aku belum pernah jalan-jalan di sekitar sini. Jadi, aku sedikit bingung.
"Hmm.. Jalan ke arah barat apa timur ya?" tanyaku dalam hati
"Timur aja deh kalau barat malah menuju jalan raya" jawabku sendiriPelan-pelan aku berjalan ke arah timur. Kulihat kanan kiri sepanjang jalan kawasan villa ini. Sepi.. Sangat sepi, yang ada hanya mobil yang parkir di depan beberapa villa. Mungkin pemilik villanya sibuk di dalam rumah.
Aku terus berjalan menyusuri kawasan ini. Akhirnya, aku berhenti karena aku sudah berada di villa yang terletak di paling ujung.
"Hei!"
Aku menoleh terkejut karena ada yang menepuk pundak kananku dan memanggilku, seketika leherku merinding.
"Ka.. kamu siapa?" tanyaku gugup
"Kenalin aku Reihan, panggil aja Rei. Kamu pasti lagi liburan di sini ya? Namamu siapa?" jawabnya
"I, iya. Aku Rayya. Kamu tinggil di villa sini?" tanyaku lagi
"Iya. Itu villaku" ucapnya sambil menunjuk villa bercat putih yang terdapat mobil merah di depannya yang terletak di selatan jalan.
Aku hanya mengangguk dan membulatkan mulutku membentuk huruf O.
"Jalan-jalan bareng yuk?" ajaknya
"Hmm boleh. Ke mana?" tanyaku
"Ke situ lurus aja terus, di sana ada taman sama danau kok" jawabnya sambil menunjuk jalan setapak di sebelah villa paling ujung.Aku dan Rei langsung berjalan bersama, mengobrol, dan bercanda. Tapi entah mengapa aku masih merasa merinding, mungkin karena udara di sini memang dingin. Benar saja, di sini ada taman dan danau. Rei memetik salah satu bunga dan meletakkannya di atas telinga kananku.
"Aaaa Rei kamu kok romantis sih berasa di negeri dongeng nih jadinya" candaku
"Hehehe biasa aja kok" ucap Rei sambil tersenyum
Aku mengorek saku celanaku untuk mengambil handphoneku. Ternyata, handphoneku tidak kubawa.
"Cari apa sih?" tanya Rei penasaran
"Handphone Rei. Aku pengen foto-foto di sini pemandangannya indah banget sih. Sayangnya handphoneku ketinggalan" jawabku dengan muka kecewa
"Ya udah gak apa-apa kali, besok kan masih bisa ke sini. Besok kita jalan-jalan ke sini lagi deh"
"Beneran Rei??"
"Iya bener Rayya"Karena hampir 30 menit aku berjalan-jalan, aku memutuskan untuk kembali ke villa. Ketika sampai di jalan depan villa Rei, Rei berjalan meninggalkanku dan tersenyum padaku.
Sesampainya di villa, aku langsung masuk kamar, aku mengambil buku diary kecil yang selalu aku bawa ke mana-mana di tasku. Aku menulis curahan hatiku tentang pagi hari ini bersama Rei
Isinya