🕊1🕊

6.1K 405 5
                                    

Suara alarm membangunkan tidur sore gue. 

"Ugh ... jam berapa sekarang?" Gue melirik ke nakas di samping tempat tidur. 15.30.

Tunggu.

"Setengah empat?!  Gue bakal telat jaga di rumah sakit!" Kepala gue pening sendiri baru bangun teriak-teriak. Gue pun langsung cepat-cepat berkemas dan masuk ke kamar mandi. Gue turun ke lantai satu, lalu melihat Soorim lagi masak di dapur. "Masak apa, Rim?" tanya gue.

"Ramyeon buat lo. Makan dulu nih."

Gue mendecakkan lidah. "Maaf, Eonni, tapi gue udah telat buat jaga di rumah sakit."

Ia memasang raut bingung, lalu bertanya, "Bukannya tiap hari Jum'at lo tugas jam enam?"

Hah?
"Emang sekarang hari apa?" tanya gue balik.

"Sekarang hari Jum'at, Hyesun ...." Seketika dapur menjadi lengang, pengecualian pada suara ramyeon yang mendidih.

"Kok gue bego ya?" Suara gue memecah keheningan.

"Yee ..." Soorim menoyor kepala gue dengan telunjuknya, "Udahlah, sekarang makan dulu. Baru jam empat." Gue akhirnya menikmati ramyeon buatan soorim sambil menonton tv di ruang tengah.

"Lo gak makan rim?" Gue bertanya dengan mulut yang penuh.

"Itu ramyeonnya di kunyah dulu napa!" Kata Soorim sambil menoyor kepala gue lagi. "Muncrat-muncrat kuahnya kena muka gue tau! Kebiasaan banget deh."

Gue pun keselek kuah ramyeon akibat toyoran Soorim yang tidak biasa. "Uhuk uhuk uhuk. Ya allah seneng amat sih noyor kepala orang."

Soorim hanya membalasnya dengan cengengesan. "Gue tadi udah makan kimbap 2, hehe."

Gue pun langsung memasang muka datar. "Pantes ya gue cuma dikasih ramyeon, kimbapnya udah ludes sama lo semua."

"Hehe, lo tau sendirikan kalo gue tuh udah ngeluarin banyak energi buat latihan dance sama nyanyi. Lo gak mau gue keterima jadi trainee apa?!" Ia berkata panjang x lebar x tinggi = volume, hehe enggak deh.

"Bacot banget sih lo!" Balas gue sambil menyumpal mulutnya dengan tisu bekas makan gue. Gue pergi ke dapur untuk mencuci mangkok bekas gue makan.

"IIIH JOROK BANGET SIH LO!" Kata Soorim sambil mengejar gue yang sedang berjalan menuju dapur.

Gue pun menyadari bahwa Soorim mengejar gue. Dan akhirnya gue cepat-cepat menaruh mangkok ke tempat cuci piring, dan mulai berlari mengelilingi apartemen.

Gue melihat pintu apartemen terbuka, dan muncul lah sosok Jungha dari balik pintu. Gue yang sedang panik akhirnya bersembunyi di balik badan Jungha.

"Huhuhu, Jung gue di kejar-kejar sama orang gila." Adu gue kepada Jungha dengan nada mendramatisir.

"Enak aja lo ngatain gue orang gila!"

"Ya allah, bisa gak sih kasih gue ketenangan. Gak tau apa gue capek baru pulang ngampus."

Soorim dan gue yang mengerti kalau Jungha sedang lelah akhirnya mengajak Jungha menonton tv.

Disaat ruangan hening dan hanya suara tv yang mengisi keheningan, tiba-tiba ada dering telfon yang memecahkan keheningan.

"Siapa sih yang telfon, ganggu orang lagi santai aja." Sebal gue, karena keganggu acara menonton tvnya.

"Udah biar gue aja yang angkat telfonnya." Kata Soorim sambil bangun dari sofa, dan berjalan ke bawah tangga.

Tiba-tiba Jungha dan gue mendengar jeritan Soorim yang menggelegar.

"Kenapa lagi sih tu anak? Berisik mulu deh dari tadi." Heran Jungha.

"Gak tau tuh Jung."

"AAAKKKHHH, GUE SENENG BANGET." Teriak Soorim sambil berlari mengitari ruang tengah. "GUE KETERIMA JADI TRAINEE DI SM."

Jungha dan gue yang tadinya lagi duduk dan berleha-leha akhirnya ikut berdiri dan memeluk Soorim.

"Waaaah, selamat ya Soorim." Balas gue yang ikut senang. "Akhirnya keterima juga setelah sekian lama ya:)"

"Akhirnya keterima juga, setelah kerja keras selama bertahun-tahun." Balas Jungha yang ikut senang.

"Hehehe, makasih guys. Untuk merayakannya, gue bakal teraktir kalian besok." Kata Soorim sambil memeluk gue dan Jungha.

Setelah acara berpelukan seperti teletabis tadi, gue melihat jam dan udah jam 17.30. "Ya allah udah jam setengah enam. Gue harus berangkat ke rumah sakit." Teriak gue sambil berlari mengambil jas dokter dan tas gue di sofa.

"Eonni-eonni ku yang cantik Hyesun berangkat ke rumah sakit dulu ya, bye." Kata gue sambil berlari keluar pintu.

Setelah sampai di rumah sakit, gue langsung menuju UGD. Karena gue cuma mahasiswi koas, jadi gue ditempatkan sebagai dokter pengganti di UGD. FYI gue koas di rumah sakit yang lumayan terkenal dan biasanya kebanyak pasien adalah idol-idol.

"Huh bosen banget, lagi gak ada pasien gini enaknya ngapain ya?" Ketika gue lagi enak-enak berpikir mau ngapain, tiba-tiba ada segerombolan orang masuk UGD. Gue sebagai dokter langsung lari menghampiri korban tersebut bersamaan dengan datangnya suster.

Setelah korban telah ditidurkan di ranjang, gue mulai mendekat. Dan gue kaget ternyata korban tersebut adalah Jaehyun...
































































































































































Gue ulangin lagi ya





















































































































































JUNG JAEHYUN



























































































































IYA JAEHYUN NCT


























GOD!!

The Doctor; Jaehyun NCT (AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang