Boneka kesayangan Veya

8.9K 359 10
                                    


Pagi ini Vey nampak rusuh, sedari tadi ia sudah membongkar-bongkar semua bagian di rumah nya.
Ia kehilangan boneka kesayangannya, boneka bayi dengan kepala botak dengan memakai baju berwarna Ungu Muda, baju yang baru saja Prilly buatkan untuk bonekanya.

"Vey nyari apa sih?dari tadi sibuk aja mondar-mandi dan bongkar-bongkar.
Umi sampe pusing liatnya."ujar Prilly.

Vey yang tengah membongkar kardus yang berisi banyak mainannya mulai menoleh pada sang Ibu.
Gadis kecil berusia tiga setengah tahun itu tampak cemberut dengan pipi yang ia kembungkan.

"Vey agih cali Mili nya Vey Umi, Umi liat Ndak?"jawabnya.

"Lho bukannya kemaren pagi Mili nya masih sama Vey ya?kok sekarang hilang?Vey lupa kali naroknya dimana."

Vey menggeleng,

"Vey ndak lupa Umi, malen ada tapi kalang Ndak ada."

Prilly hanya terkekeh melihat kekeras kepalaan dari putrinya ini.

"Ada apa sih?rame banget?"tiba-tiba Ali datang.

Vey langsung menubruk Abi nya kemudian merengek ingin di gendong.

"Abi liat Mili nya Vey ndak?"tanya Veyara pada Ali.

"Boneka bayi Vey yang botak itu?yang kemaren di bikinin baju sama Umi?"kata Ali memastikan, karena banyak nya boneka Vey dengan nama yang berbeda-beda yang Vey berikan.

Vey mengangguk dengan senyum lebar, berharap Abi nya tau dimana Mili nya.

Namun senyum itu langsung lenyap saat Ali menggelengkan kepalanya tidak tau.

Vey kembali cemberut, ia langsung minta turun dari gendongan Ali kemudian berjalan dengan lunglai ke kamarnya.

"Mili nya hilang Mi?"tanya Ali pada Prilly yang sibuk membereskan mainan yang di bongkar-bongkar oleh Veya tadi.

"Iya, tapi kayaknya nggak hilang. Vey cuman lupa, soalnya kemaren masih ada kok,"

Ali mengangguk kemudian ikut membantu Prilly membereskan kekacauan yang putrinya itu lakukan.

....

"Sayang ayo makan dong, udah malem ini masa Vey belum makan?nanti sakit gimana?"bujuk Prilly untuk kesekian kalinya.

Sekarang sudah jam 8 malam tapi Veyara masih saja menolak makan karena Mili nya yang belum ketemu.

Bahkan, sekarang Prilly mulai lelah membujuk putrinya ini.
Ali yang sejak tadi sibuk mencarikan boneka milik Veya menghela napas lelah saat melihat putrinya yang masih saja menolak untuk makan.

Disaat tengah membujuk Veyara suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka.

"Biar Umi aja,Bi"kata Prilly saat Ali akan beranjak membuka pintu.

Ali mengangguk lantas mendekat pada Veyara untuk menyuapi putrinya itu makan.

Prilly membuka pintunya dengan pelan dan wajah Penty--tetangga rumahnya--yang terlihat.

"Eh, Mbak Penty?ada apa Mbak?ayo masuk dulu,"tawar Prilly.

"Eh, nggak usah Prill, ini aku cuman mau balikin bonekanya Veyara yang kemarin di pinjam sama Pebby, "tolak nya seraya menyerahkan boneka yang sejak pagi di cari oleh putrinya.

"Oh,ya ampun. Di pinjam Pebby ternyata?tadi kami kira hilang, soalnya di cariin di seluruh sudut rumah nggak ketemu. Makasih ya Mbak,"

Penty tersenyum kemudian pamit pulang, karena Pebby hanya ia tinggalkan bersama asisten rumah tangganya.

Prilly menutup pintu rumah mereka dengan senyum lebar, Veya pasti akan senang melihat Mili nya yang sudah ketemu.

"Veya sayang, tebak siapa tadi yang datang?"kata Prilly sambil menyembunyikan boneka di balik punggungnya.
Veyara tak menjawab, si kecil itu hanya diam di dalam pelukan Ali.

Prilly menghela napas kemudian mendekati sang putri.

"Hallo Veyara, aku pulanggg... maaf ya kemarin aku di rumahnya Pebby, kamu jangan sedih lagi, ya?" Prilly mengeluarkan bonekanya kemudian menggoyang-goyangkannya di depan wajah Veya seraya bicara seolah-olah dia adalah Mili.

Veyara menatap bonekanya dengan wajah sumringah kemudian merebutnya dari tangan Prilly.

"Miliiiii... "jeritnya senang.

Vey bahkan menciuminya dengan gemas.

Ali dan Prilly ikut tersenyum melihat putrinya yang kini kembali ceria.

"Umiii... Vey mu makan di luang tengah cama Mili, boleh?"pinta Vey yang segera di angguki oleh Prilly.

***

Story Of VeyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang