Si Kakak Ngambek.

4.3K 218 81
                                    

Having fun with little Veyara guysss...

________

Ini hari minggu itu bearti Veyara libur dari sekolahnya. Dari kemarin si kecil itu sudah memikirkan akan pergi kemana bersama kedua orang tuanya. Ia ingin bermain di timezone , tempat yang sangat ia sukai sejak dulu.

"Abi, hali ini kan hali libul beati kita libul kan, Abi?" Vey membuka pembicaraan di tengah waktu sarapan mereka dan biasa tanpa Prilly, karena wanita hamil itu masih tidur nyenyak di kamarnya. Entahlah di kehamilan kedua ini Prilly benar - benar menjelma menjadi pemalas, ia akan tidur lebih awal dan bangun sangat siang berbeda dengan kebiasaan nya selama ini. Namun meski begitu Ali bersyukur karena anak nya tidak menyusahkan istrinya sama sekali. Tidak ada morning sicknees ataupun ngidam aneh - aneh. Malah cenderung Ali yang mengalami itu semua.

"Boleh, Kak. Tapi kita tanya Umi dulu ya, kan sekarang ada Baby di perut Umi. Takutnya dia keganggu kalau kita ajak main," jawab Ali.

Veyara nampak terdiam kemudian mengangguk pasrah, akhir - akhir ini ia merasa bahwa kedua orang tuanya mulai mengabaikan nya. Semenjak ada baby Abi dan Umi nya jarang membawanya ke luar. Biasanya setiap weekeend mereka akan pergi keluar meski sekedar berkunjung kerumah sang nenek atau pergi CFD untuk membeli sosis panggang kesukaan Vey. Namun sekarang semuanya serba si baby. Apa - apa harus memikirkan baby  dan itu membuat Veyara kadang kesal dan ingin menangis namun di tahan nya. Karena Umi dan Abi nya pernah bilang, bahwa sekarang dia sudah besar dan akan menjadi kakak. Dan seorang Kakak tidak boleh menangis ataupun merengek. Itu sebabnya Veyara hanya diam dan pasrah saja saat Ali mengatakan itu tadi.

Beberapa menit kemudian Prilly turun dengan muka bantalnya, ia menguap sepanjang ia menuruni tangga membuat Ali menggelengkan kepalanya geli. Sementara Veyara yang melihat Umi nya turun tersenyum bahagia dan berlari kearah Prilly.

"Umi, gendong!" Rengeknya ketika sudah sampai di hadapan Prilly. Prilly tersenyum, ia baru akan mengulurkan tangan nya ketika Ali menyeru kearah mereka.

"Vey! Gaboleh mintak gendong Umi, Nak. Sini sama Abi aja ya sayang, kan sekarang ada baby di perut Umi. Nanti baby kesakitan gimana?" Kata Ali seraya berjalan kearah mereka. Veyara yang tadinya tersenyum lebar mulai menundukan wajahnya dengan sedih.

Ali yang tak menyadari perubahan di wajah sang putri segera membawa Vey kedalam gendongan nya kemudian mencium kening Prilly yang masih terdiam di tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali yang tak menyadari perubahan di wajah sang putri segera membawa Vey kedalam gendongan nya kemudian mencium kening Prilly yang masih terdiam di tangga. Lain hal nya dengan Ali yang tidak menyadari perubahan pada putrinya namun Prilly dapat melihat itu dengan jelas. Wanita menghela nafas menyadari jika Ali melakukan ķesalahan kali ini. Ia melupakan jika Veyara memang sangat bergantung pada Uminya.

"Aku gakpapa Bi, aku masih sanggup kok untuk gendong Vey. Sini sayang?" Prilly akan kembali meraih tubuh Vey saat Ali segera menjauhkan tubuhnya.

"Nggak sayang. Aku gamau mengambil resiko, lagipula ada aku yang akan menggendong Vey. Jadi, ayo kamu harus sarapan. Kebiasaan bangun siang terus," bantah Ali kemudian menarik tangan istrinya lembut, mengabaikan kode dari Prilly yang memberitahu jika Veyara hampir akan menangis di dalam gendongan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of VeyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang