"Elo baik-baik aja kan? Ada yang terluka ga? Coba sini gua periksa dulu." Minho nge cek kedua pipi Jisung ke kanan dan ke kiriin, terus dia ngeliat ke belakang punggung Jisung.
Abis ngecek Minho menghela napas lega, lalu menarik kepala Jisung kedalam dekapannya.
Beberapa menit kemudian, Minho melepaskan Jisung dari dekapannya.
"Pake jaket gue." Suruh Minho sambil memakaikan jaketnya ke tubuh mungil Jisung.
"Elo gimana? Ntar kedinginan, apalagi elo cuma pake kaos lengan pendek doang." Jisung natap bingung kearah Minho.
Emang bener Minho cuma pake kaos item polos lengan pendek dan celana pendek selutut.
Sebelum berangkat, Minho sempat ambil jaket tapi nggak dipake sama dia. Malah jaketnya dia pegangin terus.
Dari awal itu Jaketnya emang buat Jisung. Minho tau pasti Jisung kedinginan. Soalnya dia liat Jisung keluar rumah tanpa bawa apa-apa.
"Asal jangan elo aja yang sakit. Itu gapapa bagi gue." Ujar Minho sambil menatap lembut kedalam mata Jisung.
Bukannya tersenyum, Jisung malah tiba-tiba menangis.
"Sung, elo kenapa?" Tanya Minho panik sambil memegangi kedua pundak Jisung.
"Kaki gue, hiks- kesemutan, hiks." Ujar Jisung yang masih terisak.
Minho geleng-gelengin kepalanya.
Gak lama, Minho langsung jongkok ngebelakangin Jisung.
"Naik ke punggung gue cepet!" Suruh Minho.
Jisung ngeliatin punggung Minho yang masih setia ngejongkok ngebelakangin dirinya.
"Gapapa? Gua kan berat."
"Udah naik aja." Minho sedikit meninggikan nada suaranya.
"...." gada jwaban dari Jisung.
Minho nengok kebelakangnya. Dia melihat Jisung yang sekarang lagi nundukin kepalanya.
"Maaf gue ga bermaksud buat ngebentak lo." Minho ngelus lembut rambut Jisung.
"Udah sekarang elo naik ke punggung gue ya? Ini udah malem. Besok lo ada lomba. Liat tuh wajah lu udah pucet sama lemes banget." Minho tersenyum manis. Sorotan matanya nenangin Jisung sampai Jisung nganggukin kepalanya.
Jisung yang udah di digendong oleh Minho ala piggyback, langsung tenggelemin wajahnya diceruk leher Minho.
"Ho?" Panggil Jisung.
"Hm?"
"Belakangan ini kenapa lo ngejauhin gue?" Tanya Jisung to the point.
"...." gaada jawaban dari Minho sama sekali.
Kedua nya saling diam.Karna Minho cuma diem aja, Jisung langsung mengalihkan pembicaraan.
"Gue ngantuk." Ujar Jisung mencoba mengganti topik.
"Tidur aja, ntar kalo udah sampe rumah gue bangunin." Jisung semakin erat meluk leher Minho dengan wajahnya yang ia tenggelemin di ceruk leher Minho.
"Kalo elo kayak gitu, gua mana tau masalahnya apa ho. Gua cuma pengen kita cepet-cepet baikan- inner Jisung.
Selama di perjalanan gaada lagi suara Jisung.
Sesampainya di mobil, Minho dudukin Jisung di bangku penumpang sebelah pengemudi.
Bangkunya sedikit ia kebelakangin agar Jisung nyaman tidurnya.
Minho mulai menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUKER ||MinSung
Fanfiction"Diem atau mulut lo gua lemparin pake keset welcome!" sungut Jisung. "Jangan pake keset nanti kotor, mendingan pake bibir lo aja biar bersih." ujar Minho. temen sekelas langsung pada bersorak ria dan nge ciye-ciye in Jisung.