"Cinta itu sederhana. Sesederhana dengan tampilan mu. Tak mengada-manga. Namun aku suka".
Mungkin kalimat itu yang cocok Lia katakan terhadap Fatur. Lelaki manis nan tinggi yang sedang menjelma nyata dihadapan Lia
***
"Nggak ke kantin kamu?"
Suaranya terdengar samar. Tapi Lia biasa saja. Hanya ingin terlihat bahwa ia sedang fokus makan.
Fatur menghampiri dan duduk disebrang bengku. Melipat kaki dan mencoba membaca buku comic yang ia genggam"Bekel sekolah?" Tanya nya lagi
Lia menoleh. Dan sejenak memberhentikan kunyahanannya.
"Emm.. ka kaammu"
Lia terkaku. Mungkin dia salting harus bagaimana. Lelaki yang sedari tadi melihat dia akhirnya menyapa langsung
"Nggak ke kantin sama si Adil?" Tanya Fatur
"Hah? Adil?" Lia langsung menjawab seakan kaget mendengar pertanyaan Fatur
"Itu temen sebangku kamu. Si Adila gitu?"
"Ohh.. kaget"
"Nggak, terlanjur bawa bekel makan akunya" ucap Lia.Mereka akhirnya saling terdiam. Sama-sama salah tingkah. Lia tak lagi melanjutkan makannya.
"Kenapa berenti? Makan aja kali nggakpapa"
"Udah kenyang ko.." jawab Lia dengan senyuman
Lia akhirnya menaruh tempat makan ke tasnya. Dengan ujung mata yang tak henti beralih pada Fatur, Lia kali ini kaku setengah mati.
"Silman mana?" Ucap Lia mencairkan suasana
Fatur merapikan kakinya yang sedari tadi melipat. Seakan kaget pertanyaan Lia, ia pun menjawab
"Suka sama Silman ya kamu?"
Merasa kaget dengan Pertanyaan Fatur, Lia pun menjawab
"Hah? Suka? Enggak kok"
"Maksudnya kenapa nggak sama Silman? Bukannya tadi kalian bareng? Silmannya mana?"Terlihat jelas muka Fatur yang lega. Respon Lia begitu, mengartikan bahwa Lia memang tidak sedang suka si cowo keren Silman .
"Tadi sih bareng. Tapi dia asik wifi-an di deket kantin. Yauda aku ke kelas".
"Emm.. gitu"
"Iya ginii.."
"Apanya?" Tanya Lia lagi
"Gitunya"
"Hah?" Lia bingung dengan tempalan Fatur yang berusaha melucu. Tapi Lia menyukainya, saat Fatur tertawa sedikit dan terlihat mempesona.
Akhirnya suasana mencair. Tak begitu kaku. Mereka bercengkrama dan mengenal satu sama lain.
Bahkan, Fatur memberanikan diri meminta id Line Lia dengan alasan ingin berteman aja. Padahal dia punya niat lain***
Tak lama bel masuk berbunyi. Seketika kelas gaduh, dan anak-anak mulai masuk kelas.
Fatur pun beranjak pergi dari kursi itu. mencoba mendekat dengan melontarkan sedikit kata bersuara samar"Nanti aku chat ya" ucap Fatur
Lia hanya mengangguk. Ia ternganga dan merasa seperti mimpi di siang bolong.
Dila dan Ayu muncul. Mereka sepertinya gampang akrab. Terlihat dari ketawa celawakan yang berisik saat mereka jalan.
"Eh Mauliiaaaaa" sapa Ayu
"Eh hai.. Ayu kan?" Tanya Lia
"Iya.. ini kenalin, badut ancol. Haha"
Ia seolah memperkenalkan Dila, dan meunjuk bahwa Dila badut ancol
"Bener-bener lho yaa.. Nama aja Ayu, tapi nggak ada ayu ayu nya jadi cewe. Haha"
Mereka saling melontarkan sindiran . Dengan maksud becanda kecil. Lia pun tertawa dengan lepas
Tak lama, mereka melanjutkan pelajaran. Karena guru baru masuk dan seperti biasa mereka saling memperkenalkan.
Kesan bosen memang, tapi bagi Lia itu menyenangkan. Karena dengan begitu, Lia bisa lihat Fatur berdiri tegak dan gagah memperkenalkan dirinya______________________
Seeyou♡
KAMU SEDANG MEMBACA
A4
Teen Fiction"menunggu itu berat, sama berat nya dengan tugas matematika" apalagi jawaban dari soal itu harus di tulis di kertas ukuran A4. tau filosofi nya kenapa aku ambil kertas A4 ? karena dia unik. bertitik tumpul empat, dan berjarak dengan rapih. tidak mel...