Fajar mulai menyingsing. Sinar-sinar matahari mulai menyelip di antara celah-celah gorden yang berbentuk jaring. Laki-laki itu memandang kosong ke depan. Binar matanya tak terpancar, hanya ada kesedihan.
Kriet
"Seungmin-ah?" ucap seorang laki-laki tinggi sembari membuka pintu kamar Seungmin.
"Hyunjin?" ucap Seungmin. Laki-laki yang membuka pintu itu mendekat, "Iya, ini Hyunjin."
🎈🎈🎈
"Loh? Kak Hyunjin ngga masuk?" tanya Jeongin pada gadis cantik bersurai ombre. "Ngga, dia ngga masuk," balas gadis itu.
Jeongin terdiam sejenak, "Yaudah kak Seongso! Makasih ya!" ucap Jeongin.
"Kamu kangen dia ya Jeong?" tanya Seongso.
"Ih, Jeongin mah bukan person gagal move on kayak Kak Seong ya!" jawab Jeongin.
Dahi Seongso berkerut, "Loh? Aku gagal move on sama siapa?"
Jeongin tersenyum lebar memamerkan behelnya, "Sama Kak Winwin! Hehehe dadah Kak Seong!" kata Jeongin lalu berlari kencang.
"HEH! KURANG AJAR! AKU SEMEIN KAMU YA LAMA-LAMA IN!" teriak Seongso sambil mengejar Jeongin.
Sret
"Apa-apaan woe?!" Seongso mendadak berhenti berlari secara paksa karena ada yang menahan tangannya.
Laki-laki berambut coklat itu tersenyum, "Ngapain kamu semein dia sih Seong? Balikan sama aku aja sini."
Seongso amblas sampai dasar Palung Mariana.
🎈🎈🎈
Jeongin duduk di teras aula sambil terengah, "Duh gerah!" katanya.
Tak lama, angin berhembus pelan, menggelitik kulit wajah Jeongin yang semulus kulit bayi. Rambut Jeongin bergoyang seiring dengan daun-daun yang diterpa angin. Jeongin memejamkan netranya, menikmati angin yang menerjangnya.
"Kamu mantannya Hyunjin? Bener?" tanya sebuah suara. Jeongin lantas membuka matanya, sel kronusnya menyesuaikan sebentar, lalu terlihatlah seorang laki-laki yang tersenyum kearahnya.
"E-eh, iya kak? Kenapa ya?" tanya Jeongin setelah melihat lambang tingkat tiga yang terjahit rapi di baju laki-laki itu.
"Aku Chris, temennya Hyunjin." Laki-laki itu memperkenalkan diri.
"Jeong, masih sayang sama Hyunjin?" tanya laki-laki itu sekali lagi.
Jeongin diam, kemudian menggeleng, "Udah engga kok Kak."
Laki-laki itu sekali lagi memamerkan lesung pipi yang ada di bawah bibirnya, "Bagus deh."
Jeongin bingung, "M-maksudnya Kak?"
"Ssst! Nanti kamu juga tau sendiri. Kakak duluan ya Jeong? Seneng bisa kenalan sama kamu," ucap Chris lalu meninggalkan Jeongin sendirian.
🎈🎈🎈
"Jin, kok elo nggak masuk sih?" Changbin menelfon Hyunjin.
"...."
"O-oh. Oke deh! Yaudah ya, kirain elo cabut sih," ucap Changbin lalu mematikan sambungannya.
Minho bertanya, "Kemana?"
"Nemenin Seungmin katanya," jawab Changbin.
🎈🎈🎈
"Seungmin makan mau?" tawar Hyunjin pada laki-laki dengan mahkota hazel di hadapannya ini. Yang ditanya hanya menggeleng pelan.
Hyunjin mengelus lembut rambut Seungmin, "Makan dulu yuk? Abis ini kita jalan-jalan!"
Dan saat itu juga, senyum mengembang dengan indah di wajah Seungmin disertai dengan anggukan semangat.
🎈🎈🎈
"Gimana Jeong?" tanya Jisung begitu melihat Jeongin masuk ke kelas.
"Kata Kak Seong dia engga masuk," jawab Jeongin lesu.
Minghao mengelus pundak Jeongin, "Hey, katanya udah ngga sayang? Kenapa khawatir?"
Jeongin tersenyum miris, "Aku bukan dia yang bisa susah jatuh cinta tapi gampang buat ngelupain semuanya Hao, hahahaha."
👉👈
Hai? Spam komen mamao tau~~
1. Seongso :
2. Winwin :
KAMU SEDANG MEMBACA
X [ Hyunjeong ] ✔
Short Story[EPILOG AND SPECIAL CHAPTER WILL PRIVATE] "Mentang-mentang situ mantan, banting nampan sembarangan!" -Yang Jeongin "Baru putus diomelin, ngajak berantem?!" -Hwang Hyunjin Doakan dia tidak discontinue seperti ff-ff saya yang lain ya gaes :') jangan l...