Walaupun dia menyusut ...
"Apa Kaminaga sudah bangun?" tanya (Name) yang sudah siap dengan seragamnya, memasuki dapur lalu mellihat apakah sang pacar sudah ada atau masih tertidur di kasur [raksasa]nya.
"Kau tau Kaminaga masih pulas di kasurnya jam segini, kan?" ucap Fukumoto meletakkan sarapan di atas meja makan.
"Dan beberapa orang lainnya," sahut Tazaki disusul anggukan Sakuma.
(Name) melihat jam dinding—yang menunjukkan pukul 05.30 pagi. Tentu saja banyak yang masih tidur.
"Benar juga," gumam (Name) meletakkan tasnya di dekat pintu—dimana disana juga ada tas Sakuma, Fukumoto dan Tazaki, "kalau begitu aku akan membangungkan Kaminaga."
"Oh, tolong bangunkan juga yang lain ya (Name)," pinta Fukumoto sebelum akhirnya kembali masuk ke dapur—mungkin menyiapkan susu untuk mereka semua.
(Name) mengangguk singkat kemudian berjalan menaiki lantai dua, dimana semua kamar penghuni kost berada. (Name) langsung memasuki kamar Kaminaga, yang kebetulan berada di dekat tangga.
"Kaminaga?" pintu terbuka, menampilkan kamar yang sepi.
"(Name)-chan?"
(Name) menoleh—ke suara maskulin tapi dengan volume suara yang kecil—ke arah meja belajar, dimana Kaminaga baru saja selesai memakai pakaian miliknya yang ikut menyusut. (Name) terdiam sejenak sebelum akhirnya mendekati Kaminaga, mengangkat laki-laki itu lalu meletakkannya di atas kepala (Name).
"Kenapa kau membawaku di kepalaku?"
Lalu (Name) kembali mengenggam Kaminaga.
"Oh, mau ke bawah sendiri? Baiklah—"
"AKU HANYA BERCANDA!! JANGAN BUANG AKU!" ucap Kaminaga memohon.
(Name) menghela napas lalu kembali meletakkan Kaminaga di kepalanya. (Name) kemudian menuju masing-masing penghuni kost. Jitsui sudah siap dan Miyoshi masih menyisir rambutnya saat (Name) membuka kamar mereka, hanya Amari yang masih tertidur jadi (Name) membangunkannya dengan berteriak di telinganya. Kini tersisa kamar Hatano dan Odagiri.
"Hatano?" panggil (Name) mengetuk kamar Hatano tiga kali.
Setelah beberapa detik tidak ada jawaban, (Name) pun membuka pintu kamar Hatano—dan mendapati sang laki-laki masih tertidur di atas kasurnya, sambil memeluk bantalnya—bukan gulingnya.
"(Name)-chan, biarkan aku yang membangunkan kerdil ini," ucap Kaminaga melompat dari pundak (Name) dan mendarat sempurna di atas meja belajar Hatano.
"Baiklah?" jawab (Name) ragu, "kalau begitu aku akan membangunkan Odagiri."
Dengan begitu (Name) keluar dari kamar Hatano, tidak menyadari seringai jahat yang muncul di wajah Kaminaga. (Name) berjalan menuju kamar Odagiri dan tiba-tiba pintu kamarnya sudah terbuka dan menampilkan Odagiri yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Oh, pagi (Name)," sapa Odagiri.
"Pagi, Odagiri," balas (Name).
"Membangunkan yang masih tertidur?"
(Name) mengangguk, "kecuali Hatano. Kaminaga bilang dia yang akan—"
"KEMARI KAU! MAKHLUK KERDIL KURANG AJAR!!"
"HAHAHAHA! IRONIS SEKALI! MAKHLUK KERDIL KURANG AJAR ITU KAU, HATANO!!"
(Name) dan Odagiri menoleh ke kamar Hatano, dimana keluar Kaminaga yang berlari dengan kecepatan penuh, yang tak lama kemudian keluar Hatano dengan wajahnya yang penuh coretan dari spidol.
Diam-diam (Name) dan Odagiri menyanyikan salah satu lagu opening Attack on Titan di dalam pikiran mereka saat melihat Hatano mengejar Kaminaga—bagaikan dikejar titan.
...setidaknya aku sedikit terbantu dan terhibur karenanya.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Pocket Size - Kaminaga
Fanfiction• Chibi!Kaminaga × Reader • Tiba-tiba pacarku jadi kecil! Apa yang terjadi? Apa hari-hari akan berlalu seperti biasa? (Izawa Kaminaga version) (Boyfriend Pocket Size Series) (Reader Insert) (Drabbles Collection)