Selain itu ...
"(Name)-chan, apa kau tidak bosan?"
"Bosan kenapa, Kaminaga?"
"Hari ini hari Minggu."
"Lalu ...?"
"Hari dimana kita bersantai, sebagai pelengkap hari libur!"
"And your point is ...?"
"KENAPA KAU JUSTRU BELAJAR, (NAME)-CHAN!?"
"Well, no shit, Sherlock," sahut (Name) memutar bola matanya.
"Ayo bermain!" ajak Kaminaga, "dan aku tidak mau melihat kau belajar disaat panas seperti ini."
"Memangnya saat panas begini kau ingin apa—"
"Ayo makan es krim!" potong Kaminaga, "bukannya kemarin di lemari es ada es krim?"
"Tidak, Kaminaga," ucap (Name), "itu es krim Fukumoto—jika kau ingin jadi santapan makan malam ini, silakan ambil dan makan es krimnya."
Kaminaga hanya mengembungkan kedua pipinya, kemudian kembali duduk di atas kepala (Name). Sementara (Name) hanya bisa menghela napas lalu kembali ke buku pelajaran yang ada di depannya.
"Ayo nonton TV berdua."
"Ini jadwal serial dramanya Jitsui, kau mau dicekik—atau diremas, lebih tepatnya?"
"Ayo ganggu Si Belang!"
"Kau akan dijadikan bola baseball oleh Hatano."
"Hatano tidak akan berani! Dia trauma dengan hukumanmu, ingat?"
"Kalau begitu kau akan dijadikan makanan oleh Si Belang."
"Ayo belajar di atap!"
"Odagiri dan Amari sedang berjemur diatas."
"Hah, memangnya mereka pakaian? Hahaha."
"Kau lupa ini jadwal mereka mencuci baju mereka?"
"O-oh, benar," kemudian Kaminaga terdiam.
"Kehabisan ide?" tanya (Name) dengan seringai mengejek.
"Enak saja!" balas Kaminaga.
(Name) kembali fokus pada bukunya.
"Ayo ke halaman belakang! Pasti menyenangkan belajar disana!"
"Tazaki sedang memberi makan merpatinya disana. Jika kau ingin disambar merpati, ayo belajar kesana."
"... ugh."
"Menyerah?"
"Oh! Bagaimana dengan teras rumah?"
"Miyoshi sedang mengerjakan laporan OSIS disana."
"Kenapa dia tidak melakukannya di kamarnya?"
"Dia mengerjakannya sambil membawa cermin, aku yakin dia perlu latar yang bagus untuk bercermin."
"Tch, dasar narsis."
"Beruntung Miyoshi tidak ada disini, jika dia mendengarmu, aku yakin dia akan membawamu ke Belang atau merpati Tazaki untuk dimakan. Sudah tidak punya alasan?"
Kaminaga hanya melipat kedua tangannya, dan (Name) tidak bertanya lebih lanjut—karena dia kembali fokus pada bukunya.
"Tapi aku akui, hari ini memang panas," ucap (Name) melirik pendingin ruangannya yang mati, "tapi aku tidak mau tagihan listrik Paman Yuuki bertambah," sambungnya lalu menutup bukunya.
Namun tiba-tiba Kaminaga melompat dari kepala (Name) dan mendarat di atas buku yang sudah ditutup itu. Kaminaga kemudian menatap sang kekasih dengan penuh senyum.
"Kalau begitu, ayo berendam bersama!"
(Name) mengerutkan alisnya, "aku bilang tidak ingin menambah tagihan listrik—bukan berarti aku ingin tagihan air Paman Yuuki bertambah."
"Ayolah, kita tidak memakai air panas—pakai saja air biasa karena sekarang sangat panas," ucap Kaminaga, "bayangkan rasa dingin saat berendam air biasa disaat seperti ini!"
(Name) hanya menatap Kaminaga, dan berencana untuk mengalihkan pandangannya ....
"Mau menoleh ke arah lain? Kenapa? Kehabisan ide untuk membalas?" tanya Kaminaga.
... namun (Name) hanya mendecih kesal dan membatalkan niatnya untuk mengalihkan pandangannya.
"Aku oke dengan ide mandi, jika aku mandi sendiri," ucap (Name).
"Kau biasa saja dengan kita tidur bersama tapi tidak mau kita mandi bersama?"
(Name) memutar bola matanya, "kau pikir kita tidur telanjang? Tidak, kan?"
"No shit, Sherlock. Kita hanya berendam, pakai baju renangmu."
"Aku tidak punya."
"Baju renang sekolah, maksudku. Aku tahu kau tidak punya baju renang sendiri."
(Name) terdiam, memandang Kaminaga yang tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya (Name) menghela napas kasar.
"Fine!"
... aku benci dia bisa memanfaatkan situasinya dengan baik!
___
![](https://img.wattpad.com/cover/116902725-288-k852848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Pocket Size - Kaminaga
Fanfiction• Chibi!Kaminaga × Reader • Tiba-tiba pacarku jadi kecil! Apa yang terjadi? Apa hari-hari akan berlalu seperti biasa? (Izawa Kaminaga version) (Boyfriend Pocket Size Series) (Reader Insert) (Drabbles Collection)