Aku tahu dia kesulitan dengan tubuh kecilnya ...
"Tidak bisa tidur lagi?" tanya (Name) saat memasuki kamar Kaminaga, melihat Kaminaga sedang terbaring lemas di atas kasurnya.
Kaminaga mengangguk singkat, hanya memandang langit-langit kamarnya dengan bosan. Karena hari ini dimulainya weekend, mereka semua tidak sekolah—dan mulai melakukan aktifitas mereka masing-masing sampai malam. Begitu malam datang, semua kembali ke kamar mereka—ada yang belajar [seperti Jitsui, Odagiri, dan Sakuma], ada yang melakukan aktifitas lain [seperti Miyoshi yang bercermin, Fukumoto yang membaca buku resep, Amari yang bermain handphone, dan Tazaki bermain kartu] dan ada yang tidur [yang tak lain dan tak bukan adalah Hatano].
(Name) yang merasakan firasat tak nyaman pun pergi ke kamar Kaminaga—dan benar dugaannya, sang laki-laki masih belum tidur.
"Apa kau sulit tidur dari awal kau menyusut?" tanya (Name) duduk di kasur Kaminaga, membuat sang laki-laki sedikit terlempar karena momentum (Name) duduk.
Lagi-lagi Kaminaga hanya mengangguk, membuat (Name) mengerutkan alisnya.
'Melihat Kaminaga jadi sediam ini membuatku tak nyaman,' pikir (Name) lalu meletakkan telapak tangannya di atas kepala Kaminaga, membuat Kaminaga menatapnya.
"(Name)-chan?"
(Name) menghela napas singkat, kemudian tersenyum kecil pada Kaminaga.
"Sampai kau kembali normal, bagaimana kalau tidur denganku?"
___
"(Name)-chan."
"Hm?"
"Aku tahu kau ingin membantu ...."
"Bagus kalau kau menyadarinya," ucap (Name) tersenyum lemah—dia mulai mengantuk.
"TAPI KALAU TIDUR BERSAMA AKU JUSTRU SEMAKIN SULIT TIDUR!!" pekik Kaminaga duduk di atas bantal (Name), dengan (Name) terbaring di sebelahnya.
"Berisik, kau tidak perlu berteriak, kan?" gumam (Name) mengusap telinganya.
"Tapi tetap saja," sahut Kaminaga.
"Kau bilang kau sulit tidur, kan?" tanya (Name), "mungkin tidur dengan seseorang akan membuatmu lebih baik," sambungnya.
Kaminaga hanya terdiam, dengan pipinya yang sedari tadi memerah.
"Atau kau mau tidur dengan Si Belang?" tawar (Name).
"Si Belang kucingnya Hatano? Tidak terima kasih, aku ingat hari pertama aku menyusut—dia mengejarku dan berencana memakanku sampai kalian pulang," sahut Kaminaga.
"Kalau begitu tidur," ucap (Name), "jangan banyak komplain."
"Apa kau tidak takut tidur denganku, (Name)-chan?" tanya Kaminaga, "bagaimana kalau aku melakukan sesuatu yang tidak-tidak padamu?"
"Setidaknya aku tidak sadar saat itu," jawab (Name), "jikapun kau berencana melakukan sesuatu, aku cukup meratakanmu keesokan harinya—mengingat tubuh mungilmu cukup kecil untuk kupijak."
"Kejam sekali!?"
"Oleh karena itu diam dan tidur," gerutu (Name) menekan Kaminaga agar tidur di atas bantal, dan menjadikan tangannya sebagai selimut Kaminaga.
Kaminaga tampak bingung, namun perlahan matanya tertutup—dan tak lama kemudian terdengar dengkuran pelan dari Kaminaga. (Name) yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kecil lalu memposisikan dirinya untuk tidur menghadap Kaminaga.
"Selamat tidur, Kaminaga."
... jadi kuharap ini bisa membantunya sedikit.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Pocket Size - Kaminaga
Fanfiction• Chibi!Kaminaga × Reader • Tiba-tiba pacarku jadi kecil! Apa yang terjadi? Apa hari-hari akan berlalu seperti biasa? (Izawa Kaminaga version) (Boyfriend Pocket Size Series) (Reader Insert) (Drabbles Collection)