2nd

418 55 8
                                    


Felix hanya mengikuti langkah Changbin dalam diam, ia tahu saat ini Changbin pasti sedang marah dan berusaha menekan emosinya. Makanya Changbin tidak mengungkit masalah di telpon tadi dan langsung mengajaknya pulang.








Saat sampai di dekat mobil Ferrari merah Changbin, ia membukakan pintu depan untuk Felix lalu mendudukkan dirinya di kursi kemudi dan mulai meninggalkan parkiran sekolah.

Setelah sunyi beberapa menit akhirnya Changbin mengalah dan mulai mengisi suasana hening tersebut.



"Kau ingin pulang atau bagaimana?" Ucap Changbin sambil tetap fokus pada jalanan.

"Aku ikut dengan mu" ucap Felix dengan suara yang lebih bernada dibanding biasanya yang hanya datar saja.




Ternyata mereka berhenti di rumah utama keluarga Seo, dari keadaan yang Felix lihat sepertinya paman dan bibi Seo sedang tidak di rumah, mungkin ada urusan perusahaan pikirnya.

Changbin membukakan pintu untuk Felix lalu melangkah memasuki rumah megahnya dan langsung di sambut oleh seluruh pelayan yang membungkuk hormat kepada sang tuan muda.

Felix terus mengikuti Changbin yang kini tengah memasuki kamarnya yang berada di lantai dua.

Saat Felix sedang menutup kembali pintu kamar tersebut tiba-tiba saat berbalik ia sudah terkurung diantara kedua lengan Changbin yang diletakkan di kedua sisi tubuhnya. Kini ia hanya bisa menatap Changbin yang mengurungnya di antara pintu dan tubuh Changbin.






"Bukan kah sudah ku katakan untuk tidak merokok sayang?" Ucap Changbin sambil mengelus bibir bawah si manis dengan ibu jari tangan kanannya dan tangan kirinya tetap mengurung Felix, matanya mengunci tatapan Felix.

"Ya" ucap Felix, lalu mengalihkan pandangannya dari manik hitam kekasihnya.

"Kalau kau masih belum bisa lepas dari batang nikotin itu bukankah sesekali aku memberikannya untuk mu? Kenapa kau malah bertindak sesuka mu heum baby?"

"Hm"

Felix hanya berdehem sebagai jawabannya, tapi Changbin tau bahwa Felix telah mengerti akan kesalahannya.





Jari Changbin yang tadi nya mengelus bibir cherry kekasinya kini menarik dagu Felix agar mendekat pada wajahnya lalu mengecup lama bibir manis itu kemudian melepaskan kungkungannya dan berjalan ke kamar mandi. Kemudian Felix berjalan ke kasur king size dalam kamar tersebut dan menghempaskan tubuh mungilnya lalu memejamkan matanya yang mulai mengantuk.
























Tap

Tap






Saat Changbin melangkah keluar dari kamar mandi ia mendengar suara umpatan demi umpatan yang keluar dari mulut kekasihnya yang saat ia lihat namja manis itu tengah mengacak surainya kasar lalu membanting ponselnya ke atas kasur.



"Ada apa heum?"

"Ten tidak bisa melaksanakan perintah ku dengan benar!"

"Ten? Ada apa dengannya?"

"Aku menyuruhnya pergi menemui sekumpulan sampah di Ryu High School dan sekarang ia malah mengirimi ku pesan yang berisi bahwa pimpinan mereka ingin bergabung dengan ku. He's so idiot!"


Changbin mendekati Felix yang tengah emosi itu lalu memeluknya dari belakang dan mengecup pipinya sekilas.


"Bukan kah itu bagus baby? Kalian tidak perlu mengurusi anak sekolah lain jadinya"

Satan Boy Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang