Aku mulai menanam lalu tumbuh.
Disambut biji biji yang mulai berbuah.Kupetik, kau yang mengambil.
Kutanam, kau mengabaikan.
Memang bulan tak secerah matahari, karena itu kau ambil cahayaku.Aku tak menyerah, juga tak gelisah.
Cahayaku juga tak kan pernah habis.
Tapi jangan salahkan aku, jika kau terbakar.
Karena matahariku, seperti panasnya hatimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Hati
Poesía*Catatan pertama dariku, maaf apabila belepotan Saya juga menulis di Tumblr, disitu khusus cuitan pendek, cek saja difazidanp.tumblr.com/ Berawal dari lelah, lelah akan bercerita kepada siapa, entah kenapa ku putuskan menulis disini, mencoba menuang...