Ketika tangga itu mulai kupanjat, hatiku terasa terjerat.
Aku takut terjatuh untuk sekian kalinya.
Ketika aku sudah berada di awan, aku juga takut seakan lupa semua awalnya.
Lantas aku harus dimana? Tolong tunjukkan dimana jalan yang harus ku pijakkan.
Lalu aku disuguhkan dua pilihan antara pahit dan manis.
Kupikir hanya orang bodoh yang memilih pahit, ternyata aku yang bodoh karena telah memilih manis.
Sebab tak ada yang bisa merasakan manis tanpa merelakan pahitnya perjuangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Hati
Poesía*Catatan pertama dariku, maaf apabila belepotan Saya juga menulis di Tumblr, disitu khusus cuitan pendek, cek saja difazidanp.tumblr.com/ Berawal dari lelah, lelah akan bercerita kepada siapa, entah kenapa ku putuskan menulis disini, mencoba menuang...