Autor POV.
Kim berjalan cepat memasuki mansion, beberpa maid dan warrior hanya membungkuk hormat tanpa berani menyapa nya.
Kim dengan raut wajah yang berbeda dari biasanya, dengan iris mata nya yang kini berwarna merah menyala.
Kim berjalan memasuki kamar Tae, mengambil beberapa potong baju.
Lalu menyerahkan nya ke pada warrior yang berjaga untuk mengantarkannya kepada Tae yang berada di rumah sakit.
Kim memberikan baju, makanan Tae dan memberitahu lokasi ruangan dimana Tae berada.
"Antarkan ini kepada Alpha Tae, dan pastikan tangan nya sendiri yang mengambil semua ini." Perintah Kim kepada warrior nya yang terlihat ketakutan menatap Kim.
Tae berjalan ke sebuah ruangan,yang terlihat seperti ruang kerja.
Kim mengetok dengan tenang pintu di hadapannya.
'Tok... Tokk... Tokk'
"Masuk lah tidak di kunci."
Kim membuka pintu itu perlahan, Kim menundukan kepala nya. Kim tau betul sekarang ini mata nya berwarna merah.
Karena Kim terus bergelut dengan emosi, pikiran dan wolf di dalam diri nya sendiri. Sangat tidak sopan menatap Alpha besar dengan iris mata seperti itu, di luar arena pertarungan.
"Kimm? Adaapa nak.?" Tanya tuan Darwid selaku Alpha bedar di Pack itu.
"Tuan besar saya harus bicara dengan anda dan Luna." Kim membungkukan badannya dan berlalu pergi .
Kim duduk di ruang keluarga di manssion itu.
Kim menyenderkan kepala nya pada sandaran kursi, karena kepala nya terasa pusing dengan masalah ini.
"Kim adaapa? Tumben meminta Pho dan Mae bicara seserius ini."
"Maaf tuan mengganggu waktu anda tapi ini hal yang penting untuk saya Alpha besar." Kim mengangkat kepala nya menatap sang Alpha besar itu
"Kim, semarah apapun kamu,tetap panggil kami Mae dan Pho. Kau anak kami juga Kim" Pinta sang luna yang langsung duduk di samping Kim.
"Lalu ada apa Kim? Seperti nya kau sangat marah, mata mu seperti akan menitikan darah karena warna nya itu." Tanya Alpha besar duduk di sebrang Kim
"Maafkan aku.. Tapi Pho.. Mae tolong ceritakan lagi tentang kutukan itu."
Pertanyaan yang di lontarkan Kim membuat Alpha besar dan Luna tersentak kaget.
"Adaapa ini Kim? Kenapa tiba tiba?" Tanya Luna lembut setelah sadar dari pikirannya.
Iris Mata kim berubah ke warna asli nya, Kim menghembuskan nafas keras.
"Aku menemukan Mate ku.. "
"Benarkah Kim, itu hal yang bagus, ber arti kutukan itu tidak benar." luna memandang kim dan bernafas lega.