▪7 Prince Of Knight▪

👑 Bandit Manis 2 👑

  Disaat tubuhku terbaring lemah dengan penuh iba dan tatapan semua orang memandangku

  Suasana yang hening dan gelap yang kurasa seketika ingatanku mulai terputus

"Apa kau baik baik saja tuan putri!"

suara yang lembut dan cukup tegas membangunkan lamunanku

Aku menatapnya seolah olah aku dalam masalh yang besar dan memang masalah yang besar

Wajahnya yang setengah tertutupi dengan topeng menyeramkan

"Apa yang kau lakukan padaku!! Cepat lepaskan aku!!" Teriakku

"Baiklah aku dengan senang hati melepaskanmu tapi kau harus ingat tuan putri ..."

Dia memajukan wajahnya dan berbisik kepadaku, hembusan nafasnya yang menyentuh bagian telingaku

"...aku adalah calon suamimu"

Dalam benakku aku bertanya-tanya apakah benar dia dan mengapa dia mengaku sebagai calon suamiku lalu apakah dia orang kerajaan...

Beribu pertanyaan muncul di pikiranku entah darimana asalnya

Hembusan nafasnya sudah tak terasa lagi dan benar dia sudah menjauhkan diri

"Hanya itu yang aku ingin sampaikan kepadamu tuan putri dan baik-baiklah dalam perjalan.."

Tanpa disangka, sebelum dia melanjutkan perkataannya pelan-pelan dia membuka topengnya yang hanya sebelah

Apa yang dia lakukan apakah dia akan menunjukkan wajahnya dihadapanku pikirku..

"..saya ucapkan sampai jumpa tuan putri "

Tiba-tiba muncul angin yang berhembus dengan kencang, debu dan dedaunan pohon berterbangan

Dia menunjukkan wajahnya namun aku tak melihatnya dengan jelas kemudian angin menjadi lebih kencang

Pandanganku menjadi tidak karuan karena pengaruh angin tadi dan setelah angin berhenti ku coba melihat kembali dan ternyata

Seketika itu dia juga menghilang dari hadapanku dengan senyumannya yang terukir indah

"Haah.."

aku menghembuskan nafasku dengan kasar

Aku melihat sekeliling untuk memastikan apakah ada prajurit atau pelayanan yang masih hidup

Mengecek orang satu persatu dan tidak ada satupun yang selamat

Tiba-tiba aku mendengar orang yang berteriak meminta bantuan, aku berusaha mencerna suara itu

Dan ternyata itu adalah suara yang ku kenal aku berusaha berlari ke asal suara gaun yang berat tidak aku hiraukan aku tetap berlari

"SINB!!!"

Teriakku melihat seorang pelayan yang sudah aku anggap teman terkapar di bawah pohon dengan luka yang cukup parah

"Ahh sinb bertahanlah kumohon bertahanlah..."

"Tuan putri maafkan aku ..uhukh..uhukh aku tidak bisa melindungi tuan putri hamba pantas menerima hukuman ini"

"Hiks..hikss apa yang kau bilang sinb bertahanlah aku akan mencari bantuan secepatnya"

"T-tidak putri hamba rasa sudah terlambat uhukh..ukhuk.."

Sinb mengeluarkan darah dari mulutnya karena tadi dia dipukul habis-habisan oleh bandit tadi

"Sudahlah sinb hiks..hikss jangan tinggalkan aku sendirian kumohon kuhomon hiks..hiksss"

"Maafkan hamba tuan putri hamba harus pergi meskipun hamba tidak ingin, aku berharap tuan putri bisa menjadi ratu yang bijaksana dan bisa memimpin kerajaan ini beberapa menit lagi tentara kerajaan akan segera datang menjemput putri, aku sudah mengirimkan pesan lewat merpati pos kerajaan..satu pesan hamba tolong jaga kesehatan anda tuan putri hamba bersyukur karna telah menjadi teman bagi tuan putri"

Nafasnya tersendat sendat karena menahan sakit yang sangat

"Bertahanlah bertahanlah jangan banyak bicara kumohon sinb kumohon hikkksss huaaaaaaaa....hiksss"

Sinb memegang tanganku dia menatapku dengan air mata yang masih mengalir deras dipipinya dan darah segar yang ada dimulutnya

"Akhhh...hamba akan pergi tuan putri jagalah dirimu t e m a n....---------------"

Tangan yang tadinya memegang dengan erat menjadi tidak bernyawa lagi dan benar dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya

Tetesan demi tetesan air mata yang jatuh dari sudut mata tidak bisa terbendung lagi aku merasa seperti kehilangan orang yang berharga

"SINB...BANGUNLAH TOLONG BANGUNLAH HIKSS..HIKSS JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI SIN B tolonglah tolong tolong hikkss"

Emosi yang ku pendam akhirnya tidak terkendali lagi, satu-satunya teman yang aku punya meninggal di pangkuanku dengan luka disekujur tubuhnya...

Aku sudah tidak memiliki tenaga lagi aku hanya duduk dan memangkunya sambil ku usap rambutnya dengan wajah yang memprihatinkan dan aku berjanji akan membalas dendam temanku

Dalam benakku, aku berharap dia akan terlahir kembali dan bisa berteman lagi dengannya di suatu tempat dan waktu yang sama

Continue》

Sebelumnya trimakasih banyak udah baca dan mampir kesini meskipun punya peringkat yang rendah aku bersyukur banget...

Yeorobun kamsamidaa gomawooo 😍😍