Lucis adalah sebuah kerajaan sihir yang sangat damai dibawah naungan dan perlindungan kristal ajaib
Yang dijaga oleh 7 pangeran tampan dengan sihir yang berbeda.
Kedatangan seseorang dari masa depan membuat kerajaan tersebut menjadi kacau
...
Kilauan cahaya mentari yang menusuk kesela sela jendela menerangi setiap sudut ruangan yang gelap
Tok
Tok
Tok
"Lucy.. sayang ayo bangun" Suara ibu terdengar
"Emmmhhgggh... iya ibu" lenguhku
Tanpa aku sadari setelah kejadian dua hari lalu tak ada lagi hal-hal yang terjadi tapi aku masih mengingatnya dan yang pasti aku akan mencari tahu siapa dia.
Di taman
"Bibi tolong bantu aku untuk menyiapkan piknik hari ini" (ucapku)
"Baik Nona"
Hari ini adalah hari yang istimewa untukku karena aku akan mengadakan piknik sederhana.
Namun bukan dengan orang orang tapi piknik ini untuk diriku sendiri.
Aku ingin menjernihkan semua pikiranku dari hal hal yang selama ini terjadi.
Dengan suasana taman yang indah serta dipenuhi dengan bunga yang cantik serta tanaman yang hijau serta rindang,rasanya sudah cukup untukku untuk menjernihkan pikiran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di taman ini pula, aku memiliki sebuah tempat persembunyian, meskipun itu cuman nama tapi ibu serta ayah dan semua anggota kerajaan sudah mengetahuinya.
Aku berjalan menuju tempat persembunyian ku
Membuka pintu dengan perlahan dan membiarkan cahaya Surya meneranginya
Tiba-tiba tanganku berhenti ketika hendak membuka pintu dengan lebar.
Aku melihat ada seseorang di sudut ruangan itu.
Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, bagaimana wajahnya akupun tak tahu.
Aku mencoba membuka pintu dengan lebar sampai memperlihatkan seseorang itu.
Tubuhku yang tadinya ketakutan serta tak karuan perlahan diriku bernafas lega.
"Hufftt.."desahku
Aku kira tadi ada seseorang namun ternyata memang hanya bayangan dibagian gelap saja.
Aku pun masuk menuju ruangan kesukaanku.
Ruangan untuk diriku menulis dan menggambar berbagai hal yang ku alami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
