Lucas + Jungwoo = Trouble

193 16 10
                                    

"Jungwoo! lama bet dah!"

"Iya sabar sih!" laki-laki dengan visual yang sangat membuat author meleleh keluar dari dalam kamar mandi sambil merapihkan sarung yang dikenakannya. Ia memakainya sampai selutut. di dalam sarung ia memakai celana panjang seragam sekolah.

"Lu mau nari saman kayak begitu Jung?" Laki-laki yang tasnya terpampang nyata tulisan I'm a Bieber, tertawa receh.

"Mau gimana lagi bir?" tanya laki-laki yang dipanggil Jungwoo tersebut.

"Bir..bir.. Bieber!"

"Itulah pokoknya."

"Lagian kan yg kotor bukan cuma bagian paha lu Jung. Bawahnya juga," kata si yang mengaku Bieber itu. Jungwoo melihat ke celana bagian tulang keringnya.

"Oh iya yah. Lagian ini kan gara-gara lu."




Sebelumnya...




"Jung lu cepet juga nyampenya," sapa si Bieber.

"Lunya yang kelamaan. Yaudah ayo berangkat."

Dengan santainya mereka berjalan diiringi dengan alunan musik yang berasal dari tap kecil yang menggantung di saku celana si Bieber.

"Jeng jeng jeng... Ouwo lima kali jeng jeng," si Bieber asik joget-joget sambil teriak-teriak.

"Berisik! Pake headset kek Bir!" ketus Jungwoo.

"Bieber! Lucas Bieber!"

"Lucas Silalahi! Hargain marga nenek moyang lu Bir."

"Come on bruh, this is name stage. My name stage is LU-CAS-BIE-BER."

"Belum juga debut Bir."

"Justru itu gue masuk di Sooman High School, semoga Tuhan mengizinkan gue buat debut jadi artis," ucap si Bieber yang nama aslinya Lucas Silalahi itu dengan penuh harap.

Jungwoo hanya menggeleng melihat tingkah temannya sejak SMP itu. Lucas masih asik berjoget-joget sampai tak sadar ada anjing sedang asik rebahan/? di trotoar.


Pretek


Lucas terhenti sebentar. Jungwoo ikut berhenti. Lucas menelan ludah sambil memegang erat lengan Jungwoo. Jungwoo ikut melihat ke bawah setelah diberi kode oleh Lucas.

"Jungwoo are you ready?" tanya Lucas cepat. Jungwoo mengangguk sambil mengambil ancang-ancang membungkuk.

"Ikat tali sepatu lu kuat-kuat! Hana Dul Set!"

"Huwaaa!!!" Lucas Dan Jungwoo serentak berteriak dan berlari kocar kacir.


*****


Hosh

Hosh

Hosh

"Bir lu ngapain sih pake dorong-dorong gue segala? Sakit anjir nyungsep di aspal. Mana jatuhnya deket air comberan," Jungwoo mengomel. Lucas memasang tampang bersalah lalu mendadak tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Saat Lucas sangat ketakutan lari anjingnya sudah semakin dekat. Ia mendorong-dorong Jungwoo yang ada di depannya. Lalu...

Swing~~

Kedebug!

Jungwoo terjatuh dengan indahnya, jatuh di dekat air genangan. Syukurnya/? hanya bagian bawah yang terkena air, bagian atasnya hanya terciprat sedikit saja. Karena Jungwoo yang sigap menghindari genangan tersebut sesaat sebelum tubuhnya mencium aspal.
Jungwoo melihat celananya yang naas sudah kotor tersebut. Anjing yang mengejar ikut berhenti. Jungwoo menatap kesal ke arah Lucas.

"Grrrr...Gyaaa!!!" teriak Jungwoo penuh emosi.

Terdengarlah suara burung gagak.

Anjing yang mengejar tadi malah berbalik kabur saking takutnya mendengar teriakan Jungwoo. Pelupuk mata Lucas sudah berair. Kedua ujung bibir Lucas menurun ke bawah.

"Utututu~" Jungwoo melihat Lucas dengan iba kemudian memeluk Lucas.



*****



Jisung dan Chenle berjalan santai melewati Jungwoo dan Lucas. Chenle yang melihat Jungwoo memakai sarung seperti itu berbisik pada Jisung. Mereka tertawa cekikikan. Tak terima sohibnya ditertawai seperti itu Lucas memberhentikan langkah mereka.

"Degem-degem yang unyu-unyu. Ngapain lu ngetawain temen gue?" gertak Lucas.

"Ngga kok ngga," JiChen menjawab kompak.

"Daripada lu ngetawain. Mending lu bantuin temen gue."

Jichen bertatapan, lalu menyeringai. Akhirnya Jisung dan Chenle me-remake/?  bentuk sarungnya. Keluarlah Jungwoo dengan sarung ala orang habis sunatan.

"Gimana?" tanya Jisung.

"Gebleg! Sia maneh teh! gue kayak habis sunatan." logat sunda Jungwoo kumat lagi.

"Susah amat sih. Sini ikut gue," Chenle berjalan entah kemana. Jungwoo mengekor. Beberapa menit kemudian Jungwoo kembali dengan rapih. Chenle membelikannya celana baru di koperasi sekolah.

"Kamsahamnida," Jungwoo membungkuk.

"Gila tuh anak jajannya berapa," gumam Lucas.

"Dia cucunya kepsek," bisik Jisung. Lucas mengangguk.

"Oh gitu...What?!" Lucas kagetnya telat.

"Oh iya kita belum kenalan. Gue Lucas," Lucas mengulurkan tangannya dijabat oleh Chenle. Mereka pun berkenalan satu sama lain. Murid-murid di sekitar mereka tiba-tiba berlari, mereka kebingungan dengan situasi ini. Lucas mencoba memberhentikan satu orang anak yang berlari.

"Ada apa?"

"Ah..Molla! Cepat kalian masuk kelas!" kata anak itu dengan terburu-buru. Mereka berempat makin dibuat bingung. Tak lama berselang suasana berubah menjadi suram.

Tak

Tak

Tak

Suara ketukan pantofel dengan lantai nyaring terdengar. Langit menghitam, semua lampu mendadak mati, bunga-bunga yang bermekaran mendadak kuncup. Seorang Pria dengan pakaian setelan jas hitam dan topi hitam mendekat.

"Lucas Silalahi! 30 Februari/? tahun 2000 sebelum masehi-"



Pletak!





Mereka berempat terkejut. Oke, ini cuma khayalan mereka yang terlanjur horror karena larinya para murid yang tidak jelas alasannya. Suara tadi berasal dari penggaris yang dipukul ke dinding.

"BEL MASUK SUDAH BERBUNYI! KENAPA KALIAN MASIH ASIK NGUMPUL DI DEPAN KAMAR MANDI?! MAU NYABUN BARENG?! HAH?!" bentak guru itu.

"Nyabun? Haha Bapak ini ada-ada aja," jawab Lucas cengengesan.



PLETAK





-TBC-



Chapter 2 finally~~
Semoga pembaca suka. Dan mohon Vote+Comment krisarnya untuk motivasi author nulis selanjutnya.
*Readers: Maksa
*Author: Yah namanya juga usaha :')

Sekiannnn salam dari Lucas Bieber: FIGHTING HAEYADWAE!!!

Sooman High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang