Harap tinggalkan bintang jika anda menyukai cerita saya,terimakasih
-
--
Ini cerita tentang kehidupan anak kuliahan yg gak jelas, gak penting dan semau gue jadi buat lu yg ngerasa gak suka sama cerita gue silakan mundur karena gue gak bakal peduli klo lu nyerocos ngomel sana sini disini.
Cukup panggil gue El, lu gak perlu tau nama lengkap gue karena gue gak butuh lu buat tau.
Gue cowok biasa aja yang baru aja mau dudukin pantat di bangku kuliah besok, iya besok.
Klo lu tanya besoknya kapan? Jawabannya besok abis matahari terbit jam 8 pagi.
Cukuplah basa-basinya gue dah capek, sekarang cerita yang sebenarnya dimulai.
----
Eta tersenyum lebar menatap pintu kayu yg tertutup rapat di depannya, nomer 425.
"Akhirnya ketemu juga ini kamar"
Eta mengetuk pintu pelan.
"Bentar"terdengar sautan dari dalam lalu pintu terbuka, seorang cowok muncul dengan hanya mengenakan handuk yg melilit di pinggangnya menatap Eta datar.
"Gue temen sekamar lu,kenalin gue Eta"Eta tersenyum hangat dan mengulurkan tangan, dia sadar dia yg terakhir datang jadi tak ada salahnya beramah tamah dengan orang yg akan menjadi teman sekamarnya selama masa kuliahnya.
"Gue Eza"Eza menjabat tangan Eta sebentar lalu bergeser, memberi jalan untuk teman sekamarnya masuk.
Eta mengedarkan pandangan mengamati kamar barunya,ruangannya cukup luas dengan 2 single bed 2 meja belajar dan 2 lemari kayu yg cukup besar tertata di 2 sudut ruangan yg berbeda.
Gak buruk.
"Moga kita bisa berteman akrab ya Za, gue cuman baru kenal elu doang disini"
"Secara lu baru dateng beberapa saat yg lalu Ta"Eza berdecak dan melangkah menghampiri lemari di salah satu sudut, membuka dan mengambil satu stel pakaian dari sana.
Eta terkekeh dan melangkah ke kasur di sudut lain dan menghempaskan tubuhnya riang.
"Lu masuk fakultas apa?"Eza ikut menghempaskan tubuhnya di atas kasur miliknya sendiri setelah beres berpakaian.
"Kedokteran, elu Za? "
"Hukum"
"Yah gak sefakultas dong kita?"Eta memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Eza, sementara senyumnya sudah luntur sejak mengetahui sebuah fakta yg baru saja didengarnya.
"Kita masih bisa makan bareng di kantin klo lu lupa"balas Eza malas,matanya sudah setengah terpejam.
"Iya in aja dah"
---
Eza melangkah bersisian dengan Eta memasuki kantin fakultas teknik yg memang berada paling dekat dengan asrama mereka, mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu menghela nafas panjang karena tak menemukan satupun meja yg kosong.
Sial banget gue, batin Eza dan Eta miris.
"Za...oii.. Eza.. Faeyza kamvret!!!"seorang cwok berambut kecoklatan dengan wajah yg lumayan tampan melambaikan tangannya ke seraya berteriak keras.
"Ikut gue"tanpa menunggu lama Eza menarik tangan Eta yg masih cengo bergegas menghampiri cwok yg memanggilnya barusan.
"Untung lu liat gue, ayo duduk Ta"Eza menarik kursi untuknya dan Eta lalu duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
De TodoArzachel manusia bertampang sedatar triplek yg cuek bebek. Faeyza sohib El dari SD yang gak jelas Cetta anak kedokteran yg manjanya minta diinjek Lalu ada Zeroun si cewek sableng setengah jadi Ini cerita tentang keseharian, persahabatan juga ke...