Harap tinggalkan bintang jika anda menyukai cerita saya, terimakasih.
---
"Klik"suara kunci yang diputar mengalihkan Arsel dari tugasnya, pintu kamar mereka terbuka dan El melangkah masuk lengkap dengan wajah tripleknya.
Arsel hanya diam, mengamati setiap gerakan El mulai dari melepas sepatunya, meletakkannya di sebelah sepatu milik Arsel, mengambil handuknya yg dijemur di balkon, menyampirkan tas ranselnya di kursi sampai masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah beberapa saat El melangkah keluar dengan rambut basah dan handuk yg melilit dipinggangnya, berjalan santai membuka lemarinya, mengambil kaos vneck abu dan celana kain pendek memakainya tanpa suara
Arsel masih setia, mengamati dalam diam.
El menarik salah satu komik dari deretan komik koleksinya di rak buku, membawanya keatas ranjang dan duduk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, membolak-balik komiknya tanpa suara.
Arsel tetap diam mengamati.
Tanpa terasa satu jam telah berlalu dan mereka masih tetap setia dengan posisi dan keheningan diantara mereka.
El menutup komiknya, meletakkannya diatas nakas dan menoleh menatap Arsel yg masih setia mengamatinya.
"Kenapa?"El buka suara.
Arsel tersenyum tipis.
"Lu udah sadar gue liatin?"
El mengangkat sedikit ujung bibirnya.
"Gue udah sadar dari awal masuk kamar"
"Terus kenapa lu baru tanya sekarang?"
"Sengaja. Gue mau liat kapan lu nyerah"
Arsel tersenyum senang.
"Jadi akhirnya lu nyerah?"
"Gak. Gue cuman kasian,gue ngantuk klo gue biarin aja gue yakin lu bakal terus begitu sampe gue bangun nanti"
El mengangkat sebelah alisnya."Yakin bener lu"
El membaringkan tubuhnya menyamping menghadap Arsel.
"Penilaian gue jarang meleset Sel"
Arsel menatap cwok yg berbaring menghadapnya tajam, mereka dibatasi jarak beberapa langkah diantara mereka tapi kenapa Arsel merasa cwok ini berada tepat dihadapannya?sepasang manik mata kecoklatan itu seakan memerangkapnya dalam dunianya, membuat Arsel merasa sesak dan tak dapat berpaling walau sesaat.
"Gue rasa anak-anak teknik udah gila milih kandidat taun ini"ucapnya lirih hampir tanpa suara
"Klo gak ada yg mau lu omongin gue mau tidur"El berbalik, berbaring menghadap tembok membelakangi Arsel yg masih setia diposisi semula.
Arsel diam, menatap punggung cwok dihadapannya
Dia normal tapi kenapa dia merasa nyaman berada disekitar Arzhacel?
![](https://img.wattpad.com/cover/144270850-288-k94418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
РазноеArzachel manusia bertampang sedatar triplek yg cuek bebek. Faeyza sohib El dari SD yang gak jelas Cetta anak kedokteran yg manjanya minta diinjek Lalu ada Zeroun si cewek sableng setengah jadi Ini cerita tentang keseharian, persahabatan juga ke...