Pukul 05:30 pagi gue bangun dari tidur gue, hari ini gue ngampus pagi. Gue bersiap-siap untuk kuliah. Gue sudah bersiap. Seperti biasa gue menggunakan style yang bisa di bilang agak tomboy
Gue turun ke bawah. Gue melihat bunda tiri gue yang lagi mempersiapkan sarapan
"Eh Vania, ayo sarapan dulu" ucap
"Gak usah sok baik" ucap gue kasar
Gue duduk, mengambil roti dan selai di atas meja. Rasa nya gue males sarapan di rumah ini, pasti adaa aja yang bikin ribut.
"Pagiii bunda" sapa nya
Kan udah gue bilang, tuh orang muncul juga. Gue jadi gak beselera sarapan jadi nya.
"Tumben LO mau sarapan di sini" ucap nya
"Sandra, kamu gak boleh seperti itu. Kamu kenapa sih membuat masalah aja" ucap bunda
"Lah kok bunda malah belaain anak tiri nya dari pada anak KANDUNG nya" ucap nya penuh penekanan
Gue geram melihat perilaku nya. Gue melempar roti yang baru gue gigit dua kali.
"BANGSAT, lo ngomong apa tadi? Mau gue tonjok tu muka SOK CANTIK lo itu" ucap gue
"Gue memang cantik kok" ucapnya kepedeaan
"Hueek, cantik?? Cantik dari lubang hidung lo" ucap gue
"Lo makin lama ngeselin ya" ucap nya
Gue hanya diam, gue melanjutkan sarapan gue. Telinga gue udah panas dari tadi. Bunda membawakan dua gelas susu. Sandra menolak bunda hingga susu nya jatuh di celana jeans kesayangan gue
"Sial, woi Sandra.. Loo ituu...." gue menahan emosi gue.
Gue menarik kerah baju Sandra dengan kasa, gue udah siap menonjok nya.
"VINA APA YANG KAMU LAKUKAN HA?" teriak ayah
Dengan cepat gue mendorong Sandra dengan kuay. Hingga Sandra jatuh ke lantai. Fix dia memulai drama nya
"Ayaaah, hiks hiks.. Liat tuh si Vania. Padahal Sandra gak sengaja" ucap nya sambil megeluarkan airmata buaya
"Kamu benar-benar keterlaluan" ucap ayah
"Tapi dia yang..."
"Padahal Sandra udah minta maaf yah, dia malah mau pukul sandra" ucap nya berbohong
"What the F..." gumam gue
"Kamu ini ya, bisa tidak membuat masalah setiap hari ha? Liat pakaian kamu seperti itu lagi. Coba kamu liat Sandra" ucap ayah
Ayah mula membandungkan gue, hati gue semakin panas. Ayah gue cepat terpengaruh oleh Sandra
"Capek di sini" ucap gue cuek
Gue pergi ke kamar dan mengganyi celana gue, gue turun dan mengambil kunci mobil gue
"Ayah, aku mau mobil sport nya si Vania, biar Vania beli baru lagi" ucap sandra enteng
"GILA LO YA? enak aja lo mintak-minya terus dengan ayah" teriak gue
"Ayaaah" rengek nya
"Berikan kunci itu dengan Sandra. Karna nilai kamu anjlok terus kamu harus pergi kuliah naik bus aja. Ini adalah hukuman kamu" ucap ayah
Gue melihat sandra yang tersenyum senang dang mengucap kan kata 'mampus lo'. Tu anak pengem gue bunuh sekarang juga. Gue melempar kuat kunci mobil itu ke arah Sandra.
"Aww" rintih nya kesakitan
Gue pergi keluar dari rumah besar itu dab menuju ke market utuk membeli Roti dan susu. Sarapan tadi gak membuat gue kenyang. Gue berjalan terus ke market
Bruk
"Damn, sial. Woi jalan itu pake mata" ucap gue
Gue merasa pantat gue sakit karna tehentak aspal
"Jalan itu bukan pake mata, tapi pake kaki" ucap cowo itu
"Udah salah ngeyel lagi" ucap gue kasar
"Maka nya mana sopan santun anda? Mulut nya tu suka ngumpat terus" ucap nya
"Tau ah, MINGGIR" ucap gue cuek
Arya pov
Gue buru-buru ke market untuk membeli kopi, dan gue tertabrak seorang cewe.
"Damn, sial. Woi jalan tu pake mata" ucap nya
Lah bukan nya jalan itu pake kaki kan?
"Jalan tu bukan pake mata, tapi pake kaki" ucap gue
"Udah salah ngeyel lagi" ucap nya sangat kesal
"Maka nya mana sopan santun anda? Tu mulut asal mau ngumpat aja" ucap gue
"Tau ah, MINGGIR" ucap nya sambil menolak kasar bahu gue
Tuh orang cantik-cantik, tapi kasar amat cuek lagi. Dasar perempuan apa cobak. Gue hanya menggelengkan kepala gue. Dan melanjutkan perjalanan gue menuju kampus.
_*****_
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With My Professor
Teen FictionGue Vania Carissa Salsabilla seorang mahasiswi di universitas Seoul National University (SNU). Gue dari keluarga yang bisa di katakan kaya, gue mempunyai banyak konflik dengan keluarga gue. Semenjak kejadian bunda meninggal sifat gue berubah drastis...