00

5.4K 448 20
                                    

"Aku mohon ahjumma, lusa akan ku bayar."

Wanita paruh baya bertubuh gempal itu melemparkan koper kepada Keyra dengan wajah kesal.

"Bagaimana aku bisa memberimu keringanan lagi? Sudah menunggak tiga bulan. Kau gila? Aku bisa bangkrut jika seperti ini caranya. Sudah, lebih baik kau pergi saja!"

"T.. Tapi ahjumma.."

"Tidak ada tapi-tapian, pergilah! Masih untung aku menyuruhmu pergi di siang hari."

"Maafkan aku.."

Terpaksa gadis itu menarik kopernya dan mulai berjalan menjauh. Harus pergi kemana? Ia seorang diri di kota Seoul yang sebesar ini. Seluruh keluarga nya ada di desa.

Wush~

Hawa dingin baru saja lewat menembus tubuhnya. Dengan kesal ia berkata, "Jangan menabrak sembarangan, tuan!"

Makhluk itu menoleh dan mengamati Keyra dari atas sampai bawah. Seketika Keyra terkejut dan merutuki dirinya sendiri.

'Bodoh kenapa kau berbicara dengan mereka?'

Buru² keyra kembali berjalan dan tidak menghiraukan hantu tadi yang terus bertanya, "kau bisa melihatku?"

"ah em.. Halo, ya Jeongin?"

"Baiklah, tempat biasa."

|||||

"Kenapa tidak memberi tahuku?"

"Apa?"

"Tagihan mu menunggak 3 bulan, kenapa tidak memberi tahuku? Aku bisa membantumu untuk membayarnya."

"Hh, aku tidak ingin merepotkan mu terus, Jeong. Selama ini kau sudah banyak membantuku, aku bahkan bingung harus dengan apa aku membayar semua itu."

"Hey bodoh, kau tidak perlu menggantinya. Lalu sekarang bagaimana? Kau ingin tinggal di mana?"

Keyra menggendikkan bahunya. Dirinya sendiri juga bingung harus kemana sekarang. Pandangannya mengedar melihat jalanan kota Seoul yang lumayan padat siang ini.

"Ke apartemen ku?" tawar pria berbehel bening itu. Di seruput nya moccalatte yang sedari tadi menganggur tak di gubrisnya sama sekali.

"Kau gila? Aku tidak mau berurusan lagi dengan tetangga mu yang menyebalkan itu."

Kesal jika mengingat beberapa minggu yang lalu ketika Keyra memutuskan untuk menginap di apartemen Jeongin, malah terkena pergok dengan tetangga sebelah pria itu. Isu bahwa mereka telah melakukan hal yang tidak² pun cepat menyebar di sana karena ulah si tetangga brengsek.

"Lalu?"

"Aku akan menghubungi teman²
lain."

Berkali² Keyra menekan tombol merah di layar hp nya. Kenapa teman²nya sulit di hubungi di waktu yang sedang darurat seperti ini.

Line!

Byunbae : why?? Seperti nya hp ku sedang bermasalah, tidak dapat menjawab panggilanmu.

"Ah Baekhyun mengirim ku pesan."

"Baekhyun? Serius kau akan tinggal bersama nya?"

Keyra sangat ingin tertawa saat ini. Tapi mengingat dirinya sedang berada di tempat umum, bukankan tidak sopan jika ia tertawa keras?

"Kau ingin ikut, Jeong?"

"Tidak tidak! Terimakasih Jung Keyra. Lebih baik aku pulang dan merebahkan tubuhku di tempat tidur saat ini juga."

"Antarkan aku dulu ke rumah Baekhyun, ya?"

|||||

"Cepat sampai.." Baekhyun membuka gerbang rumah besarnya.

"Apakah aku benar² tidak merepotkan mu?"

"Tentu saja tidak, ayo masuk, kau bersama Jeongin?"

"Iy-"

"Key, baek, aku duluan, jaga keyra ya, bye."

Beberapa detik kemudian mobil Jeongin menghilang di persimpangan depan. Astaga anak itu. Ia memiliki sedikit trauma berada dekat² dengan Baekhyun. Ya karena Baekhyun ini adalah seorang uke, dan incaran nya adalah Jeongin, haha.

"Padahal aku baru saja ingin menyapa nya, dasar pria tampan. Ayo masuk. Jangan sungkan. Sudah biasa ke sini kan."

Key POV

Aku menjatuhkan pantatku di atas sofa ruang tengah milik keluarga Byun, "orang tuamu kemana?"

"Ah mereka? Biasa, hobi bekerja sampai keluar negri."

"Jadi kau sendirian di rumah?"

"Ada pembantu, ya begini lah aku. Kau mau minum apa?"

"Tidak perlu, aku tadi sudah dari caffe."

Baekhyun berjalan mendekatiku dan duduk di sebelahku, "jadi ada apa? Kau sampai membawa
koper."

"aku di usir, tagihanku menunggak 3 bulan."

"Yang benar saja, aku ini temanmu dan kau tidak menceritakan masalah mu?"

"Maafkan aku baek. aku tidak ingin merepotkan orang² yang selama ini sudah ada untukku."

"Kau ini tidak pernah berubah. Kalau begitu cepat bersihkan tubuhmu itu, kau bau."

Benar² anak itu. Aku menciumi aroma tubuhku sendiri, "tidak bau kok"

"Yang penting kau cepat bersihkan tubuhmu, pembantu akan membawa kopermu ke atas."

"Terimakasih, baek. Maaf merepotkan mu."

"Sama sekali tidak."

|||||

Aku duduk di pinggiran tempat tidur dan mengecek hp ku. Banyak notifikasi pesan masuk ketika aku menyalakannya.

Bahkan ada beberapa yang menelfonku. Mungkin karena tadi mereka tidak sempat menjawab telfon ku, kemudian aku membalas pesan mereka satu² dan mengatakan 'aku tidak apa²'.

Sebenarnya, aku bukan gadis indigo seperti pada umumnya, aku tidak dapat melihat semua makhluk tak kasat mata di dunia ini, aku hanya dapat melihat yang energi nya baik dan positif saja, memang pernah aku melihat roh² jahat yang berenergi negatif tinggi, tapi jarang. Aku lebih sering melihat mereka yang baik.

Dan ketika melihat mereka pun aku akan pura² tidak melihat. Karena aku tahu, jika mereka tahu aku dapat 'melihat', mereka akan mengikutiku. Entah itu yang hanya mengikuti, atau meminta bantuan, jika itu roh jahat, mereka akan jahil kepadaku, mengganggu saat tidur, dan lain².

Aku tidak ingin seperti dulu, jadi aku memutuskan untuk pura² tidak melihat, atau mereka akan mengikutiku. Bodohnya aku tadi malah berbicara dengan salah satu dari mereka di jalan. Terbukti lah sekarang hantu itu mengikutiku sampai ke rumah Baekhyun.

Aku risih karena ia terus bertanya apakah aku dapat melihatnya, tapi aku lebih memilih untuk diam dan mengacuhkannya.

"Sedang mencari tempat tinggal?"

Hantu cerewet! Ternyata sedari tadi ia memperhatikanku mencari apartemen murah di internet.

"Ke apartemen ku saja. Di sana kosong. Ah tidak, aku tinggal di sana, di sana juga ada hyung dan adikku, tapi mereka tidak terlihat."

Bicara apa sih dia ini. Lagi² aku mengacuhkannya dan memilih tidur.

-panili🐣

Indigo ; btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang