05

2.3K 205 14
                                    

"Hh.."

Suara helaan itu terdengar beberapa kali, tugas yang sedari tadi dikerjakannya tak kunjung selesai, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 21.43 malam.

Iya di sekolah, dan sendirian di kelas.

Sebuah tangan menepuk pundak keyra ketika dirinya sedang berusaha mengingat rumus yang tadi siang dijelaskan guru, gadis itu terlonjak dan menoleh ke arah kanan.

"Kenapa belum pulang?"

"Kau mengagetkanku.." seperkian detik keyra menatap Taehyung lalu membuang muka untuk kembali mengerjakan soal.

Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal, ia cemas menunggu keyra yang seharusnya pulang pukul 16.00 itu, "menulis apa?" tanya nya ingin tahu, mencoba membaca apa yang keyra tulis.

"Tugas matematika,"

"Hey itu positif, kenapa ada minus nya?"

Keyra mencari dimana letak kesalahannya, "yang mana?"

"Ini," Taehyung menunjuk angka -13 yang seharusnya adalah 13, "kau salah menghitung. Minus bertemu minus sama dengan positif, bodoh." Ia menoyor kepala keyra pelan dan terkekeh.

"Ah benar, aku kurang teliti. Terima kasih!"

"Kenapa tidak dikerjakan di rumah?"

"Aku tertidur di kelas saat pelajaran matematika dan guru memintaku untuk mengumpulkan di ruang guru maksimal malam ini jam sep- ASTAGA! Sudah hampir jam sepuluh!"

"Cepat selesaikan dan kita pulang."

"Banyak omong sekali."


__

Mereka sedang berjalan berdua saat ini. Jalanan kota Seoul masih sangat ramai walaupun menjelang tengah malam.

"Apa kalian sudah makan malam?"

"Aku dan para hyung?"

"Memang siapa lagi selain kalian?"

"Jimin dan Jungkook, mereka bukan hyung ku."

Keyra mendecak, kemudian matanya menangkap orang sekitar melihatnya dengan ekspresi ngeri, ia tahu mereka pasti menganggap dirinya gila atau kasihan karena sekarang terlihat berbicara sendiri. Tak apa, sudah biasa.

Tanpa mempedulikan orang sekitar, keyra kembali berbicara kepada Taehyung, "iya termasuk mereka berdua."

"Sudah, kau?"

"Aku tidak suka makan malam."

"Benarkah? Ya sudah.."

Krk..

Perut keyra berbunyi tak lama setelah percakapan mereka selesai.

Taehyung menghentikan langkahnya dan terus menatap keyra yang berakting seolah tidak mendengar dan merasakan apapun.

"Itu! Kau.."

Taehyung berlari kecil menjajarkan langkahnya dan terus menunjuk perut gadis itu.

"Apa yang kau tunjuk?" Nada bicaranya meningkat.

"Ayo ikut aku," Taehyung menarik lengan keyra dan membawanya ke suatu tempat.

Keyra berdiri di depan penjual tteokbokki sesekali meneguk liurnya pelan, "sudahlah lupakan" ia melengos pergi.

"Hey hey nona, kau lapar kan? Cepat beli itu."

"Aku tidak memiliki uang tae, lagipula aku tidak terlalu lapar, ayo kita pulang saja."

"Ini, aku menemukan 1000 won di saku celanaku hehe" lelaki itu meringis, menunjukkan senyumnya yang berbentuk persegi panjang dan deretan giginya yang putih dan rapi.

Hening, tidak ada tanda-tanda bahwa keyra akan menerima uang itu.

"Ambil, tenang saja, ini uang asli kok dari dunia manusia."

"Aku akan menggantinya jika aku sudah mendapat gaji bulan depan."

"Tidak perlu, ambil ini."

"T.. Terima kasih.."

_

"Beri aku satu suapan besar."

Keyra menusuk 3 tteok sekaligus dan memasukannya ke dalam mulut Kim Taehyung.

"Aku ingin bertanya sesuatu." ucap taehyung setelah selesai mengunyah dan menelan tteok tadi.

"Tadi pukul 10 malam di sekolah sudah sangat sepi ya, hanya ada beberapa guru dan penjaga sekolah, kemana murid lain?"

"Sudah beberapa bulan di Korea mengubah sistem belajar dari yang tadinya sekolah selesai saat malam hari, kini sampai jam 4 sore saja. Dan setelah itu murid dibebaskan ingin mengambil les tambahan atau tidak."

"Begitu ya, enaknya.. Dulu aku sampai malam terus, setelah itupun harus les dan kembali ke rumah sekitar pukul satu dini hari."

Belum sempat Keyra menggubris perkataan Taehyung, mereka sudah sampai di rumah.

Terlalu banyak pertanyaan tentang kehidupan mereka dulu.

_

"NONA! DARI MANA SAJA?"

Seorang Jeon Jungkook menghambur ke pelukan keyra, tentu saja gadis itu mendorongnya agar terlepas.

"Keyra ssi apakah kau sudah makan?"

"Em sudah, s.. Suk.."

Keyra kesulitan mengucapkan nama orang yang bertanya barusan.

"Seokjin, kim seokjin lahir pada tahun 1992."

"Benarkah? Astaga, maafkan aku Seokjin ssi" ia tidak tahu ternyata jarak usia mereka cukup jauh, hampir 8 tahun.

Seokjin hanya tersenyum.

"Belum hyung, dia belum makan." Ujar Taehyung bersemangat.

"Apa? Aku makan tteok tadi."

"Itu hanya tteok mana mungkin kenyang, hyung apakah sup nya masih ada?"

"Tentu saja, aku membuat banyak."


Keyra melihat lauk pauk di atas meja. Takut seperti yang ada di film jika ini bukan makanan untuk manusia. Bisa saja sup ini ternyata darah? Daging panggang ini daging manusia yang telah membusuk? Kimchi adalah dedaunan kering yang berisi belatung? Sementara Taehyung sudah lahap memakan masakan tersebut.

"Ini benar-benar makanan manusia, tidak perlu khawatir."

Keyra terkejut, apakah Seokjin tahu apa yang ia pikirkan?

"Iya, kami memiliki kebun sayur di belakang, dan untuk bahan lain seperti daging dan bumbu kami memesannya." namjoon datang dan duduk di kursi hadapan keyra.

"Bagaimana..."

"Jangan dibayangkan kami menerima paket seperti manusia hahaha, yang mengantar akan menaruhnya di depan pintu dan uangnya pun kami taruh di situ."

Ingin bertanya dari mana mereka mendapat uang namun keyra tidak ingin membuat mereka merasa tidak nyaman dan berpikiran aneh tentang dirinya.

Ia mulai menyicip sedikit demi sedikit hasil olahaan seokjin dan tanpa diduga rasanya tidak kalah dengan masakan kelas atas, iya keyra memang tidak pernah mencobanya, namun ia akui itu sangat enak dan meningkatkan nafsu makan nya.

-panili🐣

Indigo ; btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang