Belum dekat, Lazy dan Spud [+cast]

622 90 6
                                    

Hari ini seperti biasa. Pagi tenang nan hening dengan dinginnya embun pagi pukul setengah tujuh dari pintu balkon yang sudah terbuka lebar, membuat suara beberapa laju kendaraan di jalan raya terdengar

Lazy berdiri damai tepat diantara barisan besi besi berjejer yang tersusun menjadi pagar pembatas balkon tinggi itu, mengamati langit polos yang belum tersentuh cahaya matahari dan menghirup segarnya udara perkotaan lamat lamat

Suara langkah seseorang tiba tiba terdengar di belakangnya, mungkin bagi manusia tidak akan mendengar suara itu namun mengingat Lazy merupakan seekor kucing, telinganya cukup peka mendengar langkah berirama keempat telapak kaki malas tersebut

'hoammm... pagi'

Lazy tak perlu menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menyapanya karena setelah ucapan yang juga malas itu tuntas ia melihat dari sudut matanya presensi Spud berdiri sedikit mengantuk disebelahnya

'hmm... pagi'

'kau lihat Chanyeol? saat aku bangun dia sudah tidak ada di sebelahku' tanya Spud bertanya asal, awalnya setelah bangun dan meminum beberapa teguk air ia hanya ingin berputar tidak jelas di apartemen yang cukup dini untuk ditinggalkan oleh pemiliknya ini, namun melihat Spud yang sedang menikmati suasana pagi hari di apartemen tengah kota kepunyaan pemiliknya menggodanya untuk mendekat

'tidak, paling pindah ke bawah meja depan tv karena kepanasan'

Spud memiringkan kepalanya 'hhh, sudah kuduga'

Lalu kehehingan terjadi, Spud tampak sedikit gelisah karena tidak memiliki sesuatu yang bisa dia pakai untuk bahan topik sementara Lazy yang santai santai saja tanpa merasakan aura akward diantara mereka

'jam berapa hooman pergi?' pertanyaan sangat membosankan yang sebenarnya Spud sudah ketahui jawabannya, tapi tetap ia tanyakan

'sejam yang lalu, tepat disaat kau lagi lagi dengan kencangnya mendorong tubuhku jatuh kebawah ranjang dan mendengkur keras'

'hehehe... maaf' Spud tersenyum bersalah, salahkan kebiasaanya yang tidak bisa tidur tenang dan harus berbagi setengah ranjang sang pemilik dengan kedua saudaranya. anehnya, setiap kali kejadian itu terjadi, Lazy selalu saja menjadi korban

'Sepuluh menit lagi mungkin hooman yang satunya akan datang, jangan memberantaki sesuatu'

Kepala Spud sedikit menengok hanya untuk melihat Lazy yang berbalik meninggalkannya, melangkahkan kaki berbulunya menjauhi Spud dengan santai

'hooman yang satunya? Seulgi maksudmu? hei! dia juga punya nama! bagaimana bisa kau menyebutnya hooman yang satunya?' protes Spud sedetik setelah Lazy berucap. sungguh? setelah hampir setengah tahun mengenal perempuan yang disebut bernama Seulgi tadi saudaranya masih memanggil perempuan berwajah cantik itu hooman??

'ck, kau juga biasa menyebut pemilik kita hooman'

'itu beda bodoh! aku melakukannya agar bisa semakin dekat dengan Wendy'

'yasudah kalau begitu anggap saja aku sedang dalam tahap pendekatan dengan Seulgi'

'yatap-'

'berisik. Sudah sana kau lakukan apalah yang bermanfaat, aku mau minum'

Diakhiri dengan Lazy yang menghilang dibalik pintu balkon, Spud menatapnya datar sebelum menghela nafas panjang

'kenapa susah sekali menjadi akrab denganmu?' ucapnya pelan



















'kenapa susah sekali menjadi akrab denganmu?' ucapnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Hooman]
Kang Seulgi as Seulgi Kang

Sepupu paling dekat serta sepantaran Wendy, baru diterima bekerja sebagai editor novel junior di suatu perusahaan pernerbitan terkenal yang memperbolehkannya membawa pekerjaanya kerumah Wendy. Wendy memang mempercayakan apartemennya ke tangan sepupunya itu sembari membantunya menjaga kucing kucingnya dan memenuhi segala kebutuhan mereka dengan imbalan makan siang dan malam gratis. Sangat dekat dengan Loey dan Spud, namun -sama seperti Wendy- dirinya masih dalam tahap pendekatan dengan si pendiam Lazy

Ma Hooman • WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang