13

132 9 0
                                    

Tak lama kemudian, saya melontarkan bebrapa pernyataan pernyataan yang mungkin itu sangat menyakitkan bagi mereka padahal itulah kenyataanya, dan akhirnya oom saya ga sengaja mencampakkan kopi daalam teko yang kopi itu sendiri masih dalam keadaan yang sangaaat panas.

wajah baju bahkan badan saya berlumur kopi panas, telinga kanan saya mendengung dan merah bekas tamparan orangtua saya. karna mereka tidak ingin menimbulkan keributan yang lebih parah, akhirnya saya di bawa kekamar. (TIDAK BOLEH KEMANA MANA) saya dijaga ketat, udah kayak tawanan dipenjara itu looh.

beberapa hari kemudian, orangtua saya berencana mengirim saya ke jawa, medan dll. dengan tawaran mau menyekolahkan saya ke sekolah teologia. oh noooo ... dengan gegas saya langsung pasang aktiing untuk berpura pura ingin balik lagi kekristen.

saya pura pura kegereja, saya mengikuti kemauan mereka, sampai mereka semua benar benar yakin dan percaya. sambil mengatur ancang ancang kabur, saya pun mengambil satu persatu identitas card saya yang diesmbunyikan oleh mamak saya terutama ATM :D

Niatnya sudah fix kabur kejakarta, karna bingung ongkos darimana. akhirnya saya berniat menjual hape saya yang saat itu hanya laku 4 juta.

Hijrah MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang