Prolog

8 1 0
                                    

Aku berada di atap rumah dan duduk di bangku taman. Atap rumah kami memang kami desain seperti taman.

Angin berhembus pelan, perlahan matahari mulai menyembunyikan dirinya.

Mata kupejamkan dan mendongak keatas. Rasanya semua beban yang ku pikul perlahan terhembus dan lenyap bersama matahari yang tenggelam.

Kurasakan ada yang menepuk pundakku dari belakang.

Aku sudah hafal betul si pemilik tangan ini.

Ia duduk disampingku.

"Masuk yuk. Ntar kamu masuk angin."

"Duluan aja. Aku masih pengen disini" ucapku sambil menatap manik indahnya.

"Kamu bawel ya. Anak-anak kita minta disuapin kamu tuh didalem."

Aku baru ingat.

Segera aku meninggalkan dia dan masuk kedalam rumah.

"Kamu sudah bekerja keras, Yoonri-ya"

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang