Hai. Aku Park Yoonri. Ini adalah hari pertamaku sekolah di SMA Apguejeong, Daegu. Sebelumnya aku merupakan anak pindahan dari SMA Ilsan Daejin di Ilsan.
Sebenarnya aku lelah dengan diriku yang berpindah pindah sekolah. Aku bukan anak bandel. Aku hanya mengikuti perjalanan bisnis orang tuaku. Papa adalah pemilik asli perusahaan tekstil yang terkenal di Seoul. Perusahaannya memilik cabang hampir di seluruh kawasan Asia.
Sebenarnya ini bukan kali pertama aku pindah sekolah. Tercatat sudah 3 kali aku pindah sekolah saat SMA. Info saja, aku sudah kelas 3 SMA semester 2. Benar, sebentar lagi aku lulus.
Karena ini masih sangat pagi untuk bel pelajaran disekolah, jadi aku memutuskan untuk berkeliling sekolah.
Hm sekolahnya cukup luas, banyak pohon rindang. Dan kabarnya di belakang sekolah ada bukit yang penuh dengan pohon Sakura. Ah aku pikir aku akan kesana untuk melihat.
Ternyata benar, ada bukit dengan kemiringan yang tak terlalu tinggi. Dan dipuncaknya ada pohon Sakura.
Kabar yang kudengar salah, bukan banyak pohon tapi hanya ada satu dan itu sangat besar.
Tapi sayang ini bukan musim mekarnya, ini musim dingin. Jadi tak begitu mengesankan tapi aku suka.
Aku duduk di bangku kayu yang ada di bawah pohon sakura. Menghirup udara sejuk dan memejamkan mata. Aku sangat suka ketenangan.
"Apa kamu tau ini musim dingin?"
Aku kaget dan menoleh kebelakang. Ada seorang laki-laki yang berdiri di belakangku dan membawa syal berwarna merah. Tubuhnya juga terbungkus baju hangat.
"Ah iya aku tau" ucapku singkat.
"Tapi kau tak memakai syal atau sejenisnya?" Tanya pria itu lagi.
"Hm syal ku tertinggal di mobil" jawabku seadanya.
"Ini. Pakailah"
Pria itu menyodorkan syal yg ia bawa tadi kearahku.
Canggung. Itu yang ku rasakan.
"Hey, kenapa melamun? Aku hanya memberimu syal. Bukan emas." Ucapnya santai kemudian tersenyum. Pria ini punya dimple.
Perlahan tanganku bergerak menerima syal merah yg masih ia sodorkan.
"Terimakasih." Ucapku sambil tersenyum.
Aku langsung membungkus leherku dengan syal itu. Lebih hangat.
"Kamu Yoonri kan? Han Yoonri?" Kata pria itu tiba-tiba.
"I-iya"
Bagaimana dia bisa tau namaku? Daritadi kita tidak berkenalan.
"Tapi kenapa kau tau namaku?" Sambungku lagi. Sangat penasaran.
Ia terkekeh pelan. Matanya menghilang ketika ia tertawa seperti itu.
"Hmm tebakan aku kali ya?" Ucap dia seadanya.
Orang ini aneh. Aku memalingkan pandanganku darinya.
"Kamu ngga nanya gitu nama aku siapa?" Desak pria itu lagi. Sekarang dia ikut duduk di bangku yg kududuki.
Aku memandangnya sebentar.
"Hmm kayanya ngga perlu." Ucapku alakadarnya. Katakan aku egois. Hm boleh saja. Tapi memang aku benar-benar tak ingin tau namanya.
"Nanti kamu pasti bakal perlu tau nama aku. Tunggu aja"
Pria ini memiliki kepercayaandiri diatas rata rata.
"Kayanya ngga bakal." Ucapku datar.
Dia ketawa.
"Aku buktiin."
"Eh kamu ngga masuk kelas? Bentar lagi jam belajar mau dimulai" sambungnya setelah melihat arloji yg melingkar ditangan kanannya.
Aku tertegun. Benar juga.
Baru aku akan beranjak dari dudukku, aku merasa ada yg aneh.
"Emang kamu ngga masuk kelas?" Tanya ku. Wajahnya terlihat santai saja.
"Buat apa? Lagian semua pelajaran yang ada udah, tersimpan rapi di otakku." Jawab dia sambil menunjuk kepalanya.
Cih, sangat sombong.
Aku memutar bola mata malas dan memilih pergi ke kelas.
-------
Kelasku sangat nyaman. Dihuni 30 siswa.
Setelah perkenalan tadi, aku ditempatkan di bangku paling ujung yang dekat dengan jendela. Aku tidak sendirian. Disampingku ada murid laki-laki, kalau tak salah namanya Jeon Jungkook. Didepanku ada murid perempuan dan laki-laki, yang aku tau nama anak perempuan itu Shin Jeonmi. Dan yang laki-laki Kim Yugyeom. Tadi kami sempat berkenalan.2 jam pelajaran berlangsung dan ini waktunya istirahat.
Aku ingin kekantin. Tapi sayangnya aku tak tau letak kantin.
"Mau kekantin bareng?" Ajak Jeonmi, teman baruku.
Aku mengangguk.
"Ayo.." ajak Jeonmi dan ia menggenggam tanganku dan menuntun ku untuk kekantin.
Hm setidaknya kesan pertamaku disini tak begitu buruk.
Kami sudah tiba dikantin. Sangat ramai.
"Kau cari tempat untuk kita. Aku akan memesan makanannya." Kata Jeonmi. Aku menurut.
Cepat cepat aku mencari tempat karena ini sangat ramai.
Voila! Aku mendapat meja yang berisi 4 kursi kosong. Aku segera menduduki kursi tersebut.
Tak lama, Jeonmi membawa sebuah nampan yang berisi dua porsi makanan.
Kami duduk berhadapan.
"Cepetan makan, ngga enak soup kalo udah dingin." Saran Jeonmi sambil menyendok soup dan meniupnya.
Saat akan memasukan sesendok soup kemulut, aku dikejutkan dengan suara kursi disebelahku yang tergeser.
"Hai kita ketemu lagi."
Itu adalah pria aneh yang kutemui di belakang sekolah tadi.
Aku hanya tersenyum kecil.
Jeonmi kaget.
"Haii jeon.." sapanya pada Jeonmi.
"Tumben kamu di kantin. Biasanya juga lagi dihukum Pak Sungjin." Kata Jeonmi apa adanya.
Senakal itukah pria ini?
"Hahahaha biasa aja kali ah. Aku ngga lagi bikin macem-macem. Kan daritadi pagi aku sama dia." Kata pria itu santai sambil menunjuk wajahku.
Dan kini matanya tertuju padaku.
"Gimana? Kamu masih ngga penasaran sama nama aku?" Ucap dia lagi.
Aku memutar bola mata malas.
"Terserah" ucapku akhirnya.
"Yeu kenalin aku Bang Chan. Panggil Chan aja. Karena kalau kamu panggil Bang, dikira nanti kita pacaran. Eh tapi calon pacar ya wkwk." Ucap Chan dengan santai dan diselingi tertawa.
Orang ini aneh. Ngomongnya suka ngawur.
Jeonmi jadi heran dengan tingkahnya.
"Yaudah iya." Kata aku.
Tettt~
"Yaudah. Yuk Yoon kita masuk kelas. Kita duluan Chan."
Akhirnya bel masuk kelas menyelamatkan aku dari orang aneh itu.
"Yaudah. Bye Yoon! Jangan lupa inget nama aku!!!"
Bisa aku dengar Chan ngomong sambil teriak gitu. Terus aku noleh kebelakang. Dan bener aja, dia lagi lambai lambaiin tangannya.
Emang ngga tau malu.
-----
Suka? Votement please💙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Fanfiction"Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta dua kali pada orang yang sama" - hyr "Aku tak ingin menunggu lagi. Sudah cukup sekian tahun diriku bertahan dengan rasa ini. Percayalah, cinta sendiri itu sangat tak nyaman." - bc ©chimtetz95 Since Published :...