6. Bonus Chapter

13K 462 87
                                    

Merindukan dengan adegan panas disini? Aku pun merindukannya. Oleh karena itu, bagaimana jika bonus part yang isinya hanyalah adegan panasnya? Adegan panas tak mungkin kalian tolak bukan? Meskipun V disini merupakan sang dominan—aku ingin membuat konsep yang berbeda.

Mau ikut membacanya?

.

.

.

"H-henti—Oi! Ini bukan peranmu! Bukan kepribadian—"

Perkataannya seketika terputus dengan tangan yang bahkan tak sama besar dengannya menutup mulutnya padahal mulutnya masih terbuka lebar karena tengah berbicara—otomatis gigi serinya seharusnya bisa mengoyak tangan bangsat itu tapi tatapan obsidian hitam dari si pemilik tangan itu membuat seluruh keberaniannya ditelan perlahan-lahan.

"Memang bukan. Tapi ini hanya bonus, jadi tak apa. Mari out of character bersama—dengan membuatmu yang awalnya begitu dominan menjadi peran yang sama seperti adikmu." Ucap pemilik obsidian hitam itu dengan nada yang begitu menakutkan juga berbahaya.

Pemuda yang di bawah dominasi obsidian hitam hanya dapat menampakkan ekspresi ketakutan. Takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya—karena dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan ketakutannya semakin bertambah ketika lelaki itu mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan bening. Hell, bahkan orang sepertinya tahu cairan itu apa. Obat perangsang dan dalam bentuk cair—berarti efeknya akan segera terasa setelah memasuki tubuhnya.

Melihat cairan dalam botol itu bergerak seiring pemegangnya mengguncangnya sejenak, kedua tangannya sekarang berusaha mendorong tangan yang masih menutup mulutnya itu tapi hasilnya nihil. Pada kenyataannya, bonus atau tidak, V tak memiliki kekuatan yang sama dengan Jungkook.

"Mmph! Tida—Jeo—!"

Berusaha mencakar, mendorong, memukul semua hasilnya nihil. Ia hanya dapat pasrah ketika Jungkook membuka paksa mulutnya dan menumpahkan cairan bening tersebut—membuatnya terbatuk karena posisi yang begitu tak nyaman untuk meneguk sesuatu. Kedua tangan V masih mencakar lengan Jungkook tetapi tepat pada saat cairan itu sepertinya mulai masuk ke dalam organnya, kedua tangannya terjatuh lemas.

Jungkook menjauhkan tangannya dari tubuh V, menyeringai ketika tubuh calon submisif barunya mulai bergulung, berusaha menahan hasrat dari dalamnya. Pipinya merah dan napasnya sudah amat berat tetapi matanya masih menunjukkan raut membunuh meskipun itu tak akan bertahan lama. Itu akan bertahan sampai Jungkook mulai menyentuh tubuhnya.

"Menjauh dari—ku brengsek!! Bangsat! Setan! Shithead! Motherfucker!!!"

Mengumpat segala macam kata umpatan sembari menahan rasa panas dari dalam tubuhnya—pemandangan itu amat menggemaskan pada mata Jungkook. Tepat seperti bayangannya, adik kembarnya bukanlah tipe yang seperti ini—malah dia mungkin akan langsung menyerah ke dalam lingkaran panas efek obat tersebut tetapi kakaknya—sebagai dominan—masih menyimpan harga dirinya dan memberontak meski sensasi dalam tubuhnya mungkin merupakan hal baru sehingga membuatnya semakin terangsang.

Matanya membuka lebar ketika tangan kekar Jungkook menyentuh pundaknya, hendak membalikkannya agar tak lagi bersembunyi.

"Fucker! Stop—Ugh!"

Secara refleks pemilik obsidian hitam itu menjilat bibir bawahnya dengan erotis, bagaimana tidak? Pemandangan di bawahnya dimana V dengan keadaan kedua tangannya ditahan dengan mudahnya, pipinya merah akibat rasa panas dalam tubuhnya dan kaus putih yang memang cukup tipis membuat puting dadanya yang tegang terlihat sekilas. Lehernya pun berkeringat sampai bagian itu dan sedikit tulang dadanya terlihat mengkilat di bawah cahaya lampu redup.

Twins?  [V x Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang