Chapter 19 (IND)

1K 118 57
                                    

"Honey... bangun... Ini sudah siang, kita bisa terlambat..." Singto menepuk-nepuk pipi Krist yang saat itu masih tertidur nyeyak di pelukannya.

Krist merengut dan menggeliat tak suka. Dia lalu semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh Singto dan membuat Singto semakin terhimpit. "5 menit lagi.." Krist bernegosiasi.

"Tidak bisa. Kita bisa terlambat. Hari ini ulang tahun P'Off. Kita harus membantu yang lain untuk menyiapkan acara kejutannya. Lihat, Ice sudah meneleponku puluhan kali," Kata Singto.

"Ini masih terlalu pagi P'Sing," Krist menggerutu.

"Ini sudah hampir jam setengah 11 siang, sayang. Kita masih harus membeli beberapa bahan makanan untuk acara ulang tahun P'Off."

"Eungghh.." Krist menggeram pelan, sambil perlahan membuka matanya.

Singto tertawa kecil melihat tingkah laku Krist yang sangat menggemaskan itu. Hatinya menjadi menghangat, ketika dua mata indah itu mengerjap lucu padanya, serta menatapnya lurus.

"Selamat siang Tuan Muda. Tidurmu nyenyak?"

"Huffftt! Menyebalkan! Ini ulang tahun P'Off, kenapa kita yang harus repot sih?" Dengus Krist dengan kesal.

"Jangan begitu. P'Off sudah banyak membantu kita. Sekali-kali, kita juga harus lakukan sesuatu untuk dia." Kata Singto sambil menyingkirkan poni rambut dari dahi Krist, lalu menciumnya lembut. "Sekarang ayo bangun, mandi, lalu setelah itu kita sarapan atau... makan siang bersama lebih tepatnya. Baru setelah itu kita belanja untuk kebutuhan acara ulang tahun P'Off. Ini..." Singto menyerahkan handuk merah milik Krist ke tangan Krist, "Aku sudah ambilkan handukmu. Sekarang, angkat pantatmu dari kasur dan segera mandi! C'mon, c'mon! Wake up, big butt!" Singto menepuk-nepuk pantat Krist dengan gemas

"Iya iyaaa!" Sambil masih tetap mempoutkan bibirnya kesal, Krist bangkit dari tempat tidur dan melenggang masuk ke dalam kamar mandi.

Singto kembali tergelak.

Singto sangat bersyukur, karena setiap pagi, ketika dia bangun, wajah ini yang selalu di lihatnya. Setiap malam, ketika dia tidur, juga wajah ini yang di lihatnya. Singto sangat memimpi-mimpikan hal ini dari dulu. Tinggal bersama dengan orang yang paling dia cintai. Dan semua itu sudah terwujud sekarang.

Sudah satu bulan lamanya, semenjak mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Menjalin hubungan baik dengan teman-teman mereka, termasuk juga Godt, sambil berusaha menggali kembali ingatan Singto yang masih belum pulih sepenuhnya. Godt juga benar-benar menjadi psikiater yang hebat untuk Singto. Dia sangat membantu dalam memulihkan ingatan Singto kembali. Mereka sangat bersyukur karena mempunyai teman-teman yang bisa sangat mengerti mereka sepenuhnya. Yang sangat membantu mereka dalam menghadapi hal-hal yang terjadi dalam hidup mereka.

Setelah mereka berdua selesai dengan 'urusan Krist' nya, mereka berdua lalu pergi ke Supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan untuk barbeque untuk merayakan ulang tahun Off. Krist memegang daftar barang belanjaan di tangannya. Matanya bergerak kesana kemari mencari barang-barang yang ada di dalam daftar barang yang dia dapatkan dari Gun tersebut.

"Sesame oil? P'Sing... sesame oil yang mana?" Tanya Krist.

Singto lalu segera berjalan ke salah satu rak dan mengambil sebuah botol berisi minyak yang langsung dia serahkan pada Krist.

Krist memicing ragu, namun ketika dia membaca tulisan yang tertera di botol itu, dia tersenyum.

"Sesame oil! Nice!" Kata Krist sambil memasukkannya ke dalam keranjang. "Lalu... mustard?"

Singto kembali bergerak. Satu tangannya meraih rak yang paling tinggi dan mengambil sebuah botol berusi krim warna kuning. "Mustard." Ujarnya, sambil menunjukkannya pada Krist.

ARE YOU BRAVE ENOUGH? (IND/ENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang