"BINTANG ALVIAN BANGUN!!!"
Suara yang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga pria bernama bintang itu mulai mengganggu kenyamanan tidur nya. Mau tidak mau ia harus memaksa kelopak matanya untuk terbuka walau masih terasa kantuk.
"Apa sih deb brisik banget" sahut bintang kepada perempuan yang berdiri di samping ranjang sambil mengucek mata seperti orang bangun tidur pada umumnya.
"Tang lo ga inget?"
"Inget apaan?" Sahut bintang bingung.
"Kemarin lo yang bilang mau ngajak gue jalan pagi ke alun-alun kota?" Lanjut deby kesal.
"bentar gue mandi dulu, maaf gue lupa" jawab bintang yang mulai tersadar dari kantuknya.
"Enggak usah mandi ih nanti keburu siang bintang" mohon deby sembari menunjukan puppy eyes nya.
"Yaudah gue siap-siap dulu" ucap Bintang seraya mengacak puncak kepala Deby. Bintang memang tidak bisa menolak permintaan sahabatnya tersebut kalau sudah menunjukkan puppy eyes yang membuat ia mau tidak mau harus menuruti kemauan Deby.
"Cepet ya gue tunggu di bawah, gue mau ke mamah lo dulu." Deby berdiri dan cepat-cepat meninggalkan kamar Bintang.
***
Selang 15 menit Bintang sudah siap dengan baju berwarna putih dan celana pendek nya yg berwarna biru langit.
Bintang berniat menghampiri Deby namun ia terdiam ditempatnya ketika melihat betapa bahagia Deby yang sedang bersenda gurau dengan mamah dan papahnya. Deby dan Bintang sudah sejak kecil bersahabat, Papahnya Deby dengan papahnya juga merupakan rekan bisnis dan yang mendukung kedekatan keduanya juga karena rumah Bintang dan Deby bersebelahan.
"Ayo deb nanti matahari keburu muncul" ujar Bintang mulai mendekat sukses membuat hening ditengah senda gurau Deby dengan papah dan mamahnya itu.
"Mah pah Deby sama bintang jalan-jalan dulu ya" pamit Deby sopan kepada kedua orang tua Bintang.
"Iya sayang papah sama mamah nitip Bintang ya"ucap Randi a.k.a Papah Bintang.
"kalau dia macem-macem hubungin kita ya sayang" Lanjut Dewi a.k.a Mamah Bintang.
"Siap mah pah nanti Deby pasti-"
Belum selesai melanjutkan ucapannya bintang sudah berbicara lebih dulu."Deby Putri Andina ayo nanti telat"
"Mah Pah Bintang sama deby jalan ya" ucap Bintang lalu mencium kedua punggung tangan kanan kedua orang tuanya yang diikuti juga oleh Deby.
Belum mamah papahnya Bintang sempat menjawab keduanya sudah berjalan cepat kearah mobil Bintang dengan tangan kanan bintang yang menarik tangan kiri Deby.
***
Bintang memarkirkan mobil berwarna putihnya di parkiran yang tersedia di luar Alun-alun Kota.
Mereka berdua turun dari mobil dan mulai berkeliling di Alun-alun Pagi itu. Bintang dan Deby juga tidak melewatkan membeli Sosis Bakar yang sudah rutin mereka beli jika mereka pergi ke Alun-alun Kota.
Drrtt Drrtt Drrtt
Bintang menghentikan langkahnya ketika ponsel yang berada di kantong nya bergetar
Rafly: Tang dimana
Rafly: Tang?
Rafly: p
Rafly: p
Rafly: tang
Rafly: P
Bintang: Alun-alun Kota
Rafly: sama siapa tang?
Rafly: tang
Rafly: tang
Rafly: p
Bintang: Deby, knp?
Rafly: Rafly ganteng sama Faldi dan Nico nyusul ya tang?
Bintang: Ok.
Rafly: Otw tang
Bintang: y.Tidak ada lagi jawaban dari temannya itu. Rafly, Faldi dan Nico adalah sahabatnya Bintang, sama seperti Deby.
***
Saat Bintang dan Deby sedang duduk di pinggir Alun-alun Kota, tiba tiga laki-laki menghampiri mereka.
"Hai Deboy lo juga disini ternyata?" Ucap Rafly pura-pura tidak tahu.
"Apasih lo nama gue Deby bukan Deboy" jawab Deby sinis tidak percaya melihat musuh nya itu berada di Alun-alun kota juga.
"Yaelah itu panggilan sayang dari Rafly ganteng neng" lanjut Rafly menggoda Deby yang mulai terlihat tidak nyaman dengan kehadirannya.
"Lagian ngapain lo disini? Tempat lo kan di Ragunan sana" ucap deby melihat ke arah Rafly.
"Kan gue diajak sama bos Bintang " jawab Rafly santai.
"Bukan bintang yang ngajak, Rafly yang maksa mau kesini nyamperin kalian, mau ketemu lo kali Deb"
Sahut Faldi tiba-tiba yang sedari awal datang hanya diam."Udahlah yaelah tar lo berdua jadian lama-lama" ucap Nico mencoba melerai keduanya.
"Diem lo co, fal" ucap Deby tidak terima dengan ucapan temannya itu.
"Deb, fli kalau kalian masih mau ribut gue balik duluan" sahut Bintang.
Akhirnya mereka memilih diam. Mereka paham sikap bintang, dia tidak akan main-main dengan omongannya.
"Gue mau ke ma'e lo pada mau ikut gak?" Ujar Bintang memecah keheningan.
"Gue ikut"
"Rafly ganteng juga ikut"
"Gue juga tang"
"Gue ngikut aja dah"
***
Bintang memarkirkan mobilnya di bangunan kecil, namun terlihat nyaman karena tidak se ramai dan padat seperti saat pulang sekolah. Bangunan tersebut memang biasa dijadikan tongkrongan banyak anak sekolahan.
"Den bintang mau makan apa?" Sambut wanita berperawakan kurus yang sudah terlihat beberapa kerutan diwajahnya yang menandakan bahwa ia sudah tidak muda lagi.
"Nasi kuning 1 porsi ma'e sama air mineral botolnya 1" ujar Bintang sambil memposisikannya duduk di bangku yang sudah tersedia.
"Siap, kalau neng Deby dan yang lainnya pesen apa?" Ucap ma'e sambil melihat kearah Deby lalu Rafly, Faldi dan Nico yang masih berdiri.
"Deby samain kaya bintang ya ma'e" ujar Deby
"Nico juga ma'e" lanjut nico tidak lama setelah Deby selesai berbicara
"Rafly nasi lengko ma'e"
"Faldi sama kaya rafly aja ma'e"
"Den rafly sama den faldi minumnya mau apa?"
"Kalau rafly yang penting jangan air kobokan air sumur air sungai air ceboran dan air air belum matang lainnya a.k.a Air putih aja ma'e"
"Faldi air putih juga ma'e"
"Yaelah lu di ngikutin gue aja" ujar rafly tidak terima
"Yaelah ngikutin doang lo ngambek fli" ujar Deby memutar bolanya kearah rafly
"Udah udah jangan pada ribut lu pada" ucap Bintang
"Tang, lo tau engga? Besok ada anak baru disekolah kita, katanya sih seangkatan sama kita kelas 12" ujar Rafly sambil mulai memakan gorengannya yang baru ia ambil.
"Peduli apa gue?" Ujar Bintang
"Katanya dia cantik tang beritanya usah tersebar dimana-mana" ucap Nico santai
"Dia saudara gue elah, pindahan dari Sma Nusantara Bandung" lanjut Faldi sukses membuat nico dan Rafly kaget.
"Serius Lo?!" Ucap Rafly dan nico bersamaan.
"Kenalin ke aa ganteng ya di" lanjut rafly memohon
"Jangan di, saudara lo pasti maunya sama gue" potong Nico
Bintang dan Deby yang sedari tadi hanya diam akhirnya menggeleng kan kepala karena ulah kedua temannya itu.
"Yaudah liat aja besok" ujar Faldi santai
🗻🗻🗻
HAII!!! INI CERITA KE 2 AKU, JADI YG KEMARIN ITU BELUM AKU SELESAIIN KARENA MASIH BINGUNG PART KELANJUTANNYA , DAN TIBA-TIBA MUNCUL IDE UNTUK BIKIN CERITA INI, JADI AKU MINTA SARAN DAN DUKUNGANNYA KEPADA KALIAN! (;
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA
RomanceCinta itu seperti cahaya, jelas membuat orang yang merasakannya terlihat terang dan terlindungi dari kegelapan. Kegelapan hati yang sebelumnya berkelabu. -kiwil