3

14 3 0
                                    

      Kami sampai di apartemenku. Ia mengantarku hingga depan pintu kamar ku sambil memapahku.

"Masuklah"  lalu kami masuk. Aku mempersilahkannya duduk di sofa. Dan aku mencari kotak p3k ku.

"Sini biar aku bantu" katanya mengambil kotak p3k dari tanganku lalu menuntunku duduk di sofa. Aku membiarkannya mengobatiku. Ternyata ia buka tuan muda yang manja. Ia tahu cara mengobati orang dengan benar.  Setelah selesai mengobatiku. Aku berdiri berjalan menuju dapur.

"Kau mau minum?"

"Teh?" tawarku lagi karena ia belum menjawabku. Dan masih memandangku seakan mengobservasiku.

    "Apa kau punya kekasih?" ia tiba" bertanya padaku. Ia membuatku shock dengan pernyataan mendadaknya. Aku memang menginginkan dia jadi pacarku agar rencanaku berjalan. Tapi aku tak mengira akan secepat ini.

      "Tidak..." jawabku datar sambil melihat matanya. Ia tersenyum.

       "Kau mau jadi kekasihku?" tanyanya.

WHAT THE F*CK!!! Jeritku dalam hati. Aku membolakan mataku. Menatapnya tak percaya.
   Karena Ikan Sudah di depan mata. Tentu saja aku tak boleh menyia yiakan kesempatan ini kan?  Semakin cepat semakin baik bukan? Balas dendamku semakin dekat.

  Aku mengaggukan kepalaku. Lalu ia tersenyum mendekat ke arahku. Semakin dekat hingga aku meresakan hembusan nafasnya. Ia memiringkan kepalanya, seakan terhipnotis aku juga ikut memiringkan kepalaku. Perlahan bibirnya menyetuh bibirku. Mataku menutup menikmati ciuman lembut yang menjadi ciuman yang penuh gairah. Tangannya bergerak ke pinggangku. Menuju kebawah meremas bokongku. Lalu beralih mencoba melepas gaunku.Sebelum itu terjadi aku kembali ke kesadaranku. Menahan tangannya,menghentikan ciuman kami.

     "Aku sedang datang bulan" kataku.
     Ia memandangku sedikit kecewa. Aku bangkit  berjalan ke lemari es mengambil minum. Untuk menutupi kegugupanku. Lalu menoleh ke arahnya yang masih memandangku. Jadi kami saling tatap.

 Ia berdiri berjalan ke arahku. Lalu memelukku.

"Aku jatuh cinta padamu saat pandangan Pertama" katanya lirih cukup terdengar olehku. Aku tak menjawabnya hanya diam tak bereaksi. Lalu aku berbalik menghadapnya dan mencium bibirnya sebentar. Namjoon menciumku kembali dengan gairah. Lidahnya menari dalam mulutku.  Dari dapur ia mengangkatku ke tempat tidurku tanpa melepaskan ciuman kami. Ia benar-benar bernafsu untuk melahapku sepertinya.Sebelum ia benar benar dalam genggamanku,aku tidak boleh meyrahkan diriku dulu.

Dalam ciuman yang panjang ini,akhirnya berakhir setelah ia menyadari aku kehabisan nafas dan hampir pingsan. Lalu ia memelukku dalam dadanya, tertidur sambil mendekapku.

*****

    Suara dering berisik handphone ku berhasil membangunkanku yang masih tertidur nyenyak. Saatku bangun aku menyadari bahwa namjoon sudah pergi. Mengabaikan hal itu aku mengangkat panggilan teleponku.

      "Hallo?" aku masih setengah ngantuk.
       "Rea,kau baru bangun?" tanya Amanda kencang.
       "Ehm..." aku menguap.
        "Ada apa kau menelponku?"
        "Baca berita sekarang"
        "Jangan berbelit-belit,cepat katakan saja ada apa?" tanya ku tidak sabar.
        "Namjoon dan atta saudara tirimu itu putus,mereka membatalkan pernikahan mereka!!!" kata Amanda. Seketika rasa ngantuk ku hilang,bola mataku membelalak tak percaya.

Hell! Baru kemarin malam aku bertemu dengannya dan berciuman dengannya. Secepat ini kah permainannya berakhir?

Baiklah karena permainan berakhir,aku juga akan mengakhirinya.

*****

     Hari ini aku pergi kuliah. Aku mahasiswa sastra Inggris.  Aku tak punya tujuan pasti. Hanya mengambil jurusan sesuai nilai tertinggiku saja.

     Baru memasuki kelas Amanda sudah memyambutku dengan teriakan supernya yang memekakan telinga.

     "Rea!" ia menyeretku keluar kelas padahal kelas akan di mulai 10 menit lagi.

     "Kau gila? Kelas ku akan mulai" ucapku kesal padanya.

      " Ini lebih gila. Namjoon mencarimu dia ada di parkiran sana. Tadi aku lihat" kata amanda.

     "Kau lupa? Kampus ini punya Namjoon,wajar dia ke sini. Bukan untuk menemuiku. Kelas aku akan mulai. Nanti ketemu di kantin" kataku lalu pergi.

****

Aku dan Amanda pergi ke kantin setelah kelas kami usai. Amanda memesankan makanannya. Dan aku duduk di bangku menunggu pesanan sambil main game solitire. Merasa ada yang duduk di bangku depan ku. Ku kira itu Amanda. Aku mematikan game dan melihatnya.

Kim Namjoon dihadapanku dengan jas hitam dan kaca mata hitam. Ia membuka kaca mata hitamnya dan menaruhnya di saku jasnya.

      " Kita bertemu lagi" katanya padaku.

       " Sepertinya begitu."

        "Apa kau free,setelah ini?"

          "Kenapa?"

          "Untuk melanjutkan pembicaraan kemarin."

          "Baiklah,aku juga punya sesuatu yang ingin ku bicarakan." aku berdiri lalu Namjoon mengikuti.


Note: Tolong dukung terus ceritaku dengan vote dan komen ceritaku.

Terima kasih sudah membaca :-)


The Great seducer (BTS version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang