Jungkook melarangku untuk mengikutinya bertemu dengan gadisnya itu. Tapi, aku sengaja menulikan telingaku dan tetao ikut dengannya.
Saat ia mengomeliku, aku segera meyumpal telingaku dengan Earphone. Memutar musik keras-keras dan menutup mata.
Hanya dengan itu, aku tak bisa mendengar omelannya.
Dan kini, haruskah aku menyesal? Ah, kenapa penyesalan selalu datang terakhir?
Aku melihat Jungkook kembali mengecup bibir gadis itu. Kali ini secara terang-terangan karena aku tepat berada di sebelahnya.
Gadis itu tampak terkejut dan memukul pelan lengan Jungkook. Ia juga melirik kearahku. Sedangkan Jungkook hanya melemparkan senyum tak bersalahnya.
"Aku tunggu di mobil saja," kataku saat mereka hendak pergi menuju kedai kopi yang berada di sebrang jalan.
"Kenapa tak ikut?" Tanya gadis itu heran.
"Aku.. lelah," jawabku sembari melempar senyuman tipis padanya.
"Jung, tunanganmu-"
"Aku tidak tahu kapan kita bisa bertemu lagi, jadi mau mengabaikan ajakanku?" Tanya Jungkook. Bisa kurasakan jika Jungkook tak suka dengan semua omonganku tadi.
"Bukan begitu," kata gadis itu gelagapan.
"Kalian berdua pergilah," kataku sembari tersenyum kemudian membalikkan badanku dan akhirnya berjalan gontai menuju mobil Jungkook yang terparkir tidak jauh dari tempatku berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Flakes [ JJK ]
Historia Corta[ COMPLETED ] ✔ Aku hanya bisa berharap, semoga saja angin yang kau abaikan bisa kau rasakan kehadirannya.