Aku memutuskan untuk pulang dengan bus kota. Aura di dalam mobil tidak bagus sama sekali, jadi daripada menyulut api pertengkaran, lebih baik aku putuskan untuk tak pulang dengan Jungkook.
Aku tahu pria itu pasti masih marah dan tak mau melihat wajahku lagi. Ia juga sudah sempat mengusirku tadi.
Aku masuk kedalam bus dengan langkah gontai, tak bersemangat sama sekali. Entah kenapa, bus terlihat ramai siang ini. Tak seperti biasanya.
Karena terlalu ramai, aku jadi tak kebagian tempat duduk dan akhirnya harus berdiri.
"Permisi, bus ini akan pergi kemana?" Aku bertanya pada salah satu penumpang saat bus itu pergi ke arah yang berbeda dengan tujuanku.
"Ah, bus ini akan pergi ke stasiun bus melewati jembatan Banpodaegyo," jawab nenek yang tadi kutanya.
Ah, aku salah naik bus rupanya dan aku harus balik lagi saat bus ini sudah sampai di tempat tujuan.
Ini bukan hari keberuntunganku rupanya.
Saat aku merogoh kantongku untuk mengambil ponsel, tiba-tiba saja aku merasakan sebuah hal aneh pada bus ini.
Para penumpang termasuk diriku berteriak sekencang mungkin. Siapa yang menyangka jika jembatan Banpodaegyo yang kuat dan kokoh ini akan roboh?
Dapat kurasakan jika nenek yang tadi sempat kuberikan pertanyaan menggenggam tanganku dengan erat.
Aku menggenggam tangan itu balik. Berharap jika kami bisa selamat bersama.
Tapi, semua itu hanyalah harapan belaka. Karena kini, bus yang ku tumpangi sudah jatuh kebawah dan oleng hingga jatuh ke sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Flakes [ JJK ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku hanya bisa berharap, semoga saja angin yang kau abaikan bisa kau rasakan kehadirannya.