Berapa kalipun Jungkook bersikeras membuatku mengaku, aku tetap akan melanjutkan kebohongan ini.
Dan kini, aku kembali bertemu dengan Jungkook lagi. Semenjak pertemuan pertama kami semenjak di pemakaman itu, rasanya dunia menjadi semakin sempit. Kami semakin sering bertemu.
Aku dan Jungkook berdiri di depan sebuah kios. Karena hujan lebat, aku tak bisa pergi dan akhirnya harus terjebak di sini bersama Jungkook.
Aku segera menutup kedua telingaku saat suara petir tersebut terdengar jelas dan kuat. Ah, suasana yang menyebalkan.
Jungkook melihatku yang tengah ketakutan dan menutup telinga. Sadar jika aku tengah dipandangi, aku segera menurunkan tanganku, berusaha bersikap biasa saja.
Aku berusaha meredam rasa takutku dan berharap jika suara petir itu tak akan pernah ada lagi.
Namun, harapan kecilku tak pernah dikabulkan oleh Tuhan. Kini, suara petir itu datang lagi, membuatku kaget dan refleks memeluk Jungkook yang berdiri tepat di sebelahku.
Biasanya, aku selalu seperti ini jika suara petir mengagetkanku. Pernah dulu, aku kelepasan dan berakhir dengan memeluk Jungkook. Dan apa yang kudapatkan? Sebuah dorongan pelan dari Jungkook.
Namun kali ini berbeda, ia tak mendorongku pelan. Sekarang, ia malah mengusap punggungku lembut dan berusaha menenangkanku.
Aku kembali mempererat pelukanku saat suara petir itu datang lagi.
"Dia.. dia juga takut dengan suara petir,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Flakes [ JJK ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku hanya bisa berharap, semoga saja angin yang kau abaikan bisa kau rasakan kehadirannya.